pertemuan

306 18 4
                                    

Pagi ini di kantor J.F crop sudah bisa terlihat seorang CEO yang baru saja keluar dari dalam mobil mewah nya dengan wajah angkuh.

Di berikan nya lah kunci mobil mewah itu kepada satpam, dan menyuruh satpam itu untuk memarkirkan mobilnya

Jefri, mulai memasuki kantor nya tidak jarang ada yang membungkuk sopan kepadanya. Ia Mulai berjalan ke arah lift yang akan mengantarkan nya ke lantai paling atas gedung ini atau lebih tepat adalah ruangannya.

Saat akan memasuki lift, jefri melihat sosok lelaki manis yang tak jauh dari nya sedang berjalan ke arah nya dengan kesusahan karna membawa banyak berkas berkas.

Jefri heran, ia baru melihat lelaki manis itu. 'apakah ia karyawan baru?' batin jefri bertanya tanya hingga tidak sadar si manis sudah berada di depan nya.

'eoh? Apa dia manager disini? Penampilannya sangat elegan' batin tian berkata.

Tian merasa aneh dengan lelaki ini karna terus menatapnya.

"Eumm, h-hello kak apakah kamu ingin masuk ke lift juga?" Tian bertanya dengan kepala yang ia miringkan sedikit ke kanan. Yang membuat kesan lucu nya bertambah.

Jefri mulai tersadar dengan apa yang ia lakukan, lalu ia merutuki dirinya di dalam hati 'bodoh! Mengapa kau terus melihat nya jef, dan apa tadi? Kak? Sepertinya bocah lucu ini belum tahu siapa aku'

"Ah? Aku juga akan masuk kedalam lift"

"Benarkah? Aku juga mau menaiki lift! Mari bersama kak!" Jawab tian dengan antusias dan jangan lupakan senyuman manis itu.

Jefri yang melihat nya se antusias itu pun ikut menarik sedikit ujung bibirnya, itu senyuman namun hanya tak terlihat saja.

"Baiklah mari masuk bersamaku"

Saat sudah memasuki lift jefri bertanya kepada tian ia ingin ke lantai berapa.

"Kau ingin ke lantai berapa?"

"Aku ingin ke lantai 5 kak!"

"Ahh baiklah"

Setelah jefri memencet tombol dengan angka di lift itu jefri mulai melangkah mundur hingga sejajar dengan laki-laki menggemaskan ini.

"Kakak! Apakah kakak manager disini?" Tian mengatakan apa yang ingin ia tanyakan sedari tadi.

"Hm? Aku? Bukan, aku bukan manager tapi aku hanya karyawan disini"

"Ohh begituu" tian menganggukkan kepalanya lalu bertanya kembali "tapi kenapa penampilan kakak elegan sekali? Seperti manage- oh! seperti bos besar!"

"Aku hanyalah karyawan biasa disini"
Jefri bingung harus menjawab apalagi, ia seharusnya ingin mengaku sebagai seorang ceo disini tapi hatinya mengatakan tidak.

"Jika aku boleh tahu, namamu siapa? Dan kau bekerja sebagai apa disini?" Tanya jefri

Tiam pun menjawab "namaku adalah Tian abimanyu. aku adalah karyawan magang disini, namun aku merasa di jadikan seperti seorang pembantu. di suruh membersihkan ini itu, meminta tanda tangan dan juga mem fotokopi berkas berkas yang bisa di bilang tidak sedikit ini oleh para senior ku:(" tian berkata dengan bibir nya yang mengerucut lucu

Ketika tian bercerita sebenarnya jefri tak terlalu fokus mendengar kan karena fokus nya melihat tian terus, tapi jefri cukup paham dengan apa yang di ucapkan oleh lelaki manis ini

"Oh? Aku baru tahu tentang ini"

"Apakah karyawan magang lainnya di perlakukan sepertimu?"

"Sepertinya tidak kak, karna hanya aku yang di suruh ini itu"

Jefri mengangguk angguk kan kepala nya mendengar jawaban tian, sebenarnya jefri tak terima jika si manis di perlakukan seperti budak, yaa walaupun gaji nya sama dengan karyawan lain. 'Heol! Apa yang menggangu pikiran mu jef? Tak biasanya kau memperdulikan orang lain'. Jefri heran sendiri dengan dirinyaa

Hening beberapa saat. Tian mulai angkat bicara lagi

"Oh iya kak! Namamu siapa?"

"Nico, nico jefrian laskara"

"Eum! Nama yang bagus untuk lelaki yang tampan seperti kakak! Hihihi"

Jefri terbengong dengan ucapan si manis. 'Apa itu? Apakah itu godaan untukku?'

Saat jefri asik memikirkan kata kata tian tadi tak lama pintu lift terbuka hingga menyadarkan jefri dari lamunan nya.

"Eum! Kak jef aku keluar lebih dulu yaa! Sampai ketemu lagi kakak jeje tampan!" Kata tian dan tak lupa dengan senyum manisnya.

"Ya baiklah, hati hati manis"

Pintu lift sudah tertutup kembali dan sekarang akan menuju ke lantai paling atas.

"Bocah itu menggemaskan sekali, ahh sepertinya aku jatuh cinta pada pandangan pertama pada bocah manis itu, dan apa apaan tadi dia memanggil ku jeje, namun tak apa aku suka jika dia yang menyebutkan" gumam jefri pelan.

TBC.

Dikit aja dulu, otak aku masih belum cair

Agak cireng ya ceritaku? Semoga kalian suka! Jangan lupa votement, jangan cuma jadi riders.
Banyak typo kayanya.

Aku usaha in cepet buat up ini cerita, kalo bisa ya tiap malem hehehe

Oh iya panggil aku ayya aja yaa, jangan Thor/author

Oke segitu aja
see you!

Kak jeje!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang