VIII : Sense

288 32 2
                                    

Siang ini Cosette terlihat sibuk di dapur dengan Yonji yang duduk di pantry sambil memperhatikannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Siang ini Cosette terlihat sibuk di dapur dengan Yonji yang duduk di pantry sambil memperhatikannya. Tiba-tiba saja pria bersurai hijau itu ingin dibuatkan kue.

Cosette meletakkan kue yang baru dikeluarkan dari oven itu ke hadapan Yonji.

"Krim apa yang anda mau, Tuan Yonji?"

"Apapun boleh. Tapi aku ingin kau menggambar robot ini."

Yonji memamerkan senyumnya sambil memperlihatkan buku bersampul robot. Cosette mengangguk mengerti.

Bakat menggambar Cosette dipertaruhkan di sini. Ia tak begitu pandai menggambar, tapi melihat ekspresi semangat Tuannya itu ia jadi ingin melakukan sebaik mungkin.

"Oh benar begitu! Kau berbakat juga ya, Cosette."

"Terima kasih, Tuan."

Cosette tersenyum membalas Yonji, tangannya masih sibuk menorehkan krim di atas kue. Sampai pintu dapur tiba-tiba terbuka, menampakkan Niji dengan wajah heran melihat Yonji yang berada di dapur.

"Sedang apa kau?"

Tanya Niji sambil berjalan mendekati kedua orang yang fokus pada sesuatu di meja pantry.

"Hm? Cosette membuatkanku kue."

Niji berdiri di samping pria bersurai hijau itu, memperhatikan Cosette yang sedang menghias kue.

Kening Niji tampak berkerut. Kedua tangannya menopang di atas meja pantry, menatap lekat Cosette yang ada di seberang meja dari jarak dekat.

"Dalam rangka apa kau membuatkan kue untuk Yonji? Kenapa hanya dia yang dibuatkan? Oh, kau berniat menggoda adikku?"

"Hei, hei, dia membuatkan kue karena aku memintanya."

Yonji menahan lengan Niji yang semakin mendekat pada Cosette di tiap pertanyaannya. Wanita itu jadi takut begitu melihat tampang tak bersahabat Niji.

Niji berdecih kesal. Entah apa yang membuatnya kesal, seringkali Cosette tak paham dengan pria itu.

"Cepat lanjutkan."

Cosette mengangguk mendengar titah Yonji. Matanya melirik Niji untuk sesaat, tubuhnya bergidik begitu saja saat merasakan tatapan tajam dari pria itu, membuatnya kikuk.

"Sudah selesai."

Yonji menyeret kue itu mendekat, senyumnya mengembang melihat ukiran robot kesukaannya di sana.

"Hahaha aku menyukainya, terima kasih ya."

"Sama-sama, Tuan Yonji."

Cosette tersenyum senang. Ia segera merapihkan peralatan memasaknya setelah Yonji pergi meninggalkan dapur dengan membawa kue. Melupakan Niji yang masih berdiri di sana dengan tangan bersedekap dada.

Cosette merasa punggung belakangnya dingin, seperti ada yang menatapnya tajam dari belakang. Ia berbalik dan mendapati Niji yang berdiri dengan wajah tegasnya.

Germa Prince (Niji × Cosette) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang