Skip jam istirahat" Bagaimana keadaan bunda mu?. "ucap Karina selaku sahabat Renjun.
Renjun hanya bisa menghelah nafas mendengar pertanyaan dari sahabat baik nya ini.
" Tidak ada perkembangan apa - apa masih sama saja. "ucap Renjun dengan nada sedih Karena memang semenjak kecelakaan tersebut bunda Renjun di nyatakan koma.
Karina menepuk pundak Renjun untuk memberi semangat pada sahabatnya ini.
" Yang sabar ya yakin lah perjuangan mu tidak akan sia - sia. Bunda mu pasti akan sembuh. "ucap Karina dengan nada bersalah.
Renjun hanya membalasnya dengan anggukan kepala.
Sepulang sekolah Renjun langsung menuju rumah sakit tempat dimana bunda nya dirawat selama ini dia kesana hanya sebentar untuk menyapa dan mengecek keadaan bunda nya.
Renjun memengangi tangan bunda ya yang sudah terlihat sangat kurus karena tertidur dalam waktu yang lama dan belum sadar kan diri sampai sekarang.
" Bunda bagaimana keadaan mu? Apakah sakit? Kau harus kuat oke demi aku. Jangan tinggal kan aku sendirian di dunia yang kejam ini kau harus bangun. " ucap Renjun di samping ranjang bunda nya terbaring lemah.
30 menit berada di ruangan Renjun pun memutuskan untuk pergi dia harus bekerja untuk membayar biaya rumah sakit yang sudah menumpuk itu.
Renjun berjalan dengan tatapan kosong dia masih sangat ingin menemani bunda nya tapi dia juga tidak bisa hanya diam jika bukan dia maka siapa lagi yang akan bekerja nanti nya.
" Permisi tuan bisa kah kita bicara sejenak?"
Ucap orang berjas putih dengan memegang pundak Renjun.
Renjun pun menoleh kearah sumber suara.
" Ah ya dok ada apa? Apa ada masalah dengan bunda saya."ucap Renjun dengan nada khawatir.
" Tidak bunda mu baik - baik saja hanya saja. Begini kami sudah memberi toleransi terlalu lama untuk mu melunasi biaya rumah sakit, Jadi kami harap kau bisa melunasi semua nya minggu ini, jika tidak dengan terpaksa kami akan melepas semua alat medis nya. "ucap dokter dengan nada tidak tega karena bagaimana pun dia yang telah lama membantu nya tapi mau bagaimana lagi dia juga berkerja jadi ya butuh uang.
" Aku tau ini sangat berat bagi mu melihat kau yang masih sangat muda tapi apa boleh buat rumah sakit ini mempunyai aturan nya sendiri. "ucap dokter mencoba menjelaskan alasan nya mengatakan tersebut.
Dokter itu menepuk sekilas pundak Renjun dan pergi meninggalkan laki - laki mungil yang hanya diam saja sedang tadi.
Renjun meneteskan air mata. Iya duduk lemas disalah satu kursi rumah sakit tersebut. Bagaimana tidak lemas.
Disaat - saat seperti ini dia merasa seperti membutuhkan seseorang untuk menenangkan nya.
" Apa lagi sekarang dari mana aku harus mencari sebanyak itu. Aku tidak mungkin menyerah begitu saja bukan. " monolog Renjun karena sepertinya dia sedang sangat kebinggungan sekarang.
Thanks ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Six Mafia Is My Husband❤
FanficMenceritakan tentang seorang laki - laki mungil yang sudah menjadi incaran para mafia yang sangat di segani dalam dunia bawah untuk dijadikan pendamping hidup. Akankah laki - laki mungil itu menerimanya? Atau justru berusaha kabur dalam gelembung...