Bel istirahat sudah berbunyi kini Renjun duduk sendiri di salah satu meja kantin.
Renjun tidak bersama Karina karena dia ijin pulang tadi berhubung ada acara keluarga.
" Permisi boleh kan saya duduk di sini." ?
Suara orang tersebut seakan berhasil membuyarkan lamunan Renjun sedari tadi.
" Ah tentu saja. " balas Renjun dengan senyum tipis nya.
" Kau benar Renjun bukan? " ?
" Iya memang nya ada apa? "
" Bisakah kita berbicara pribadi sebentar? " ?
" Em tentu saja. "
" Mari ikuti saya " ?
Renjun pun mengangguk mengiyakan pria tersebut dan mengekorinya tanpa ada menaruh rasa curiga apa pun.
Renjun tidak curiga karena menurut nya orang ini adalah orang yang terpandang dari style nya saja dia seperti seorang konglemerat. Jadi apa untung nya dia macam - macam pada orang sepertinya.
Pria itu membawa Renjun melangkah ke tempat yang sepi karena sedang ada perbaikan lapangan basket saat ini. Karena itu tempat ini sangat sepi.
Tiba - tiba langkah pria itu berhenti tanpa aba - aba sehingga Renjun tidak sengaja menabrak pria itu.
" Aww.!? Kalau mau berhenti bilang - bilang dulu sakit tau." kata Renjun dengan nada ketus andalan nya.
Pria itu berbalik badan dan hanya tersenyum sambil mendekatkan wajah nya kewajah Renjun. Sontak hal tersebut membuat jantung Renjun berdegup kencang.
" Hey pak apa yang anda lakukan ini masih dikawasan sekolah saya bisa berteriak. " ucap Renjun dengan nada sedikit takut.
" Berteriak lah. " tantang pria itu.
Sementara itu matanya hanya tertuju pada bibir pink Renjun saja.
Tanpa aba - aba pria itu mengecup bibir Renjun sontak hal tersebut membuat sang empunya bibir kaget tidak main.
Renjun membulatkan mata nya dan memukul pria itu.
" Brengsek apa yang kau lakukan. Itu itu first kiss ku. " ucap Renjun sambil mengelap kasar bibir nya dan amuk Renjun dengan memukul mukul pria tadi.
Puk..puk.. Pukk...
Tiba - tiba ada suara tepukan tangan dari belakang tubuh Renjun.
" Hais Haechan apa kau setidak sabar itu? Jika yang lain tahu kau mengambil first kiss nya tanpa ijin dulu seperti nya kau akan digebuki. " ucap pria lain yang tersenyum mengejek.
" Hais Jeno jangan terlalu mendramatis aku hanya mengambil first kiss nya bukan keperawanan nya oke. " jawab Haechan dengan nada kesal.
Renjun yang mulai binggung dengan percakapan kedua manusia ini dan merasa tak nyaman dengan topik pembicaraan tersebut pun angkat bicara.
" Kalian siapa? Dan mau apa kalian dari saya? " tanya Renjun dengan nada gemetar.
Meskipun biasanya Renjun adalah sosok yang sangat lah pemberani tapi entah kenapa ketika berhadapan dengan kedua orang ini mental nya menjadi ciut. Aura menyeramkan seakan keluar dari kedua pria asing ini.
" Hem kami? Adalah masa depan mu dan yang kami inginkan adalah diri mu. " ucap pria yang baru saja tiba dengan senyuman yang dapat diartikan oleh Renjun senyuman mengerikan.
" Lelucon macam apa ini. "
Renjun yang hendak berlari dari tempat tersebut.
Namun dengan sigap Haechan memeluk pinggang ramping Renjun dan membekap mulut nya dengan sapu tangan yang sudah diberi obat tidur.
Karna hal tersebut Renjun pun pingsan.
Haechan pun membopong Renjun kepundak nya.
" Laki - laki ini sangat ringan sepertinya kurang makan. "
" Dia juga pendek. "
" Tapi jika aku lihat baik - baik dia seksi. "
" Ais buang dulu pikiran kotor mu itu ayo cepat sebelum Jeno mengamuk dia sudah lama menunggu di mobil. "
" Iye - iye. "
Mereka pun pergi dari tempat itu dengan membopong anak SMA itu tanpa khawatir dengan tatapan orang lain atau pun komentar orang lain.
Thanks ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Six Mafia Is My Husband❤
FanfictionMenceritakan tentang seorang laki - laki mungil yang sudah menjadi incaran para mafia yang sangat di segani dalam dunia bawah untuk dijadikan pendamping hidup. Akankah laki - laki mungil itu menerimanya? Atau justru berusaha kabur dalam gelembung...