15. Janji

11 2 0
                                    

Hai. Aku kembali. Bagaimana kabarmu? Apa semua baik-baik saja? Bagaimana hari ini? Maaf ya, aku baru bisa menemui hari ini. Banyak hal terjadi dan sangat berat kemarin. Tapi tenang..aku baik-baik saja kok, hehe.

Hari ini hujan terus yaa? Di tempatku hujan turun dari sore, bagaimana dengan tempatmu? Apa juga sama seperti itu? Kamu orang yang menyukai hujan atau orang yang membenci hujan?

Kalau aku, orang yang menyukai hujan. Menurutku, suara hujan dengan iringan musik begitu sangat menenangkan. Bahkan dapat aku mudah katakan, hujan itu...sesuatu yang sulit aku ungkapkan haha.

Oh iya, berbicara soal hujan, aku teringat akan suatu hal yang banyak manusia katakan dan lakukan, entah ia mengatakannya secara sadar atau hanya suatu formalitas. Yap. Janji. Hubungannya dengan hujan?

Hubungannya ya..begini, ketika hujan turun terkadang tidak terduga. Maksudnya, ia bisa kita sadari dan tidak sadari saat akan turun. Contohnya, mendung. Namun, tanpa mendung hujan juga bisa tiba-tiba turun.

Janji. Mengucapkan janji itu memang sangat mudah, hingga manusia tidak sadar bahwa dengan mereka mengucapkan sebuah janji maka ia memberikan sebuah harapan kepada seorang akan yang lain. Apa kamu pernah di berikan sebuah janji oleh seseorang? Apa kamu termasuk orang beruntung karena janji itu ditepati? Jika iya, maka kamu harus bersyukur.

Aku termasuk orang yang kurang beruntung hahaha. Banyak sekali orang yang memberikanku janji yang sampai sekarang banyak yang tidak ditepati. Bahkan beberapa dari mereka menimbulkan kekecewaan yang mendalam dalam hidupku.

Ya..tetapi dari situ aku juga belajar untuk lebih hati-hati dalam menaruh kepercayaan terhadap seseorang. Bukan berarti semua orang di sekitarku tidak menepatinya, hanya beberapa orang saja yang dapat menepati.

"Lalu, bagaimana perasaanmu saat janji itu tidak di tepati?", aku sudah mengatakannya. Tentu, sangat kecewa. Bahkan hal tersebut sangat berdampak terhadap diriku. Aku jadi seseorang yang skeptis terhadap perkataan orang, aku menjadi seseorang yang hanya akan tertawa ketika mendengar seseorang kembali melontarkan janji.

Tapi, aku juga menjadi seseorang yang peka dan dapat merasakan apakah janji yang mereka berikan padaku tulus atau tidak.

Cukup untuk ceritaku untukmu hari ini haha. Aku tidak bermaksud untuk memberikan doktrin "kau harus" tidak mempercayai seseorang atau bahkan "selalu curiga" kepada setiap orang.

Yang aku ingin tekankan adalah, ketika seseorang memberikan janji padamu, terimalah namun jangan biarkan hatimu menyerahkan semua harapan itu. Biarkan. Dengarkan. Ingat. Lalu kembali jalani harimu seperti biasa. Begini, seseorang yang menyadari seberapa pentingnya janji itu, bahkan ia juga menyadari bahwa suatu perkataan yang terikat, maka ia akan menepatinya.

Begitu juga denganku dan kamu. Jangan mengucapkan hal yang tidak bisa kamu tepati nantinya. Sederhana saja..jika kamu tidak ingin merasakan banyak sekali kekecewaan, maka jaga dirimu sendiri untuk tidak terlalu berharap,memberikan harapan, atau bahkan membuat kecewa orang lain.

Bukankah hidup dengan damai tanpa adanya ingatan sebuah harapan yang diberikan orang lain itu menyenangkan?

Sudah dulu ya? Kamu sudah bekerja keras hari ini dan aku selalu bangga denganmu. Tentu, aku juga sudah bekerja keras hari ini, sama denganmu. Kamu..sudah melakukan yang terbaik untuk hari ini. God Bless you and me good people. See you next time ^-^







Hai>>>

Je balik! Sudah rindu? hehe.. Maaf ya? Jeje mengalami hari yang sulit dan melelahkan kemarin. Tetapi, sekarang sudah baik-baik saja >-<

Je sudah bisa menemui kalian kembaliii!! Jangan lupa vote yaaa..Mari bertemu besok lagii. I love you alwayss 🦋

Ceritaku, CeritamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang