Ini karya pertama aku, jadi aku minta tolong Jangan lupa follow ,vote dan komen
Mohon hargai penulis yaa!!!
Happy reading semuaaaaa...
----------------------------------------------------
"Aku memang tidak beruntung soal keluarga, tapi aku sangat...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy reading Happy reading Happy reading
"Boleh aku ambil hak aku?"ucap haldis dengan suara yang purau.
Ara awalnya hanya diam, dia terkejut jujur saja ia belum siap tetapi tiba-tiba ara teringat dengan ucapan mama nya semasa hidup bahwa seorang istri tidak boleh menolak suami ketika seorang suami meminta hak nya.
"Se.. Sekarang? "Ucap ara gugup
Haldis yang awalnya memeluk ara dari belakang, kini tangannya memegang pundak ara dan membawa ara untuk berhadap-hadapan dengannya.
"Kamu belum siap?"tanya haldis
Ara masih diam, ia tengah sibuk dengan rasa takutnya.
"Kalo kamu belum siap aku gapapa, aku selesaiin sendiri dulu untuk saat ini lagian salah aku juga tadi buka-buka link yg tristan kirim"ucap haldis
Tetapi baru saja haldis ingin melangkah menjauhi ara, tangan ara menarik tangan haldis untuk kembali berhadapan dengannya.
"Aku siap haldis, kamu boleh ambil hak kamu"ucap ara yakin.
Tanpa berbicara apapun haldis menarik tekuk wajah ara lalu mencium bibir mungil ara.
Yang awalnya hanya ciuman biasa kini berubah menjadi lumatan dan kini lebih menuntut.
Ara sempat tidak bisa mengimbangi ciuman haldis tapi lama kelamaan ia sudah bisa.
Tangan haldis berpindah-pindah menyentuh setiap inci tubuh ara. Sampai akhirnya haldis membuka baju atasannya dan membuka gaun tidur ara.