Sesuai ucapan nya tadi siang, kini jefri berada di resto yang khusus menjual martabak manis keinginan cwk manis nya itu.
"Permisi, saya pesan 1 martabak manis yang bestseller disini ya. Dengan martabak manis rasa coklat oreo" ucap Jefri kepada pelayan tersebut
"Ahh baik tuan, ada lagi?" ujar pelayan sembari mencacat
"Cukup, itu saja. Saya minta tolong pesanan saya di dahulukan ya, nanti saya bayar 2 kali lipat" Jefri malas menunggu, karena uang nya banyak jadi seperti itu saja🤭🤭
"Saya ulangi ya, martabak manis spesial dan coklat oreo. Saya permisi tuan" pelayan pergi kearah dapur untuk memberikan catatan pesanan jefri.
"Si manis ku sedang apa ya? Apakah dia menunggu kedatangan ku dengan menonton tv di sofa??? Ah itu pasti sangat menggemaskan" gumam Jefri dengan tersenyum senyum sendiri.
Disisi lain
"Hoammm... Ini jam berapa yaa?? Badanku rasanya remuk sekalii aishhh" ucap kesakitan tian "AHHH YAA!! KAK JEJE MAU KESINIIIII AAAA AKU HARUS CEPAT MANDII"
Selang bbrapa menit Tian sudah melaksanakan kegiatan mandi nya.
"Hmm aku harus pakai pakaian apa niii"
Bingung dengan memilih milih pakaian, akhirnya menemukan yang pas dan cocok untuk nya malam ini.*bawahan nya celana pendek ya gess, pake jaket soalnya kan lagi sakit iyann nyaa😞😞
menatap dirinya di kaca lalu berucap
"Ini saja deh, terlihat santaiii. Lagian kan kak jeje cuma Dateng ya kok aku ribet banget milih bajuu" tak lama setelah mengucapkan itu bell rumah tian berbunyiTing tong. . . .
Ting tong. . . ."Kayanya itu kak Jeje deh!!" Tian Berlalu dari kamar nya untuk membukakan pintu untuk seorang yang ia tunggu
Ceklekk...
"Halo gemes" menampilkan senyum lesung pipi nya yang pasti membuat semua terpesona termasuk tian.
"Kak jeeee!! Tian kira gajadi datangg hehe" cengir nya
"Kalo saya sudah berucap pasti akan terlaksana, sayang"
"Apalahh kakk nii sayang sayang! Jadian saja tidaaakk wleee" tian menjulurkan lidah nya didepan Jefri.
"Jangan seperti itu, kamu menggemaskan"
"Uhh sudah jangan banyak ocehh, ayo masukkk" Tian membukakan pintu rumah sedikit lebar "ayo ayoo mari masukk, maaf ya rumah Tian agak berantakan soalnya Tian ga sempet beresinn:(("
Jefri merasa bau yang wangi setelah memasuki rumah Tian "Tidak apa. ini tidak terlalu berantakan, masih nyaman untuk pandang laluu bau rumahmu seperti bau mu tian. Sangat wangi, saya suka"
"Hehehe kak Jeje bisa saja!! Tian kalo rumah ga wangi Tian ga nyaman tauuu rasa rasa nya kaya kandang ayam" Jefri terkekeh mendengar penuturan pria menggemaskan ini.
"Oh ya, ini janji saya. Saya bawakan martabak manis" lalu jefri mengeluarkan 2 kotak yang martabak tersebut.
"Kok 2 kotak kak Jef?? Kan Tian cuma minta satu" ucap kebingungan tian
"Saya pesan kan yang paling bestseller dan rasa yang saya suka, saya rasa kamu akan menyukai nya juga"
"Uhmm okkkaii!! Tian ambilkan piring dulu yaa" tian berlalu ke dapur untuk mengambil piring dan sekalian menyiapkan minum untuk jefri.
Melihat pria manis nya pergi. Jefri mulai berdiri dan melihat lihat pajangan atau lukisan di dinding rumah tian
"Apakah ini foto masa kecil nya? Aigooo~~ tidak berubah ternyata, tetap menggemaskan" Jefri terkekeh dengan ucapan nya sendiri. Melangkah kan kaki lagi Jefri melihat ada foto Tian bersama pemuda yang mungkin lebih kecil dari nya.
"Siapa ini? Atau mungkin ini adalah ad-"
"Kak?? Liatin apa?"
Karna terkejut Jefri meletakkan bingkai foto tersebut ke tempat semula "saya hanya melihat foto foto disini tian. ah ya, dia siapa mu tian?" Tanya Jefri dengan menunjukkan foto yang dilihat nya tadi "oh itu adik aku, dia masih mahasiswa semester akhir. Sebentar lagi dia sidang skripsi lalu sarjana"
"Adikmu hebat, sampaikan pada adikmu semoga lulus sidang. Jika memuaskan hasilnya dia akan ku pekerjakan di perusahaan milikku. Sama seperti mu"
"Terlalu merepotkan kak" balas Tian dengan menunduk "tidak apa, sampaikan ya. Ayo itu kau sudah membawakan saya minum"
"Ini kak, maaf ya cuma bisa kasih tehh. Tian belum belanjaa bulanan hehe" ucap tian merasa tidak enak.
"Tidak apa tian. Besok jika sudah sembuh mau saya temani ke supermarket? Saya senggang besok" usaha Jefri seraya menawarkan "bolehhh!! Itu menguntungkan dan menghemat waktu sekali karna Tian tidak perlu memesan dan menunggu ojek" ucap antusias Tian dan terlihat sangat menggemaskan
"Aishhh berhenti menggemaskan sehari saja bisa tidak?".
"Hehehe tidak bisaa wlee" bantah Tian dengan menjulurkan lidah nya.
Setelah perdebatan dan tawar menawarkan tersebut selesai dilanjutkan dengan obrolan ringan antara Jefri dan tian.
Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 11.00 malam, waktu nya Jefri untuk kembali kerumahnya.
"Terimakasih atas jamuan nya ya, martabak manis nya jangan lupa di bagi kepada adikku jika dia sudah pulang bermain"
"Owkay captain, terimakasih juga tawaran untuk besok yaa!! Jam 12 setelah makan siang sajaa"
"Baiklah manis" Jefri berlalu mendekati mobil dan memasuki nya. Menghidupkan mesin seraya membuka jendela untuk berdadah dadah dengan tian
"Saya pulang dulu ya"
"hati hati yaa kak jejeee, jangan ngebut sudah malamm!!" Ucapan tersebut hanya di balas anggukan dan senyuman oleh Jefri.
Mobil Alphard hitam Jefri sudah berlalu dan tak terlihat di pekarangan rumah tian. Tian berbalik badan dan menutup pintu rumahnya. "Hahhh waktu nya beristirahat lagiii, seru sekali berbincang dan bercanda dengan kak jeje".
Uda yh ges otakku sudah mentok😞😞
Lanjut kapan kapan lagi kalo niat🥰🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
Kak jeje!!
Fanfiction"shit! kau menggemaskan, sayang" "Jeje, jangan di unyel unyel terus pipi iyannnn:(" Nico jefrian laskara, ia adalah pecandu namun bukan pecandu narkoba atau minuman keras, ia adalah pecandu sosok lelaki manis yang bernama tian abimanyu. ini adalah...