don't be sider, please.
vote and comment as well, tink 😉happy readiingg!
.
Siapa yang mau menunggu lama-lama kedatangan seseorang hanya untuk memberikan sarapan pada sang pujaan hati?
Serena pun berpikiran bahwa dirinya mungkin sudah gila. Selain karena ia selalu bangun terlalu pagi karena insomnianya, gadis itu beralasan agar ia tak terlambat untuk memberi sarapan pada Kelvin. Jadi, cowok itu tak bisa menghindar.
Pukul 6.07 Serena sudah tiba di SMA Niagara untuk melakukan rutinitasnya, dan Kelvin belum juga tiba. Tentu saja, jam masuk SMA Niagara masih lebih dari satu jam lagi.
"Shit, hari ini ada ulangan, lagi," gumam Serena, melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Ia belum menyiapkan contekan.
Meski jarak SMA Niagara dengan SMA Mentari tak terlalu jauh, hanya sekitar 1 km, tetap saja Serena khawatir. Karena, waktu berjalan begitu cepat, bukan?
Ditambah hari ini hari Senin, dimana seluruh siswa siswi diwajibkan untuk mengikuti kegiatan upacara bendera.
"Gue titip ke satpam aja, kali, ya?" gumam Serena tersenyum. "Pinter juga, gue," ucapnya tertawa sendiri layaknya orang gila.
Dengan rasa bangganya, Serena berjalan mendekati pos satpam dekat gerbang masuk.
"Permisi, Pak!" ucap Serena kepada satpam SMA Niagara. "Bapak tau Kelvin, gak?"
"Siapa yang kagak tau atuh, Neng," jawab Pak Satpam terkekeh.
Serena ikut terkekeh. "Kalau gitu, boleh saya titip ini buat Kelvin, boleh?" ucapnya, menyerahkan sebuah plastic container di tangannya.
Pak satpam itu kemudian tertawa canggung. "Sebenernya boleh-boleh aja, Neng. Tapi, percuma, gak akan di terima ama Kelvin."
"Tuh, liat," ujar Pak Satpam lagi menunjuk isi posnya yang banyak sekali tumpukan hadiah dari penggemar sang Alpha Gunnolf itu. "Ini aja sebagian udah saya bawa ke rumah."
"Ohh." Serena menipiskan bibirnya. "Ya udah kalau gitu, makasih, ya, Pak."
"Sama-sama, Neng."
Merasa putus asa, Serena kembali berjalan keluar dari lingkungan SMA Niagara. Tak lama gadis itu kembali tersenyum tipis dan langsung berlari menghampiri seorang perempuan dengan seragam SMA Niagara.
"Hai!"
Gadis yang belum diketahui namanya itu tersenyum tipis lalu membalas sapaan Serena dengan wajah bingung. "Hai?"
"Kenalin, gue Serena, anak Mentari."
"F-faras," jawabnya canggung.
"Oke, Faras. Tenang, gue bukan orang jahat, kok. Meski... sekolah kita itu musuhan. By the way, lo rajin amat, ya, jam segini udah nyampe sekolah."
KAMU SEDANG MEMBACA
(Pra)-smara #2 : Kelvin's
Teen FictionKonon katanya, seseorang yang menabrak kucing sampai mati, orang itu akan ditimpa kesialan. Serena yang selalu merecokinya, Serena yang selalu mengganggunya, Serena yang selalu tersenyum kepadanya, seketika berubah 180° ketika Kelvin melindes Goldie...