"Aku akan memulangkanmu ke Jeju hari ini."
Pagi itu Youngjo tidak yakin kesadarannya sudah terkumpul semua saat Soo Hyuk mengucapkan kalimat yang ia tidak tahu apakah ingin dia dengar. Pulang ke Jeju? Tiba-tiba? Atau mungkin sebenarnya hal ini sudah direncanakan Soo Hyuk entah sejak kapan dan kebetulan insiden pemukulan itu sekarang jadi alasan tepat?
"Youngjo."
Mata Youngjo bergerak, menatap sosok pria yang saat ini memandanginya dengan raut wajah penuh kekhawatiran dan gurat sendu. Apakah dia serius? Atau mereka sedang memainkan permainan baru? Bagaimana Youngjo harus mengikuti arusnya? Mungkinkah ini saat dimana Youngjo harus berhenti menjadi serakah seperti yang orang lain sebutkan atas perasaannya?
"Dengar_"
"Aku tahu," sela Youngjo dengan anggukan pelan beberapa kali. "Aku mengerti kenapa kau tiba-tiba memutuskan hal ini. Aku ... aku akan bersiap-siap dulu. "
Soo Hyuk menelan ludah. Matanya masih memaku pada Youngjo yang sekarang bangkit dari kursi makan lalu berjalan menjauh. Dia mengepal kedua tangannya, sibuk meyakinkan diri sendiri kalau ini adalah sebuah keputusan yang tepat. Bukan waktunya untuk mengedepankan perasaan karena apa yang menimpa Youngjo kemarin sudah di luar kapasitas berpikir logis Soo Hyuk.
"Aku akan kembali ke Jeju hari ini," kata Youngjo saat ia menghubungi Dongju. Pemuda itu berbicara dengan earbuds di telinga sementara tangannya sibuk memasukkan baju-baju kedalam tas.
"Pulang? Maksudmu kau akan kembali lagi kemari? " suara Dongju terdengar seolah Youngjo tidak pernah tinggal di sana sebelumnya.
"Tentu saja, apa maksudmu bertanya seperti itu? Hey, kau tidak menjual rumahku, kan? "
"Kau gila. Maksudku- apa Sky tahu soal ini? "
"Tentu saja? "
"Dan dia membiarkanmu pergi? " seru Dongju.
"Bukankah sudah kukatakan, tugasku hanya mengantarnya pulang. Setelah semua dalam kehidupan Sky kembali, aku juga harus pergi. Kau tidak berpikir kalau aku akan seterusnya diam di sini, kan? "
"Ya memang tidak tapi ... bagaimana dengan hubungan kalian? Kau mencintainya kan, Hyung? "
"Walaupun aku mencintainya, aku harus sadar siapa diriku di tempat ini. Tidak ada yang melarangku untuk percaya pada dongeng , atau bermimpi bahwa hidupku akan lebih baik setelah tinggal di sini tapi ... aku harus tetap sadar, " kata Youngjo pelan. "Aku sudah terlalu kelewat batas. "
"Kelewat batas bagaimana maksudnya? "
"Sudahlah, nanti saja kita mengobrolnya. Aku hanya mau minta tolong kau bersihkan rumah sebelum aku sampai. Tolong ganti seprei dan selimut juga tirainya."
Youngjo mendengar desahan Dongju. "Baiklah Hyung. Kau hati-hati ya? "
"Mmm."
Youngjo mematikan ponsel. Dia pandangi lagi lemari baju Soo Hyuk yang menjulang. Botol-botol parfum yang mulai ia hafal satu per satu, dasi-dasi pilihannya saat mereka berbelanja di beberapa tempat, baju piyama couple mereka yang miliknya tidak ingin Youngjo bawa.
Benarkah semua berakhir di sini?
Youngjo tidak mau bertanya pada Soo Hyuk kenapa keputusan itu ia buat. Dia tahu apa yang terjadi padanya lah yang mendesak Soo Hyuk. Sekuat apapun Soo Hyuk bersikeras mempertahankan keberadaan Youngjo di rumah itu, semua tidak akan mampu menandingi kekhawatiran Soo Hyuk atas keselamatan Youngjo yang terancam.
Youngjo melirik ke arah tempat tidur sebelum ia mencapai pintu kamar. Semua yang terjadi di sana tiba-tiba seperti cuplikan adegan film. Hadir dan membuat hati Youngjo sakit. Dia bergegas keluar, menutup pintu dengan debuman cukup keras. Pemuda itu mempercepat langkah kaki di setiap anak tangga. Dia tidak menemukan Soo Hyuk dimana pun, hanya ada Renjun dan Haechan menunggunya dekat pintu depan.

KAMU SEDANG MEMBACA
VERSELUFT || RAVN
Fiksi PenggemarRavn berhak dicintai lebih luas dari Universe. Ravn berhak memiliki galaksinya sendiri untuk menjalani berbagai macam cerita yang lebih luas dari semesta.. Ravn dan Kim Youngjo adalah dua karakter berbeda. Semua bisa menyatu dalam setiap cerita. T...