pembohong

38 3 0
                                    

Selamat membaca💗

Drt.. drt.. drt..

Suara telepon dari ponsel Helena membuatnya membuka matanya yang masih sangat lengket. Tanpa menunggu apa pun, ia menggangkat telepon itu.

"Halo Helena"

Suara orang di sebrang sana terdengar sangat panik, ia membaca siapa penelepon itu ternyata Athar lah yang menelepon Helena.

"Eh iya thar kenapa?"

"Helena.. maafin gue.."

"Kenapa thar? Maaf kenapa?"

"R-resa-"

Tut.

Telepon itu di matikan sepihak oleh Helena, ia bergegas membawa kunci motornya yang selalu ia letakan di bawah bantal nya. Tak lupa ia juga membawa sebuah jaket, sepertinya sekarang ini masih malam.

Dengan kecepatan penuh, Helena pun akhirnya sampai di rumah sakit dimana resa di rawat.

Deg deg deg

Helena paling tak bisa kalau tentang resa. Walau ia cerewet, Sura nya cempreng, berisik, bawel, pecicilan, ga bisa diem, suka Jambak rambut nya. Dan apapun itu tetapi resa adalah sahabat nya, satu satunya orang yang paling perhatian padanya.

Terasa getaran dari saku jaketnya, tepatnya dari ponselnya. Helena membawa ponsel itu sambil berlari ke ruangan resa. "Halo??"

"Kemana kamu Helena?! Jangan macam macam ya kamu?!"

Ah sialan, ternyata keluarga Cemara itu sudah kembali ke rumah. Tanpa peduli, Helena mematikan telepon itu. Tak peduli ia akan terkena amukan dari kedua orangtuanya.

Helena pastikan Anton pasti sedang kesal setengah mati. Ini ketiga kali nya Helena melawan Anton.

Dari kejauhan, ia melihat Athar yang masih memegangi ponselnya. Kepala Athar sedikit menunduk, terlihat senyuman kecil dari bibirnya.

Helena berlari ke sebelah Athar, ia langsung mengecek jendela kamar resa. Tepat saat itu juga, senyuman Athar luntur begitu saja tetapi Helena tak menyadarinya.

"Helena?" Ucap Athar, ia bingung harus bagaimana.

"Resa kenapa?" Tanya Helena dengan wajah super paniknya.

"Resa.. udah ga ada" ucap Athar, wajahnya juga terlihat bahwa ia terluka.

Deg!

Hei,, ini tidak mungkin kan? Tubuh Helena ambruk keras ke lantai, ia meremas kepala nya, tak hanya itu ia juga menjambak rambut nya. Semuanya terlalu cepat bukan?

'''

Helena memeluk batu nisan yang terlihat baru di sebuah makam dengan sangat erat. Athar hanya bisa memandang kasihan ke arah Helena yang sejak tadi berbicara di sepi nya pemakaman di sore hari.

Proses pemakaman resa memakan waktu satu hari sampai saat ini, beberapa tetangga mendatangi pemakaman resa. Tetapi ia tak melihat orang yang ia kenal. Orangtua resa tak ada, meyya, dan segalanya tak ada. Hanya ada ia, para art dan Athar mungkin orang terdekat resa.

Helena (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang