17. Down in the dumps

634 54 2
                                    

hii again! vote and comment are needed

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

hii again!
vote and comment are needed.
happy readiingg..

.

"Kelvin, perut aku sakit banget. Bisa anter aku pulang."

Kelvin yang sejak beberapa menit lalu berdiri di depan gerbang SMA Niagara, seketika menoleh ke arah seorang perempuan yang berbicara padanya.

"Kamu nunggu apa?" tanya Sandra sambil memegang perutnya.

"Nunggu lo!" Bukan Kelvin yang menjawab, tapi Raffi, yang sedari tadi juga berada di sebelah cowok itu.

Sandra menunduk, menyembunyikan kemerahan di pipinya.

Kelvin menatap Raffi tanpa ekspresi. "Gue gak bawa motor."

"Tenang! Nih, gue pinjemin." Dengan semangat, Raffi meletakkan kunci motornya. "Anterin, gih!"

Wakil ketua Gunnolf itu mendorong pelan bahu Kelvin, menatap ketuanya itu dengan tatapan menggoda.

"Gak usah gengsi, lah. Gue tau lo seneng."

● ● ●

"Serena, Tante ngerti, kamu gak menerima kehadiran Tante dan Sandra disini. Tapi jangan terlalu menutup diri dan ngerugiin diri kamu sendiri." Riana berucap kepada Serena yang sedari tadi hanya diam terduduk di kasur, belum menyentuh makanan yang Riana bawakan.

Wajahnya pucat. Beruntung pusingnya sedikit berkurang.

"Saya gak mau disebut perebut sama anak Tante, dan saya gak mau, apa yang saya punya juga direbut sama anak Tante."

Riana terlihat menghela napasnya usai Serena mengatakan itu.

"Tante gak menjalin hubungan apa-apa sama Papa kamu."

Serena hanya memalingkan muka, tak menatap Riana sama sekali.

"Dimakan, ya? Tante gak kasih apa-apa kok, di makanannya," gurau Riana dengan tawa jenaka dari mulutnya sebelum kemudian meninggalkan kamar itu.

Serena mendengus, dengan malas dan rasa tak ikhlas gadis itu menyuapkan sesendok makanan yang tadi Riana bawakan ke dalam mulutnya.

Gadis itu mengunyahnya dengan malas.

"Goldie mana, ya?" gumamnya.

Menyibak selimutnya, gadis itu menurunkan kakinya ke lantai untuk bangkit dari tempat tidur.

"Goldiiiie." Serena memanggil nama kucingnya selagi ia berjalan menelusuri rumahnya.

Menuruni tangga, gadis itu masih belum menemukan Goldie.

"Goldiiie." Mencoba menarik perhatian, perempuan itu membawa botol berisi makanan kucing dan menggoyangkannya hingga berbunyi.

(Pra)-smara #2 : Kelvin'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang