Hagiarta corp, 10.30 WIB
Semua orang begitu panik dengan keadaan didalam gedung, mereka semua berdesak-desakan untuk pergi keluar menyelamatkan diri mereka sendiri. Namun, tidak dengan Ardi CEO Hagiarta corp., dia benar-benar memastikan agar tidak ada pegawainya yang tertinggal, sambil menelfon panggilan bantuan
"Ayo keluar semua lewat jalan darurat!"
"Jangan naik lift"
" Jangan sembunyi di bawah meja!"
"Hati-hati jangan berdesakkan!"
teriak Ardi kepada semua pegawainya,
Aliandra yang baru pertama kali merasakan gempa bumi begitu panik, dia menutup telinganya dengan kedua tangannya dan bersembunyi di bawah mejanya.
"hikss...hikss Ya Allah, bantu Aliandra" serak tangis Aliandra
Tak lama, ditengah gemuruh gempa terdengar suara bariton yang khas milik seseorang,
Ya, bosnya
"Kamu! Ayo keluar sama saya cepat!
" Saya takut, Pak" jawab Aliandra sambil menangis
"Jangan khawatir! Ada saya" ujar Ardi langsung menarik tangan Aliandra
(Syukurlah, bosnya mau menolongnya)
Tanpa pikir panjang lagi, Aliandra berlari mengikuti bosnya turun keluar gedung
" Kamu ikut mereka, saya pergi cek lagi barangkali masih ada orang" ujar Ardi singkat pada Aliandra dan langsung berlari masuk kedalam gedung
Aliandra melihat bosnya panik seperti itu, merasa kasihan dan ingin membantu, namun semua niatnya kalah dengan rasa takut yang begitu besar di dadanya
Terselip rasa kagum di hati wanita 19 tahun itu,
(Dari sekian banyak orang berlomba-lomba untuk menyelamatkan diri mereka sendiri, tapi cuman kamu orang yang masih mau menyelamatkan orang lain), batin Aliandra hangat saat mengingat kejadian beberapa tahun lalu
Gempa semakin besar, para tim damkar masuk kedalam gedung menyusul Ardi yang langsung masuk kedalam karena hal yang dilakukan Ardi sangat berbahaya mengingat gedungnya berada di dekat area pertambangan minyak bumi miliknya.
"Semuanya menjauh dari bangunan dan pohon! lari ke lapangan Amerta" teriak salah satu Damkar kepada semua orang diluar gedung karena gempa semakin besar
"Tapi, Pak Ardi masih didalam, Pak!" teriak Aliandra melihat kearah gedung
"Sangat berbahaya jika kita harus menunggu disini, Bu! Mohon ikuti instruksi saya" Jawab Damkar tersebut yang juga panik
Grudukkk...grudukkk...grudukkk....
Suara runtuhan bangunan jatuh berdengung keras dari atas
Aliandra terjatuh, kehilangan keseimbangannya karena getaran yang semakin besar
"Awwhsss" jerit Aliandra
"Mari kita ke lapangan, Bu. Kita sudah tidak punya banyak waktu lagi" ujar petugas itu membantu Aliandra bangun
Aliandra mengangguk dan langsung berlari menuju lapangan di luar gedungnya, dia berlari secepat mungkin mengabaikan rasa sakit di lututnya
Pikirannya masih menuju pada Ardi,
"Apa Pak Ardi sudah turun?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALIANDRA
RomanceAliandra, wanita cantik dan periang itu mulai memasuki realita kesulitan hidup yang sebenarnya. Selama ini, dia tidak pernah memikirkan untuk mencintai sipapun karena sudah merasa cukup bahagia dengan dirinya sendiri. Namun, semua itu berubah ketika...