103. Kim Mingyu salah satunya.

1.2K 34 0
                                    


Kim Mingyu benar benar marah. Kang Younghee orang dibalik hilangnya Wonwoo. Dirinya paham, Wonwoo pasti syok dan kecewa setelah mendengar cerita dari Younghee, mantan kekasihnya.

"Kim Mingyu" Tahan Taeyeon, Sodara sepupu nya. "Mbak sudah bilang jangan banyak Minum."

"Mbak.. Wonwoo tau soal aku dan Younghee" lirihnya putus asa.

"Dengan kamu mabok gini ga selesain masalah, malah bisa nambah masalah, Kim Mingyu!" Taeyeon menyingkirkan semua champagne, Wine dan lain lain dari dekat Mingyu. "Sekarang kamu balik ke hotel. Istirahat biar besok kembali fresh dan bisa pulang. Temui dia, bicara baik baik jelaskan semuanya. Dia pasti mengerti."

"Ayo lah, Gyu. Jangan kembali jadi pengecut. Kim Mingyu yang mbak kenal sekarang bukan seperti itu. Ayo berdiri.!"

"Mbak gapapa aku tinggal?"

"Gapapa. Disini banyak orang yg kenal Mbak. Gausah kawatir. Sana kamu balik hotel. Istirahat. Jangan lanjut Minum. Awas aja kalo besok mbak check out, ada tagihan alcohol!"

"Iya iya!" Mingyu berdiri merapikan pakaiannya lalu memeluk Taeyeon "Wonwoo bakal ngertikan mbak? Aku takut dibenci"

Taeyeon menepuk punggung lebar Mingyu. Kim Mingyu, berapapun usianya dia tetep menjadi bocah dimata sodara sodaranya. "Makanya jelaskan ke dia. Semua orang punya masa lalu, Gyu. Dan orang yg belajar dari masa lalu dan merubah itu jadi lebih baik, itu orang yang luar biasa. Dan kamu salah satu nya. Jadi, tunjukan itu ke Wonwoo."

Mingyu mengangguk. "Aku bakal bener bener selektif untuk orang yg mau jadi suami mbak nanti."

"Apa sih! Kenapa jadi kesitu? Udah lepas, nanti ada yg foto kita viral!"

"Hehehehe."

"So, he's your lover, Taeyeon Kim?" Tanya salah satu wartawan majalah besar.

Taeyeon terkekeh "No, He was my model, Mingyu Kim & he's my youngest brother"

×××

Keesokan paginya Mingyu segera menuju BRN untuk kepulangannya ke tanah air, sengaja ia memilih penerbangan paling awal supaya cepat kembali. Ia harus segera bertemu oleh Wonwoonya.

Perasaan cemas selalu menyelimuti, memikirkan kemungkinan yg terjadi. Wonwoo tidak mau bertemu lagi dengan nya. Wonwoo akan membencinya. Semua yang terjadi pada mereka beberapa bulan lalu akam hilang begitu saja. Tidak dia tidak mau seperti itu. Beberapa hari lalu mereka sudah sepakat untuk mulai semuanya jadi awal. Dan Mingyu akan melakukam berbagai cara untuk melanjutkan itu. Ia bahkan berani bersumpah ditengah ketinggian langit Bern saat ini.

Kurang lebih 21 jam Mingyu menempuh perjalanan, saat ini dirinya sudah kembali bertemu keluarganya. Sudah cukup malam, ia benencana dihari berikutnya ia akan menemui Wonwoo.

Mingyu berusaha tetap berfikir positive, ia menunggu didepan Bank tempat Wonwoo bekerja, bahkan sudah jam enam sore, oh bahkan sudah hampir setengah tujuh, ia masih menunggu Wonwoo keluar. Nihil. Wonwoo nya tidak keluar. Masih menghiraukan tweet milik Jun waktu lalu, Mingyu masih berharap Wonwoo masih berada disini.

Ia melajukan Mobilnya menuju kediaman Wonwoo, yang ia harapkan menjadi tempat keluarga kedua untuknya.

Raut muka nya sungguh tak terduga. Tidak menemukan Wonwoo dirumah sudah menjadi kesedihan untuk Mingyu, ini ditambah dengan pernyataan ibu Wonwoo yang semakin membuatnya menciut.

Wonwoo sudah mengaku jika hubungan mereka adalah hanya sebuah kebohongan saja. Orang tua Wonwoo sudah mengetahui semuanya dari Dokyeom yang mengirimnya, hingga setiap perlakuan yang mereka lakukan.

"Bahkan ibu sudah berharap kalian menikah, setelah ibu melihat kalian berpelukan malam itu." Lirihan Sang Ibunda masih terngiyang dalam kepala Mingyu.

ARRRGHH!!!

Mingyu meluapkan kekesalannya. Stir mobil dihapannya menjadi sasaran. Tidak boleh seperti ini. Bukan seperti ini yang ia harapkan.

Hari berikutnya, ia berencana untuk mencari tahu Wonwoo ada dimana. Orang tua Wonwoo dan Jun tidak mau memberi tahu dimana Wonwoo berada. Satu satunya jalan dan Mingyu mempunyai harapan penuh hanya dari Dokyeom.

"Biarin dia sendiri dulu. Jangan ganggu dia dulu." Itu kata Dokyeom.

"Kyeom, please seengganya kasi tau Wonwoo dimana. Biar gue ga khawatir."

"Setelah lo tau, lo bakal nyusulin dia kan?"

"Gue perlu bicara sama dia.."

"Wonwoo kaget banget. Gyu, dia tu orang polos kalo lo tau, denger apa yang terjadi di elo Wonwoo beneran ga sangka."

"Gue tau.."

"Biarin dia sendiri dulu. Gue ga tau harus gimana bersikap ke elo ataupun ke Wonwoo. Gue disini terlibat. Gue seneng denger kalo kalian punya perasaan yang sama, tapi dengan masalah ini gue juga ga tau harus gimana. Gue cuma bisa berharap apa yang apapun terbaik untuk lo dan Wonwoo, kalian bisa terima."

"Satu lagi, bisa ga lo suruh Wonwoo buat unblock gue?"

Dokyeom beranjak dengan es cendol di tangannya "kalo dia udah bisa terima, dia pasti unblock lo nanti. Gue duluan"

×××

LOVESICK NARASI Where stories live. Discover now