Chapter 8 : His fiancé

214 32 3
                                    

Terkadang Sakura tidak menyukai kebaikan hati seorang Naruto, seperti saat ini misalnya. Pertemuan tak disengaja yang berakhir mengganggu malam minggu mereka. Siapa lagi jika bukan Sasuke si alien? Hilang sudah suasana cerah dan berganti mendung dalam ruangan. Lihat saja wajah Sasuke yang bermuram durja sejak laki-laki itu datang dengan wanita di sampingnya. Sakura tidak mungkin menolak Naruto ketika dia mengajak partner kerjanya duduk dan bergabung bersama. Mari kita nikmati malam ini dengan penuh suka cita tanpa memandang wajah Sasuke yang seperti orang sakit perut.

"Sakura, kau pasti mengenal Sasuke sudah 1 bulan lebih, karena aku ingat betul pertemuan pertama kita di kantor Garra bahwa kalian berada dalam proyek yang sama. Jadi aku tak perlu mengenalkanmu lagi padanya. Tapi, perkenalkan Sakura, wanita di samping Sakura bernama Hyuga Hinata. Dia tunangan Sasuke." Ucap Naruto Panjang lebar kepada Sakura. Ah, jadi ini wanita tunangan Sasuke. Cantik dan anggun adalah kata yang tepat untuk menggambarkan Hinata.

"Senang bertemu denganmu Hinata-san. Perkenalkan Aku Sakura, Haruno Sakura."

"Tidak perlu seformal itu kepadaku Sakura, karena kau adalah rekan kerja Sasuke-kun dan sepertinya Naruto juga teman kencanmu, jadi bisa dikatakan bahwa kita juga teman. Namaku Hinata, Hyuga Hinata. Senang bertemu denganmu Sakura." Jawab Hinata dengan senyum manisnya.

"Hahaha, tidak Hinata. Kami belum berkencan. Kau tau Garrakan? Sakura ini adiknya Garra, dan pria itu sepertinya sangat protective terhadap adiknya. Jadi, ini pasti tidak akan mudah. Bisa seperti ini dengan Sakura saja sudah membuatku senang." Ujar Naruto yang membuat lega Sakura karena tak perlu menjawab asumsi Hinata terhadap hubungan mereka berdua. Percakapan berhenti sejenak setelah pramusaji datang membawa pesanannya dengan Naruto. Tentu saja pesanan Sasuke dan Hinata tertinggal sedikit lama karena mereka baru saja datang. Mereka memesan steak dan wine. Seharusnya ini menjadi candle light dinnernya dengan Naruto, tapi semua itu harus terkubur dalam-dalam mengingat ada pengganggu di sampingnya. Ugh, jujur wajah Sasuke saat ini bukan lagi seperti menahan perut sakit tapi lebih menahan amarah. Apa yang membuat pria itu seperti ini?

"Sakura, kemarikan piringmu. Aku sudah memotongkan daging ini untukmu. Biar aku memakan steak itu." ujar Naruto lantas menukar piringnya. Lihatlah pria romantis ini. Siapa coba yang tidak jatuh cinta dengan segala sikap baik itu?

"Terima kasih Naruto-kun." Belum sempat satu suap daging masuk ke dalam mulut Sakura, Sasuke dengan seenak jidat mengambil piring dengan daging yang telah di potong Naruto tadi dan memakannya tanpa merasa bersalah. Kini semua perhatian di meja itu beralih menatap si Uchiha random.

"Sasuke-kun apa yang kau lakukan?" bukan, itu bukan suara protes Sakura melainkan Hinata.

"Aku lapar, menunggu makanan datang terlalu lama. Kau nanti makan punyaku." Jawab Sasuke pada Sakura dengan mulut penuh daging.

"Sasuke, aku tau kau lapar. Tapi lihatlah bahwa Sakura juga lapar? Lagipula kau dan Hinata datang terlambat, jadi wajar jika makananmu belum disajikan." Ucap Naruto tak terima dengan tingkah Sasuke.

"Sakura tidak mudah merasa lapar karena sudah terbiasa diet." Sebelum Naruto melayangkan protes lagi karena jawaban Sasuke, maka Sakura harus segera mengakhiri debat tak bermutu ini.

"Tidak apa Naruto-kun. Sasuke benar, aku belum terlalu lapar. Aku akan menunggu pesanan Sasuke dan Hinata." Lihat, entah apalagi kesalahan yang telah diperbuatnya. Padahal Sakura sedang mencoba meleraikan pertikaian mereka berdua, tapi mata Sasuke malah semakin tajam memandangnya.

Makanan datang kembali, setelah hampir 15 menit. Pesanan kedua pasangan itu sama dengan pesanaannya Belum sempat Sakura mendapat makanan, Sasuke dengan cepat mengambil pesanan itu. Kali ini apa lagi?

ScenarioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang