“Aku harap, aku tidak bertemu dengannya di kantor besok” kata Aliandra pada dirinya sendiri
Tak lama Aliandra menguap, rasa kantuk menyerangnya dan akhirnya ia pun terlelap dalam tidurnya. Melepaskan segala kepenatan dan rasa sakit yang dia rasakan hari ini.
***
Jam 7 malam
“Aliandra… bangun dulu nak ayo makan dulu” suara halus mama Aliandra membangunkannya. Mama Aliandra langsung masuk ke kamar, tangannya menyentuh dahi Aliandra,
“Loh badan kamu panas, kamu udah minum paracetamol?” tanyanya khawatir
“Belom, mah. Ini mau makan dulu" jawab Aliandra agak lemas
Kepalanya tiba-tiba terasa begitu berat saat bangun. Hal itu, membuat Mamanya langsung panik,
“Kamu kuat turun tangga nggak?” tanya Mama Aliandra pelan
“Iya kuat kok mah, inshallah” jawab Aliandra
Mama membantu Aliandra bangun dan menuntunnya untuk turun tangga, melihat wajah Aliandra yang begitu pucat dan lemas Papah dan Bang Farhan langsung menghentikan makan mereka.
“Loh, Al kenapa Mah?” Teriak Papa Aliandra panik berlari menuju Aliandra
Papa Aliandra langsung menyusul dan menggendong Aliandra ke meja makan,
“Hati-hati, Pah” ujar Mama Aliandra. Sedangkan Bang Farhan buru-buru membukakan kursi meja yang ada didekatnya,
“Al, mau nasi goreng nya yang tadi mah” minta Aliandra kepada mamanya
Mama Aliandra langsung mengambilkan piring dan bahkan menyuapi anak gadisnya,
Aliandra benar-benar tidak tau, kenapa tubuhnya begitu lemas tiba-tiba seperti ini.
(Apa karena aku terlalu banyak pikiran atau apa aku kecapekkan) batinnya,
Saat ia berada di Boston, biasanya juga seperti ini kalau terlalu banyak pikiran. Pada saat disana, Frisya lah yang berbaik hati merawat dirinya
Aliandra hanya makan tiga suap, lalu langsung meminum paracetamol yang dibawakan Mbak Nia setelah mama Aliandra memintanya barusan
“Kita kerumah sakit ya, nak?” tanya papa khawatir sambil memegang dahi Aliandra
“Engga apa-apa kok pah, cuman masuk angin. Al, mau ke kamar aja tidur lagi” Tolak Aliandra pelan
“Yaudah, sini Abang gendong aja” jawab Abangku cepat
“Nanti malem, kalo panasnya nggak turun kita kerumah sakit ya, Nak” bujuk mama Aliandra sekali lagi
“Engga apa-apa kok, Mah. Beneran, besok pagi pasti udah enakkan" tolak Aliandra dengan suara yang juga sedikit serak
Bang Farhan mulai mengangkat tubuh Aliandra
“Abang, Bawa Al keatas dulu Mah, Pah” pamit Bang Farhan
“Hati-hati bang” saut mama dan Papa Aliandra bersamaan saat Bang Farhan mulai menggendong Aliandra
KAMU SEDANG MEMBACA
ALIANDRA
RomanceAliandra, wanita cantik dan periang itu mulai memasuki realita kesulitan hidup yang sebenarnya. Selama ini, dia tidak pernah memikirkan untuk mencintai sipapun karena sudah merasa cukup bahagia dengan dirinya sendiri. Namun, semua itu berubah ketika...