Chapter 8

3 1 0
                                    

Setelah menelfon kakak ipar kami ternyata jawaban mereka sama tempat kami berdua pun mengurutkan tempat-tempat sesuai pilihan kakak ipar kami.

Beberapa menit kemudian kami sudah selesai meminum minuman kami langsung bergegas pergi dari sana setelah membayar. Kami langsung masuk ke mobil dan aku memberitahu supirku tempat-tempat yang akan kami datangi.

"Ahjussi... Kita pergi ke tempat-tempat ini ya." Kataku sambil memberitahu tempat-tempat mana saja yang akan kami kunjungi.

Diperjalanan kami berbincang-bincang membayangkan bagaimana nanti saat di kampus.

"Kau ingat kan saat kita disekolah dulu para cowok-cowok itu menganggu dan mengikuti kita." Tanyaku kepada Willo.

"Iya... Aku ingat mereka benar-benar terus saja menempel seperti lalat." Ucap Willo.

"Yya... Lalat hahahha... Kau ini ada-ada saja tapi benar juga mereka memang seperti lalat." Ucapku sambil tertawa.

"Tapiiii." Ucapan Willo terputus.

"Ada apa? Apa ada yang kau khawatirkan?" Tanya ku kepada Willo.

"Tidak tapi aku harap saat di kampus nanti tidak ada para pria yang menempel seperti saat kita sekolah dulu. Kau tau kan berapa banyak yang membenci kita karena itu. Bahkan mereka sampai berusaha menjahili kita ahh... Sayangnya kita harus menahan diri saat itu." Kata Willo dengan nenunduk.

"Kau mengkhawatirkan hal ini juga? Aku pikir hanya aku saja yang mengkhawatirkan hal ini ternyata kau juga." Ucapku sambil menghela nafas panjang.

"Tapi apapun itu aku harap kita akan baik-baik saja nantinya." Ucap Willo lagi.

Setelah perjalanan yang panjang kami pun sampai di tempat yang kami kunjungi kami pun langsung turun dan berjalan keliling. Dan meminta supirku untuk menunggu kami. Tidak lupa kami juga membeli beberapa makanan yang di jual di pinggir jalan. Kami juga mengabadikan momen-momen dengan berfoto selfie.

"Wah.... Daebak... Tempatnya benar-benar indah ya. Dan makanannya juga enak-enak banget." Ucapku yang tidak henti-hentinya memuji keindahan negara ini.

"Ya, Kau benar tempatnya sangat indah pantas saja banyak orang yang ingin pergi ke negara ini entah itu untuk tinggal ataupun sekedar liburan." Ucap Willo yang juga menganggumi keindahan negara ini.

Kami berjalan-jalan seharian di beberapa tempat yang sudah kami tentukan menjelang malam tempat terakhir yang kami kunjungi adalah sungai Han sesuai yang kami rencanakan beberapa menit kemudian kami sudah sampai di sungai Han.

Aku dan Willo sama-sama menatap lurus ke arah tengah-tengah Sungai ini dan berbicara tentang masa depan tanpa kami sadari. Masa dimana yang belum kami lewati tapi terpikirkan oleh kami suasana menjadi begitu hening sesaat sampai pertanyaan Willo membuyarkan pikiranku.

"Erna~ah, boleh aku tanya sesuatu padamu?" Tanya nya tanpa menoleh ke arahku.

"Boleh apa yang ingin kau tanyakan?" Tanya ku yang tetap menatap indahnya sungai Han ini.

"Apa saat nanti lulus kuliah kau akan ikut bekerja di kantor kakakmu?" Tanya nya lagi kali ini melihat ke arahku.

Mendengar pertanyaan Willo membuatku langsung menoleh padanya. "Tidak, aku ingin mandiri meski harus bekerja di tempat lain sama seperti yang aku inginkan saat kuliah sekarang aku tidak ingin di antar supir saat berangkat. Aku juga naik kendaraan umum meski kakakku tidak setuju. Tapi pada akhirnya dia akn mengijinkanku." Ucapku dengan tersenyum.

"Bagaimana denganmu?" Tanya ku kali ini pada sahabatku ini.

Sebelum menjawab pertanyaanku dia tersenyum dengan menghela nafas panjang dan dia hembuskan dengan kasar.
"Aku juga memiliki pemikiran sepertimu, tapi entahlah ku pikir kakakku tidak akan setuju denganku. Kau tau kakakku itu benar-benar posesif padaku." Ujar Willo dengan kembali menghela nafas kali ini jauh lebih panjang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 07, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DANGEROUS LOVE " 95" 💜 | PJM VS KTH✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang