Bagian 20

1.2K 113 5
                                    

Enjoy reading

(。’▽’。)♡

Hari ini adalah dimana membuat semua siswa siswi merasa senang sekaligus sedih dalam sekejap. Karena, akan adanya acara yang disebut wisuda dalam perpisahan sekolah.

Banyak yang hadir berdampingan bersama orang tuanya masing - masing. Tapi, tidak dengan lelaku mungil yang satu ini.

Siapa lagi kalau bukan Renjun. Dia merasa sangat iri melihat senyum bahagia dari teman - teman sekolahnya.

Sedangkan Renjun harus melakukan apapun sendiri. Itu, membuat Renjun mengingat kecelakaan yang menyebabkan Bundanya koma sampai saat ini.

Acara pun telah selesai. Sekarang semua orang sudah bebas dan waktunya melakukan foto masing - masing, ada yang pergi keliling dan masih banyak lainnya.

Sedangkan Renjun hanya sendiri an duduk di pojokan tempat acara tadi. Yang meratapi dirinya yang tidak seberuntung yang lain.

"Bunda aku sendiri di sini" Batin Renjun sedih.

Karna kebisingan yang terjadi di dalam membuat Renjun memutuskan untuk keluar dari aula tersebut menuju taman. Untuk, menuangkan kesedihannya.

Setelah telah tiba di taman Renjun pun mendudukan dirinya disalah satu bangku kosong disana. Untuk, mencari suasana yang tenang.

Namun, sayang ketenangan tersebut tidak berlanjut lama.

Karena ada Karina yang tiba - tiba saja menghampirinya.

"Aku kira kau tidak akan berani muncul lagi disini" Ejek Karina.

"Kau bukan tuhan kenapa aku harus takut? Oh atau apakah kau itu hantu sehingga aku harus takut padamu?" Balas Renjun dengan mengejek Karina kembali. Dan itu mampu membuat berubahnya ekspresi Karina

"Renjun aku baru tau ternyata kau laki - laki  yang murahan ya? Aku sekarang merasa jijik berteman dengan orang yang tidak tau terima kasih? Dan juga seorang pelakor?" Hina Karina pada Renjun.

"Aku kan sudah bilang padamu Karina jangan mau berteman dengan orang rendahan kayak dia?" Ucap sahabat Karina yang bernama Ningning. Dengan menatap jijik pada Renjun.

Karena, mereka sudah menjadi sahabat dari dulu. Tapi, ningning marah pada Karina. Karena, Karina yang tiba - tiba mau mengajak berteman orang murahan seperti Renjun.

Ningning pun tidak tahu apa alasannya.

"Apa kau tidak malu dengan apa yang kau ucapkan? Setelah apa yang kau lakukan pada Bundaku? Oh atau kau memang tidak mempunyai kaca? Sehingga kau tidak sadar diri? Seberapa munafiknya dirimu?" Ejek balik Renjun dan mampu membuat Karina sangat kaget tapi mampu mengembalikan nya.

"Apa maksutmu?" Tanya Karina dengan santai untuk memastikan apa yang diucapkan Renjun tadi.

"Kekasihmu ada bersamaku, bagaimana perasaanmu saat tau orang yang kau cintai malah mencintai orang lain" Tawa Renjun dengan bangga karena mampu membuat Karina marah.

"Dasar jalang aku akan menghajarmu" Ucap Karina dan siap menjambak rambut Renjun tapi tiba - tiba ada yang berbicara.

"Lepaskan tanggan kotor mu dari calonku" Ujarnya.

Sontak hal tersebut membuat mereka bertiga menoleh kesumber suara.

"Ja......emin" Kaget Renjun melihat kedatangan tiba - tiba Jaemin.

"Apa kau tuli ku bilang lepaskan!!" Bentak Jaemin dengan nada tinggi.

Itu membuat mereka yang ada disana takut dan Karina pun langsung melepaskannya.

Merasa sudah terlepas Jaemin pun langsung menghampiri Renjunnya.

"Kau tidak apa? Apa yang sudah mereka lakukan padamu?" Khawatir Jaemin sambil mengecek keadaan Renjun.

"Aku gak papa" Ujar Renjun dengan cicitan pelannya. Karena, takut dengan aura yang Jaemin keluarkan.

"Ku peringatkan padamu jangan pernah menyetuh milikku kalau kau masih ingin hidup tenang" Peringat Jaemin dengan nada dingin pada Karina dan Ningning.

Dan tiba - tiba ada beberapa seorang pria tampan yanh datang.

"Kau sudah menemukannya kenapa tidak memberi tau" Ujar Mark yang tiba - tiba datang.

Pasti mereka sangat kesusahan mencari Renjun yang sangat kecil seperti kurcaci ini di banyaknya kerumunan.

"Apa yang kalian lakukan disini?" Tanya Renjun pada Mark dan Jaemin.

"Aku ingin melihatmu" Ujar Jaemin dengan nada lembutnya.

"Aku ingin memberi ini" Beritahu Mark pada Renjun dan menunjukkan apa yang dibawanya. Dan ternyata Mark membawa buket yang berisikan banyak coklat. Dengan hiasan bunga - bunga berwarna orange.

Renjun merasa senang dan langsung menerimanya.

"Ini sangat cantik" Ujar Renjun.

"Ya sepertimu" Ujar Mark santai. Dan mampu membuat Renjun salting dengan pipi merona.

"Kalian disini" Ujar Haechan baru tiba bersama Jeno, Chenle dan Jisung.

"Kalian tadi pagi bilang sibuk dan sekarang malah berada disini" Ujar Jisung.

"Kalian juga mengatakannya bukan" Balas Mark.

"Sudah" Tengah Chenle dan langsung memberikan sesuatu yang sama seperti Mark bedanya tidak berisikan coklat namun uang merah dengan bunga - bunga berwarna biru.

Dan lain pun melakukan sesuatu yang sama.

Punya Haechan berisikan makanan ringan yang sangat Renjun sukai dengan bunga - bunga berwarna putih.

Jisung berisikan buku - buku novel pengeluaran terbaru dengan bunga berwarna merah.

Sedangkan Jaemin berisikan nama saham perusahaan untuk Renjun dengan bunga berwarna pink.

Dan yang terakhir Jeno berisikan macam - macam kupon berhadiah dan bunga berwarna hijau.

Sungguh hadiah yang sangat indah menurut Renjun dan membuatnya keulahan dibuatnya.

"Ini terlalu banyak" Ujar Renjun.

Sedangkan Karina dan Ningning yang melihatnya mampu dibuat melonggo dengan kebucinan mereka.








Six Mafia Is My Husband❤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang