SOMEWHERE OMEGA

284 11 84
                                    

"Hongjoong ssi, Tuan muda tidak ada. "

Pemuda bernama Hongjoong yang tengah menelepon langsung menurunkan ponselnya.

"Apa kau bilang? " dia menatap laki-laki yang sekarang terlihat cemas itu. "Bukankah tadi dia bersamamu? Bukankah dia sudah masuk ke dalam mobil. "

"Dia sudah masuk ke dalam, " angguk laki-laki dengan postur yang lebih mungil itu. "Aku lalu menyimpan barang-barang ke bagasi. Tapi saat aku kembali ke kursi tengah, dia tidak ada di sana."

"Haish."

Hongjoong melihat sekeliling lalu menelepon lagi.

"Renjun, ayo kita cari dulu di sekitar sini, aku yakin dia belum jauh. Aku sudah memanggil bantuan. "

Renjun mengangguk. Mereka berdua lalu memisahkan diri mencari tuan muda yang dikawal seharian dan kini menghilang saat hendak pulang.

***

Semakin jauh kaki melangkah, Youngjo semakin dibawa ke tengah padang bunga mawar yang tengah mekar. Dia tidak mampu menahan diri untuk terkagum-kagum pada hamparan mawar-mawar merah yang merekah dialasi hamparan dedaunan hijau segar. Samar-samar, aroma mawar pun membelai penciuman, memberi efek tenang bagi Youngjo. Seandainya saja dia bisa meminta kedua orang tuanya untuk membuatkan taman bunga seluas ini, dia pasti betah seharian ada di sana. Pikiran Youngjo menerawang pada sebuah rumah pohon yang akan ia dirikan di tepi taman. Lalu ada sedikit area padang rumput di bawahnya.

Pemuda itu tersenyum sendiri. Langkah kakinya bergerak ringan memasuki kawasan taman bunga yang rimbun.

"Kau menyukai bunga mawar? "

Youngjo tersentak saat ia mendengar suara dari sesosok pria. Matanya langsung tertuju, mengamati laki-laki yang usianya terlihat lebih tua dan tersenyum kharismatik.

Entah sejak kapan pria itu ada di sana. Dia mendekat, membuat Youngjo sontak waspada. Padahal Youngjo yakin sekali saat pertama menginjakkan kaki di area itu, dia tidak melihat siapapun.

"Kau siapa? "

"Aku? Sama sepertimu, aku juga penikmat bunga."

Dia tersenyum sekilas lalu menatap sekeliling.

"Tapi sepertinya dibandingkan bunga-bunga ini, kau lebih menarik untuk dinikmati. "

Kepala Youngjo bergerak melempar pandangan ke lain arah. Dia mencoba untuk tidak salah tingkah dengan pujian yang tiba-tiba terlontar barusan. Hongjoong bilang dia seharusnya tidak bicara dengan orang asing. Maka tubuh Youngjo perlahan mundur.

"Maaf, aku harus_"

Tubuh pemuda itu tiba-tiba tertahan. Di belakangnya ternyata sudah muncul sosok lain yang sekarang melingkarkan tangan pada leher Youngjo, membuat Youngjo seketika panik. Belum sempat Youngjo berteriak meminta tolong, sesuatu sudah disuntikkan ke dalam aliran darah di lehernya.

"Ngh, sakit. Lepasskaan. " Dia masih bisa mengerang dan memberontak. Sayang sekali tenaganya tidak seberapa dengan pria yang sekarang menahan kedua lengan Youngjo.

Dia merasakan kesemutan di sekujur tubuh, lalu kakinya seolah mati rasa. Youngjo sudah hampir ambruk tapi dengan sigap pria itu menahan tubuhnya.

"Kenapa kau lama sekali? "

"Aku mencari-cari obatnya, Hyung. Kau simpan dimana, sih? "

"Ck, kita hampir saja kehilangan dia. Ayo cepat bawa ke mobil."

"Astaga, berat juga. "

"Ya! Kau sudah sebesar algojo masih saja mengeluh. Masa harus aku juga yang turun tangan?"

VERSELUFT || RAVN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang