12. Insomnia

616 59 1
                                    

hi again y'all!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

hi again y'all!!

as always to vote and comment as well, tink 😉

happy readiingg!

.

"Ray, masih bisa bangun?" Deniel bertanya kepada Ray yang terlihat sedang mengatur napasnya dan terbaring lemas.

Lawan bicaranya itu mengangguk dan menerima uluran tangan Deniel yang membantunya untuk berdiri.

"Cari jalan keluar!" 

Deniel kemudian melangkah, memimpin di depan untuk mencari jalan keluar dari lorong yang memiliki banyak jalan buntu itu. 

Sebuah kertas berada di tangannya. 

"Sialan! Kita ditipu, Anjing!"  Pemimpin Tiburon itu mengepalkan tangannya, hingga menyebabkan kertas itu menjadi bola kusut di tangannya.

"Kenapa? Petanya palsu, Bos?" tanya salah satu anak buahnya.

Deniel berbalik, menatap para pasukannya yang sudah benar-benar kehilangan tenaga.

"Jangan. mati!" desisnya kepada mereka semua.

Blam!

15 menit sudah terlewati, pintu besi yang merupakan satu-satunya jalan keluar itu tertutup kembali.

"FUCK!"  Deniel terlihat frustasi. Lelaki itu mencengkram rambutnya ke belakang.

Terlihat beberapa dari mereka mengeluarkan ponselnya.

"Gak ada sinyal."

Tentu saja, tempat tertutup dan terpencil seperti ini.

"Well, mungkin ini waktunya buat gue minta maaf.

"Simpen maaf lo buat nanti!" 

Spontan, seluruh pasukan Tiburon yang terjebak itu menoleh ke arah seorang lelaki yang entah dari mana sudah berada di belakang mereka. 

Dengan kacamata hitam serta balaclava yang ia gunakan, membuat wajah itu benar-benar tertutup. Namun mereka sudah dapat menebak siapa laki-laki itu.

"Gue tau mulut lo gak ikhlas." Sebuah kekehan sinis keluar dari mulutnya. 

Lelaki itu dengan angkuhnya berjalan membelakangi mereka. "Lo semua beruntung, gue masih inget polanya."

Dengan perasaan tak terima, Deniel mengikuti arah jalan lelaki yang sok itu.

Namun bagaimana pun, mereka harus bersyukur. Jika tak ada si pengkhianat itu, mereka pasti akan mati disana.

● ● ●

Serena dan David—Ayahnya—telah tiba di kediaman Vander, tepatnya keluarga Kevin yang merupakan sang Ayah dari Kelvin dan Lyonna sahabat Serena.

(Pra)-smara #2 : Kelvin'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang