Part 1: Nyonya Marah

3.1K 40 2
                                    

Hello-hello!!! Apa kabar??

Udah siapa belum baca ceritanya Nasa dan Baskara??

Yuk, mulai!!

|*|*|*|*|*|*|*|

Terdengar suara ketukan heels di lantai marmer sebuah ruangan di dalam rumah megah milik pewaris Wajendra Group. Suaranya sangat nyaring dan beritme cepat seakan-akan si empunya tengah tergesa-gesa.

Ketika terlihat sebuah kamar dengan dua pintu kayu dengan ukiran rumit yang bisa dipastikan mahal harganya, wanita yang berjalan dengan tergesa-gesa itu malah menambah kecepatannya agar bisa segera sampai dan membuka pintu kamar itu dengan kasar. Tidak peduli jika ada orang di dalamnya atau tidak.

Braakk!!

"Bangun kamu, Baskara!" Bentak wanita itu. Dan saat tidak mendapatkan jawaban dari orang yang ia sebut namanya, ia melangkah menuju ranjang.

Terlihat gulungan selimut yang di dalamnya sudah pasti manusia yang terlihat tertidur lelap. Tak terganggu sekalipun oleh suara bentakan tadi.

Menahan amarah, wanita itu memukul pundaknya dengan keras.

"Bangun, Bas! Mama kecewa sama kamu!" Bentaknya lagi sambil terus memukuli pria yang sebenarnya adalah putra satu-satunya itu.

Sudah dipukuli seperti itu tentu saja Baskara bangun dan sedikit linglung karena ia sendiri tidak tahu kenapa ibunya tiba-tiba datang dan memukulinya. Kantuk masih sangat menguasai dirinya. Pekerjaannya baru saja selesai tiga jam lalu dan ini hari Sabtu, harusnya ia bisa tidur lebih lama setelah sholat subuh tadi.

"Mama! Apaan sih, Ma? Ini masih pagi." Balasnya sambil kembali menutup kepalanya dengan bantal yang membuat ibunya lebih marah lagi.

"Kamu yang apa-apaan! Mama malu kamu menolak Raisa di depan kedua orang tuanya. Mau ditaruh mana muka Mamamu ini?!" Bentak ibunya lagi masih tidak menghentikan pukulan-pukulan di badan Baskara yang sedang tidur.

"Bangun nggak kamu! BANGUN!"

Menghela napas panjang, Baskara akhirnya bangun dan memposisikan duduk sambil bersandarkan bantal. Wajahnya terlihat jelas masih membawa kantuk dan ada kelelahan juga terlukis di sana.

Melihat keadaan anaknya yang kelelahan, tak urunga membuat wanita bernama Mirna itu iba. Tentu saja. Sebagai seorang ibu mana mungkin tidak kasihan melihat anaknya yang kelelahan karena bekerja keras mengurus perusahaan keluarga. Apalagi ditambah tanpa pasangan ataupun pendamping hidup.

"Mama kenapa? Aku kan sudah bilang kalau aku belum ingin menikah lagi, Ma." Ujar pria berusia 35 tahun itu.

Melihat wajah kesal ibunya, Baskara hanya bisa menghela napas panjang. Entah bagaimana lagi caranya bisa meyakinkan ibunya kalau ia sama sekali tidak apa-apa dan belum menginginkan pendamping lagi semenjak mantan istrinya pergi meninggalkannya dan putra mereka bertahun-tahun lalu.

Baginya memiliki pasangan saat ini bukanlah sebuah prioritas. Anaknya, Malik, saat ini sedang bersekolah di Singapore dan tinggal bersama dengan kakek neneknya dari pihak ibunya. Sekarang ia hanya perlu fokus untuk memimpin perusahaan keluarganya.

"Tapi mau sampai kapan, Bas? Mama ingin kamu menikah lagi dan Mama rasa Raisa adalah calon istri yang cocok untuk kamu, Nak."

Tentu saja seorang Mirna yang tidak pernah mengalami kegagalan dalam hidupnya ingin putranya juga sama. Meskipun perceraian antara Baskara dan Lisa bertahun-tahun lalu itu ia anggap kegagalan yang tak terhindarkan, tapi tidak ada salahnya kan kalau ia ingin anaknya kembali menikah dan memiliki istri baru yang jauh lebih cantik dan lebih segala-galanya dari mantan menantunya itu?

Baskara & NasayuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang