3. ANGKRINGAN DATE

286 15 2
                                    

Hallo semuaaa!!!

Sebelum baca lebih afdol kalo follow dulu kali ya, hehe.

Selamat membaca semoga suka, aamiinn💗

Selamat membaca semoga suka, aamiinn💗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Sinar hangat mentari dipagi hari membuat amerta terbangun dari tidur pulasnya, ia berjalan membuka jendela kamarnya, menghirup dalam udara pagi hari yang sejuk lalu menghembuskan nafasnya pelan-pelan. Mulai kemarin amerta sudah berada di kediaman oma-nya yang tak jauh dari rumah amertanya sebelumnya.

“ Selamat pagi, amerta. yang mulai hidup tanpa orang tua.” Gumamnya.

“ Baru satu hari, yah bund, amerta uda kangen aja.” Amerta tersenyum getir menertawakan hidupnya. Namun, hidup akan terus berjalan lama kelamaan amerta juga akan terbiasa dengan ini semua. Hanya perihal waktu saja untuk terbiasa dengan keadaan baru, rasa sakit dan kecewa akan secepatnya melebur dan digantikan dengan kebahagiaan yang di janjikan tuhan.

Tuhan tidak akan menguji ciptaan-nya kalau dia tidak mampu.

Amerta memilih bergegas bersiap untuk bersekolah, untuk belajar dan bertemu dengan penyemangatnya, hihi.

***
Amerta membiarkan rambutnya terurai ia menambah hairpin pink-nya untuk pemanis, mengoleskan lip-tin merah muda ke bibirnya agar tidak terlalu pucat. Ia tersenyum dipantulan kaca memperlihatkan wajah cantiknya, puas dengan hasil make-upnya hari ini. Serasa cukup ia meraih tas-nya lalu turun kebawah untuk sarapan.

“ Pagi, Oma.” Sapa Amerta

“ pagi, cucu kesayangan Oma.” Balas Oma Ratih, ia membuatkan sarapan nasi goreng kesukaan Amerta. “ Nih, Oma buatkan nasi goreng spesial untuk kesayangan Oma.”  Kata oma seraya mengambil satu centong nasi goreng kedalam piring amerta.

“ Makasih, oma. Baunya lezat banget bikin amerta tambah laper aja,”

“ Kamu bisa aja, ayo dimakan keburu siang.” Suruh oma ratih

Amerta mengangguk lalu memulai sarapannya, oma ratih mengupas kulit jeruk dengan memperhatikan cucu kesayangan. Terbelit rasa kasihan dengan anak semata wayang itu, hati oma pun ikut hancur dengan keadaan seperti ini.

“ Amerta...” panggil oma dengan lembut

“ iya, oma ?"

“ Hari Minggu sidang perceraian orang tua kamu, Amerta mau datang?”

Lagi lagi seperti tertusuk duri hati amerta harus mendengar berita yang tidak mengenakkan seperti ini. “ Secepat ini ya, oma?” Kata Amerta sendu

“ Itu sudah jadi jalan mereka, sayang. Kamu yang kuat, ada oma yang selalu ada buat kamu.” Ucap oma ratih mencoba menguatkan amerta.

LUKA YANG TAK MAMPU KU BENCI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang