9. Rencana penyerangan

633 56 6
                                    

don't be sider! vote and comment as well, tink 😉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

don't be sider!
vote and comment as well, tink 😉

happy reading! ♡

.

"Juned, ih!" kesal Serena yang berada di gendongan lelaki itu. "Turunin, Bego!"

Juna mengabaikan protesan perempuan itu yang tak berhenti sedari tadi. Lelaki itu tetap berjalan dengan santainya menuju kantin, mengabaikan orang-orang yang memperhatikan.

"Gue bukan patah tulang yang sampe gak bisa jalan," dengus Serena ketika perempuan itu sudah di dudukan di kursi kantin, yang kemudian disusul oleh Gara dan Lyonna.

"Jalan lo gak enak diliat. Kayak orang baru ilang perawan," celetuk Gara.

"Anjir, mulut lo! Gak bisa banget di-filter," geram Lyonna, menepuk mulut yang seenaknya bicara itu.

Akibat membawa motor tidak hati-hati membuat Serena menabrak pagar sekolah hingga terjatuh mengenaskan. Terdapat luka di lutut dan sikutnya. Meski sudah diobati, rasanya masih ngilu dan sakit ketika akan menekuk.

"Ini pasti akal-akalan lo doang 'kan biar gak ikut upacara?" tuduh Gara. "Atau biar gak dihukum gara-gara telat?!"

"Suudzon aja bisanya, lo! Lo kira enak apa kayak gini?" kesal Serena.

"Tumben-tumbenan banget lo mepet-mepet, apalagi telat. Biasanya paling nyubuh," ucap Lyonna, heran terhadap sahabat perempuannya itu.

"Pas Jum'at juga, kemana lo? Bisa-bisanya gak sekolah, gak ada kabar," timpal Juna, yang kini bersuara.

"Ya..." Ucapan Serena sedikit tercekat, gadis itu terlihat berpikir. "Urusan softball."

"Tapi lo gak ada keterangan, Seren. Dari kemaren kita hubungin juga gak dijawab sama sekali sama lo," ujar Lyonna.

"Lo bohong, ya?" tuduh Juna.

"Ya, enggak, lah!" jawab Serena, memandang Juna sebal.

"Lo akhir-akhir ini aneh, tau, gak?" Anna kembali bersuara.

"Tau, lo. Sekarang tiap malem gak pernah join sleep-call lagi. Yang paling rewel gara-gara gak bisa tidur 'kan lo," ucap Gara.

"Aduuuh. Lo semua kayak wartawan tau, gak?" decak Serena memijit kedua sisi kepalanya.

"Terakhir gue liat lo ke rumah gue tapi gak nyamperin gue. Ngapain?" tanya Lyonna mengintimidasi.

"Hah? Ohh itu." Serena tertawa hingga ketika sahabatnya itu dibuat heran. "Lo kok gak pernah bilang lo punya kakak ganteng, sih, Ly? Ketua Gunnolf lagi?!"

"APA?!" Gara dan Juna tersentak bersamaan ketika mendengar itu. "Gun-"

"Sssst. Jangan dilanjutin!" Anna memotong perkataan mereka berdua sambil menutup mulut kedua lelaki itu yang duduk dihadapannya. "Awas lo semua! Jangan bilang siapa-siapa tentang hal ini!" ucapnya lagi mengancam.

(Pra)-smara #2 : Kelvin'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang