10. Maze fight

674 61 0
                                    

don't be sider! vote and comment as well, tink 😉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

don't be sider! vote and comment as well, tink 😉

happy reading!

.

"Gara-gara Vander keparat itu, beberapa investor membatalkan investasi mereka di perusahaan Papa." Pria dengan beberapa helai rambut yang mulai memutih itu mengepalkan tangannya dengan erat.

Lewat pantulan di kaca jendela besar, Deniel dapat melihat tatapan Sebastian—sang Ayah—yang begitu nyalang.

"Keluarga itu benar-benar harus dihancurkan."

"Papa tenang aja." Deniel kini bersuara. "Aku punya dua pengkhianat yang bisa diperbudak."

Sebastian berbalik menatap putra satu-satunya itu.

"I have a crazy plan. Mungkin akan sedikit memakan waktu. But you'll be satisfied afterwards."

● ● ●

"Ih, Goldie, aku tuh mau curhat. Jangan main pergi aja dong!" kesal Serena, menarik kucing itu agar kembali di pangkuannya.

"Kamu 'kan besok dibawa sama Papa."

Meong! Goldie pasrah.

"Nah gitu. Baru pinter."

Serena kemudian mengelus kepala Goldie sambil menghela napasnya berat.

"Itu cowok kok makin hari makin ngeselin, ya. Sering ngomel, lah. Kapan luluhnya coba?"

Mulut gadis itu membentuk lengkungan ke bawah.

"Padahal, aku tuh udah ekstra usaha banget. Sampe banyak ngorbanin waktu sekolah," geramnya.  "Dasar sok kecakepan. Tapi emang cakep sih."

"Masa, ya? Aku dibilang gak waras. Padahal dia sendiri yang gila cium aku pas sama si Tante Girang. Lebih gila mana coba?"

Selama beberapa menit Serena berceloteh panjang. Curhat kepada hewan peliharaan kesayangannya itu. Semua hal ia ceritakan dengan panjang lebar.

"Ih, Goldie, dengerin, gak, sih?!!!!!" Serena menguyel-nguyel wajah Goldie ketika hewan peliharaannya itu hanya berbaring di paha Serena.

MEOOOONG!! Kucing itu meraung dan memberontak dari kukungan Serena.

"Ish!" decak gadis itu ketika Goldie loncat dari kasur dan berlari keluar kamar.

"Kelindes motor tau rasa, kamu!"

● ● ●


Entah apa yang merasuki Kelvin hingga cowok itu pagi sekali sudah tiba di sekolah. Lebih pagi dari kemarin.

"Eh, eh, jangan kabur, lo!" Dengan sigap, Serena menangkap lengah Kelvin yang akan melewatinya begitu saja.

Lelaki itu menghela napasnya. Sudah seperti buronan saja. "Ngapain lagi kesini?"

(Pra)-smara #2 : Kelvin'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang