Siapa dia?

20 2 0
                                    

Selamat membaca 💗

Bel yang ditunggu semua siswa berbunyi nyaring ke seluruh penjuru sekolah. Para siswa siswi mengemasi barang barang nya masing masing.

Seorang gadis dengan wajah datar nya segera pergi ke arah ruang OSIS karena hendak bertemu seseorang di ruangan OSIS.

Gadis yang tak lain adalah Helena itu berjalan sangat cepat agar bisa bertemu seseorang yang menjadi OSIS di sekolahnya.

Kemarin malam Helena keluar dari rumah sakit, untung nya Anton dan yang lain masih sibuk dengan toko syila.

Helena juga aneh karena urusan mereka belum selesai sampai sekarang.

Beberapa menit kemudian Helena sampai di depan ruangan OSIS. Ia tak berniat masuk karena pasti tak ada orang disana. Ia akan menunggu karena ia yakin sebentar lagi akan ada OSIS yang kesana.

Betul saja, seorang lelaki tinggi dengan kacamata, memancarkan aura aura anak pintar dan aneh nya kacamata itu membuat nya semakin tampan dan sangat cocok, bukan seperti anak culun.

"Hai" sapa Helena, pertama kali ia tersenyum sejak pergi nya resa.

Lelaki itu tersenyum manis, ah sangat manis "hai juga" balasnya.

Tas hitam yang menggantung di pundak kanan lelaki itu membuat aura nya terpancar menerobos hati Helena.

Eh-

Helena segera mengenyahkan pikiran aneh aneh itu, ia harus fokus ke tujuan awalnya datang ke ruang OSIS.

"Em gue mau-" ucapan Helena terpotong karena lelaki didepan nya yang meninggalkan nya begitu saja masuk ke dalam ruangan.

"Masuk aja" teriak nya dari dalam sana.

Ruangan ber cat putih itu terlihat sangat rapi dan tak ada bau bau kaus kaki seperti di kelas Helena.

"Duduk" ucap lelaki itu, ia duduk di sebuah kursi.

Helena menggeser kursi di sebelah nya ke dekat pria itu agar lebih jelas ia berbicara.

"Gue sebenernya cuma mau nanya sama Lo sih, ga ada keperluan penting apa apa lagi" ucap Helena.

"Boleh boleh, nanya apa?"

"Nama Lo Rio kan?" Tanya Helena

"Iya nama gue Rio. Nanya gitu doang?" Jawab lelaki itu sembari membuka jaket nya, tertera nama Rio disana.

"Jadi gini, Lo tau kan kasus tentang kecelakaan tiga hari lalu?".

Rio menggangguk "heem tau, bahkan gue ada disana waktu itu"

Mata Helena berbinar, itu memang tujuan nya menemui lelaki di depan nya.

"Berarti Lo bisa jelasin ke gue gimana kronologi nya dong? Eh tapi Lo kok ga jadi saksi? Lo tau itu murni kecelakaan atau apa?" Pertanyaan bertubi tubi terlontar sekaligus dari bibir Helena.

"Waktu itu gue lagi di cafe sambil belajar disana, dan waktu itu gue niat mau balik ke rumah aja waktu itu juga gue udah naik motor gue. Pas belum jauh gue jalan tetiba ada suara gede gitu di belakang, akhirnya gue muter balik pas liat ternyata disana ada kecelakaan" cerita Rio.

Helena terdiam beberapa saat "Lo.. ga tolongin korban nya?" Tanya nya. "Em maaf gue banyak nanya, tapi.. korban nya itu sahabat gue." Ucapnya sembari menunduk.

Rio terkejut mendengar ucapan Helena. "Gue bisa ceritain semuanya ke Lo kok" ucapnya terdengar tulus.

"Gue liat orang orang nelpon ambulance tapi gaada yang berani nolongin korban yang tergeletak gitu di aspal. Gue liat juga kayaknya si korban langsung ga sadarkan diri, karena kelamaan nunggu ambulance, gue nyari taksi biar pake taksi buat nganterin korban ke rumah sakit." Jelas Rio serinci mungkin.

Helena (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang