2. SAYAP PELINDUNGMU

322 19 1
                                    


Hai, selamat membaca semoga suka, aamiinn💗

Hai, selamat membaca semoga suka, aamiinn💗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

AMERTAAAAAA.....” panggil Rembulan marliana biasa dipanggil bulbul oleh amerta, gadis cerewet dan centil itu salah satu sahabat amerta. Bulan  gadis itu berlari menuju tempat duduknya dengan amerta lalu memeluk tubuh amerta.

“ Amertaa, gue ikut sedih dengan keadaan keluarga lo. Gue disini buat lo amert, jangan sedih terus ya? Lo gapapa ‘kan?” Ucap bulan sedih

Amerta tersenyum haru lalu mengelus punggung bulan, senang karena masih punya sahabat yang peduli dengan dirinya.

“ Ada kedua orang tua ataupun ngga, hidup akan terus berjalan ‘kan bul? Jadi, sekarang gue uda ikhlas dengan keputusan mereka.” Jawab Amerta sedih

Bulan melepaskan pelukannya lalu menatap amerta sendu, “ Lo ikut siapa?”

Kalimat itu terdengar menyakitkan bagi amerta, mengingat kemarin dia disuruh memilih satu diantara dua. Amerta telah memutuskan untuk tidak ikut keduanya, ia lebih memilih tinggal bersama oma-nya.

“ Gue ikut oma, bul. Nanti pulang sekolah gue akan pindah kesana, “

“ Mau gue bantu?”

“ Terimakasih, bul. Sepertinya ngga usah deh, barang gue Cuma dikit.”

“ kalo lo butuh apa-apa jangan sungkan hubungi gue, ya?” pinta bulan terdengar tulus.

“ Iyaa bulbul sayanggg....” Amerta memeluk sahabatnya dengan sayang membuat bulan melow.

“ Ekhem, Ekhemm, Gue ngga ikut dipeluk nihhh?”  Sindir laki-laki yang baru saja datang. Dia, Dipta Yudistira sahabat laki-laki amerta dan bulan. Ketua osis sma kencana.

“ Nggak! Lo nggak boleh ikut-ikutan!!!” Tolakk bulan

“ Dih pelitt....”

“ Biarin wle,” Jawab bulan sembari menjulurkan lidahnya.

“ Oh ya merta, gue uda denger kabar ayah dan bunda. Lo yang kuat, ya.” Ujar Dipta.

Amerta mengangguk seraya tersenyum, “ Gue kuat, dip, lo tau itu.”

Dipta mengacak-acak rambut amerta dengan terkekeh, “ Iya, Amerta kuat.”

Perbincangan mereka berakhir saat guru fisika datang untuk memulai pelajaran pagi hari ini.

***

LUKA YANG TAK MAMPU KU BENCI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang