Hutang - Kittyz

1.2K 79 3
                                    

Siang ini suasana kelas terasa lebih ramai, biasanya di jam istirahat seperti ini suasana kelas terasa sepi. Suara mereka bersaut-sautan, saling meneriaki satu sama lain dan memberi arahan agar game yang sedang mereka mainkan berhasil dimenangkan. Benar, mereka sedang bermain game bareng atau yang kita kenal dengan mabar.

Haerin dan Minji merupakan salah satu alasan yang membuat kelas mereka ramai, tidak biasanya mereka berada di kelas, apalagi untuk mengajak siswa lain bermain game, tidak ada yang pernah memikirkan bahwa hal seperti itu akan terjadi. Hanni sebagai bendahara kelas memanfaatkan keadaan itu, hampir seluruh siswa kelas itu sedang berkumpul, ini adalah saat yang tepat untuk menagih hutang.

Hanni menyebut nama mereka satu-satu, beberapa dari mereka bersedia membayar. Banyak juga yang memilih untuk menunda atau berjanji besok akan mereka bayar. Tibalah saat nama Haerin disebut Hanni.

"Haerin, total utang lo 285k, dari 4 bulan yang lalu ga lo bayar, ini udah termasuk uang kas, modul matpel dll."  Ucap Hanni sambil berjalan menuju meja Haerin, ia melihat Haerin yang sedang sibuk dengan game nya sehingga tidak mendengar ucapan Hanni.

Hanni yang sudah menahan kesal meneriaki Haerin. "HAERIN, BAYAR UTANG LO."

Haerin adalah satu-satunya siswa yang suka menunda membayar utang, berbeda dengan siswa lain yang menunda dan esoknya akan membayar. Haerin suka menunda, tetapi ia tidak akan membayar hutangnya jika tidak di tagih.

"Nanti aja Han." Balas Haerin.

"Lo mau nunggak sampe kapan?!" Hanni benar-benar tidak habis pikir dengan Haerin, padahal ia sering nongkrong di cafe, tetapi ia tidak mau membayar hutang.

"Yauda minta ke Minji sana." Usir Haerin, ia masih belum bisa memindahkan pandangannya dari gadget.

"Total aja Han punya gue sama Haerin, ntar sekalian gue bayar." Tambah Minji, ini bukan pertama kali Haerin minta dibayari dulu masalah hutang piutangnya, Minji tau persis kenapa Haerin suka menunggak membayar sesuatu.

"Lo siapanya Minji sih? apa-apa minta bayarin Minji, Gue ga bodoh ya, gue tau setiap sore lo nongkrong di cafe depan toko kue. Gausah banyak alasan deh."

Haerin menghentikan gerakan jarinya dan melihat ke arah Hanni, ia hanya melihat Hanni, tidak lebih. Setelah itu tanpa sepatah kata pun Haerin pergi keluar kelas begitu saja, seluruh murid yang berada dikelas menatap Hanni dengan tatapan tajam.

"Dia masuk kelas aja gue bersyukur Han, lo malah nyari ribut." Ucap Hyein dengan nada kesal, Haerin mungkin termasuk anak-anak bandel disekolahnya, ia pintar, hanya saja ia lebih suka kebebasan, ia masuk kelas sesuka hatinya, tetapi sudah sebulan ini Haerin jarang masuk kelas. Ia datang ke sekolah, tetapi kelas bukan tujuannya.

"Lo kenapa sih Han? biasanya juga fine-fine aja kalau gue yang bayarin utang dia. Cemburu lo?" Tanya Minji.

"Siapa yang cemburu? masa nongkrong bisa, bayar utang minta tolong orang." Ucap Hanni tak mau kalah.

"Lo kalau ga tau apa-apa diem aja, dia hidup sendiri selama ini, dia ke cafe bukan mau nongkrong, tapi dia kerja. Nggak usah merasa lo paling tau kehidupan Haerin, lo bukan siapa-siapa dia." Ucap Minji dengan menekan kata-kata terakhirnya, setelah itu ia menyusul Haerin, saat ia keluar kelas pintu kelas berhasil ia tutup dengan benturan keras. Semua orang spontan menutup telinga mereka.

Lagi-lagi mereka kehilangan 2 orang murid yang jarang mereka temui dikelas, seluruh murid menatap Hanni dengan tatapan tajam. Tetapi Danielle menyelamatkan Hanni.

"Udah-udah, kita bahas masalah ini nanti, bentar lagi guru fisika masuk, persiapkan diri kalian untuk quiz." Setelah itu seluruh murid kembali duduk di tempatnya masing-masing dan berkutat dengan buku Fisika mereka.

New Jeans OneshotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang