sakit

1.7K 216 20
                                    

"[Name],maafin aku ya"

Nagi terus menerus mengulang kata kata itu dengan susah payah sambil masih terbaring di kasurnya,karena tak punya energi.

Menyadari kedatangan kekasih nya sejak beberapa saat lalu,tentu saja ia senang karena tau gadis itu masih peduli.

Walau sedang ngambek.

Lelaki itu juga merasa bersalah,karena tak bisa mengerti perasaan [name] waktu itu.

Alhasil,ia di cuekin hampir 1 minggu, sampai-sampai ia sakit karena haus kasih sayang,ea(☞ ͡° ͜ʖ ͡°)☞

[Name] tidak merespon,hanya fokus membaca obat penurun panas demam,dan mengaduk bubur yang akan di makan oleh Nagi.

[Name] duduk di tepi kasur membelakangi Nagi,seakan tidak mau melihat wajah lelaki itu.

Karena tidak mendapatkan respon yang ia mau, bibir Nagi semakin melengkung kebawah,merasa kesal,tapi ini juga salah nya.

"[Name]-

"Gak usah banyak bacot, diem aja dan makan tuh."Ucap [Name] datar,memotong perkataan Nagi.

Grep!

"Ga mau,kalau di suapi [Name] baru mau,kangen di suapi [Name]. . ."Ucap Nagi yang tiba-tiba sudah memeluk [Name] dari belakang.

[Name] jadinya merinding sendiri,karena Nagi mengucapkan kata kata itu tepat di telinga nya.

"ASFAFADFAGAFDAYAHAGJAUSYSBVSGSUJSGSGSGSHSHGSYSHSGGSJSYSGGSGSVS??!!!" [Name] error.

"Ehem,oke lepasin aku"Ucap [Name] dengan muka cool nya.

Dengan segera,Nagi melepaskan tangannya yang melingkar di pinggang [Name].

Terpaksa [Name] harus berbalik,karena kalau permintaan pacarnya ini tidak di turuti,pasti ngambek balik

Jadi saling ngambek-ngambek an:)

"Seishiro,kalau kamu udah makan kamu minum obat yang in-

AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!"Ketika [Name] berbalik, seketika ia langsung histeris melihat pemandangan di depannya.

Ternyata [Name] tidak sadar kalau Nagi telanjang dada sedari tadi.

"K-kenapa kamu ga pake baju, dasar b-BODOHH!!"[Name] sedikit berteriak dengan menutup wajahnya yang merah.

"Hmm,kalau pakai baju semakin panas,jadi aku buka aja,emang kenapa?"Ucap Nagi dengan wajah polosnya.

[Name] tidak mengerti,Nagi ini sedang pura-pura polos,atau memang benar-benar polos.

[Name] berdiri dari duduknya,berniat untuk mengambil baju kaos di lemari Nagi.

Tapi sebelum berdiri, tangannya sudah di cegat oleh pemuda itu,"[Name] mau kemana?"Ucap nya dengan tangannya yang terasa masih sangat panas di kulit [Name].

"Mau ambil baju lah" - [Name]

"Ga perlu,kamu kan udah terlanjur lihat, jadi mau bagaimana lagi"Dengan enteng nya,Nagi mengatakan itu.

"Aku yang maluuu" batin [Name]

Tanpa mendengarkan ucapan Nagi,[Name] tetap melangkahkan kaki nya ke lemari baju Nagi.

"Wah,wangi. . ."Reaksi [Name] ketika membuka lemari baju.

Dengan asal memilih,[Name] melemparkan langsung baju itu kepada Nagi, dan menyuruh pemuda itu memakai nya.

"Sudah"Ucap Nagi

[Name] hanya mengangguk sebagai jawaban,dan langsung berjalan kembali,lalu duduk di tepi kasur.

"Aaa~"Ucap [Name] mengisyaratkan pemuda itu untuk membuka mulut.

Nagi melahap bubur itu,sensasi yang sudah lama ia tak rasakan, sejak marahan dengan pacar nya.

"Pahit. . ."gumam nya pelan,dengan susah menelan makanan nya, mungkin efek sedang demam.

"[Name]?"Panggil Nagi,melihat kekasihnya tidak merespon apa-apa

[Name] seperti nya benar-benar marah kepadanya, sekarang ia mengerti.

***

Setelah Nagi makan,[Name] menyuruhnya untuk meminum obat,walau respon nya tetap sama, singkat,padat,dan jelas.

"Seishiro,nanti kamu minum obat yang ini ya,aku mau pulang,sudah sore"Ucap [Name] menaruh salah satu obat di meja yang berada di samping kasur Nagi.

"Sampai jumpa"Sambung [Name] mengambil tas nya,dan langsung beranjak pergi.

Sebelum [Name] berjalan ke pintu,lagi dan lagi,Nagi mencegat tangannya.

"[Name],tatap aku"Ucapnya nampak lebih serius dari biasanya.

[Name] menolehkan kepalanya,melihat intens wajah kekasihnya.

"Love you [Name],always. . ."Ucapnya dengan senyuman tulus yang baru pertama kali [Name] lihat

"Maaf,maafin aku karena ga pernah sekali pun mengerti perasaan kamu, sekarang aku mengerti rasanya jadi kamu,perlu kamu tau aku cinta nya ke kamu doang,terus. . .Baca selengkapnya"Ucap Nagi yang tiba-tiba berbicara panjang lebar.

[Name] hanya terdiam, mendengarkan dengan muka nya yang cengo,tidak percaya

"Maaf [Name]"Sekali lagi Nagi mengucapkan nya dengan tangan [Name] yang di genggam erat.

"Seishiro?,kamu?,siapa yang rasukin?,apa aku salah kasih obat?,kemana dirimu yang malas bicara itu?, tolong kembalikan"Ucap [Name] dengan muka nya yang masih cengo.

Nagi hanya mengeriyit,padahal ia sudah susah payah menghafalkan kata-kata yang Reo rangkai untuknya.

"[Name] masih marah?"Ucapnya menaruh telapak tangan [Name] di pipi nya.

Melihat itu,jiwa jiwa gemas [Name] meronta ronta,ia sudah tidak tahan dengan keimutan pemuda berwajah bayi ini.

Hupp!!

"Nggak lagi kok!"Ucap [Name] memeluknya erat,hingga tubuh Nagi terjatuh kebelakang, membuat [Name] menindihnya.

"Kamu?,aku bisa nyembuhin kamu dengan mudah"Sambung [Name]
melepas pelukannya

Nagi dengan wajah datarnya tentu saja tidak percaya, pacarnya ini kadang-kadang suka ngawur,tapi ia tetap cinta(☞゚∀゚)☞

"Memang nya kamu punya kekuatan untuk menyembuhkan orang?"Balas Nagi memandang wajah [Name]

[Name] lalu menyisir rambut putih Nagi kebelakang dengan pelan,"Ya,aku memang ga punya sembarang kekuatan

Cupp

"Tapi aku punya cinta"Sambung [Name] mengecup pelan dahi Nagi.

***

Tbc

nagi seishiro;my bfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang