Kedatangan Akk ke Pattaya jelas bukan hanya untuk menemui Ayyan. Memang benar jika dia khawatir, tapi keberadaan Mangkorn disana cukup menyakinkan jika Ayyan akan baik-baik saja.
Seperti yang sudah diketahui oleh kita semua, rencana Akk adalah untuk masuk ke dalam kelompok Jay (Jack)
Kedatangan Jack sedikit membuatnya khawatir karena justru bertemu dengan Mangkorn, dan kita juga mengetahui betapa besar rasa bersalah Mangkorn terhadap kematian Tuaphu.Ayyan terlihat terkejut mengetahui bahwa Jay adalah Jack. Pemimpin kelompok mafia yang membantu Daemi menguasai bisnis keluarga dan menjadi dalang utama kematian orangtuanya.
Lalu, Akk benar-benar ingin masuk ke dalam kelompok mereka sebagai penyusup? Jelas, Ayyan tidak setuju."Kau punya ide lebih baik?" Tanya Akk.
Ayyan menghela napas, tidak punyalah. Dia tak diberi kesempatan untuk masuk lebih jauh ke inti masalah ini, hanya duduk diam khawatir setiap saat.
"Kau punya ide yang yang lebih baik daripada masuk ke kelompok mereka?" Tanya balik Ayyan.
Akk menganggukkan kepalanya, dia memiliki ide untuk mengorbankan Mangkorn. Buat Mangkorn sebagai pengkhianat dan bekerja untuk Daemi secara diam-diam.
"Aku serius, ayo kita cari cara lain bersama."
"Rencana apa, Hem?" Akk mengangkat tangannya, siap untuk mengelus kepala Ayyan. Tapi tentu saja Ayyan menolak dengan cara menghindar.
"Berhenti memperlakukanku seperti seorang gadis, Akk." Ayyan mengeluh.
"Tapi kan, ketika di Phuket aku yang menusu-" Belum selesai Akk berbicara, bibirnya sudah ditampar oleh Ayyan.
"Itu menyakitkan, Aye." Panas sekali bibirnya Akk.
"Seriuslah, aku sedang serius ini."
Akk hanya tertawa kecil lalu menganggukkan kepalanya, berpura-pura akan serius.
----Mangkorn sempat pergi keluar dari kamar setelah kedatangan Akk. Dia sadar jika keduanya perlu waktu untuk mengobrol berdua saja.
Tapi kini waktu semakin malam, Mangkorn tentu harus kembali ke kamarnya."Tidak usah pesan kamar, kau tidur saja satu ranjang dengan Mangkorn." Ayyan kemudian menidurkan tubuhnya ke atas kasur, lalu menyuruh Akk segera pergi ke kasur Mangkorn, yang saat ini sudah diisi oleh si pemiliknya.
"Aku bisa pergi ke kamar mahasiswa lain," ujar Mangkorn setelah didatangi Akk.
Akk menggelengkan kepalanya, jika itu memang diharuskan, Akk lah yang harus pergi mencari tempat tidur, ini kan tempatnya Mangkorn sejak awal.
Akk lalu menidurkan tubuhnya ke kasur, diikuti oleh Mangkorn.
Kasur ini sedikit sempit sebenarnya, ya karena memang dibuat untuk satu orang.
Untungnya Mangkorn dan Akk bukan orang yang tidur dengan banyak bergerak, pasti tidak akan jadi masalah.Ayyan tidur dengan cepat, mungkin karena kelelahan.
Sedangkan Mangkorn dan Akk justru kembali bangun dari terlentang mereka, tadinya mereka memang mau langsung tidur seperti Ayyan tapi rupanya sama sama sulit untuk tidur.