Sore ini atau lebih tepat nya jam 17.00 tak sedikit orang yang keluar dari dalam gedung perusahaan ini. Kalian tau ini waktunya untuk apa?
Yup betul waktunya pulang kerjaa
Tapi tidak dengan seorang lelaki manis ini yang masih sibuk men fotokopi data yang di berikan oleh senior nya tadi.
Si manis menggerutu pelan "huh! Ini kan waktunya iyan pulang, tapi senior malah memberikan banyak berkas yang harus di fotokopi:(" si manis menggerutu dengan bibir yang di maju maju kan. Ayya jadi gemes sendiri ngebayangin nya.
Karna asik menggerutu, si manis sampai tak sadar jika di belakang nya ada sosok lelaki tinggi yang memperhatikan nya sambil tersenyum samar 'aishh mengapa dia bisa selucu ini? Dan apa tadi? Ia memanggil dirinya dengan sebutan iyan? Itu lucu sekali' batin lelaki itu
Tak lama dari itu, Setelah selesai mem fotokopi lelaki manis ini mulai berbalik dan ia menunjukkan ekspresi terkejut nya.
"Eungg? Kak jeje? Apakah sudah dari tadi disini? Tian terkejut tau!"
"Ehh maaf maaf, saya tidak bermaksud mengejutkan mu lelaki kecil"
"Kau saja yang terlalu asik menggerutu hingga tak sadar jika aku ada di belakangmu" lanjut jefri dengan santai sambil menatap manik boba milik tian.
Tian yang di tatap seperti itu pun tersipu 'ihh iyan kok lemah banget sih padahal cuma ditatap'
Jefri yang melihat tian terdiam pun angkat suara
"Kau tidak ingin pulang?"
Tian yang di tanya langsung sadar jika dirinya melamun hanya karna tatapan yang diberikan oleh jefri. Lalu mulai menjawab "eum iyan sebentar lagi mau pulang kak, tapi setelah meletakkan fotokopi an ini di meja senior"
"Oh? Baiklah"
"Ingin pulang bersama denganku setelah meletakkan berkas berkas ini?" Tanya jefri
Tian terlihat berfikir sebentar sebelum ia berkata
"Apakah tidak merepotkan kakak?"
"Aku yang mengajak mengapa aku harus kerepotan?" Jawab jefri dengan santai
"Ahh iyaa juga yaa, dasar iyan bodoh" balas tian dengan mengatai dirinya sendiri
"Sudah sudah, jadi ingin kuantar tidak?"
"Eumm, iyaa kak Jef! yongie mau!" Jawab tian dengan antusias
"Baiklah, cepat letakkan berkas berkas itu ke meja senior mu"
Tian memberi gestur hormat kepada jefri lalu berkata
"Siap kak jeje!" Jangan lupakan dengan senyum manis nya
Jefri yang melihat itu hanya bisa terkekeh gemas.
Tak lama punggung mungil itu pun menghilang dari hadapan Jefri. Jefri memutuskan untuk menunggu di sofa dekat meja resepsionis.
Setelah menunggu beberapa waktu, sudah mulai terlihat lelaki manis sedikit berlari ke arah nya.
"Jangan berlari tian, kau bisa jatuh"
Tiam yang mendengar itu mulai memelan kan langkah nya menjadi jalan biasa. Tian menyengir dan jarinya membentuk huruf v
"Hehehe, maaf kan iyan kak!"
"Baiklah baiklah, sudah?"
"Huum! Sudahh ayoo kak, iyan sudah selesai"
"Ahh, baiklah ayo"
Saat berjalan menuju mobil hanya keheningan yang tercipta di antara keduanya. Hingga sampai di depan pintu mobil.
Jefri menoleh ke arah lelaki manis nya itu. Terlihat Tian sedang bengong melihat betapa mewah mobil yang di miliki kakak jefri nya ini, pikir tian.
Hingga suara jefri yang berhasil mumbuyarkan lamunannya.
"Ekhem, yan? Ayo masuk hari sudah semakin gelap"
"Ehh ayo ayo kak, iyan tadi seperti orang bodoh saja"
"Berhenti lah mengatai dirimu sendiri itu bodoh, tian"
Tian hanya menanggapi dengan cengiran andalan nya.
Jefrj tersenyum tipis melihat lelaki manis nya ini, 'sangat menggemaskan' batin jefri
Setelah memasuki mobil dan mobil sudah berjalan, keheningan di antara kedua nya kembali datang.
"Tunjukkan aku arah rumah mu"
Tian yang sedang melamun langsung menoleh ke arah jefri "oh! Iya aku hampir lupa hehehe" lagi lagi di tunjukkan nya lah cengiran khas dari seorang tian abimanyu.
'sangat menggemaskan' batin jefri berbicara.
"Mulai besok kau akan aku antar jemput, mau?" Ucap jefri yang sangat mengagetkan tian
"Huh??? Tidak usah kak! Iyan bisa menaiki bus atau taksi seperti biasanya, tidak perlu repot repot seperti ini kita saja baru kenal, bukan?"
Jefri tertegun dengan jawaban tian. "Ahh ya ya ya kita baru kenal ya? Memang tidak boleh jika baru kenal meng antar jemput?" Tanya Jefri balik
"Boleh kak! Tapi apakah tidak berlebihan huhh??"
"Tidak yan, aku yang menawarkan jadi tidak akan berlebihan apalagi merepotkan"
"Eumm, baiklah aku mauu kakk!"
Jefri tersenyum tipis mendengar jawaban Tian "baiklah mulai besok kau akan aku jemput dan antar pulang"
"Owkay" Tian meng angguk angguk kan kepala nya dengan lucu
"Baiklah kemarikan nomor ponsel mu agar lebih mudah untuk bertukar kabar"
Tian mulai menyebutkan nomor ponsel nya kepada jefri
"Oke sudah, kau boleh turun dan selamat malam tian"
"Malam juga kak jeje, papay"
Setelah tian keluar jefri sedikit menurun kan kaca mobil nya hanya untuk ber dadah dadah dengan lelaki manis nya. Dadahan jefri di balas dengan sangat manis dan lucu oleh tian
"Hati hati di jalan kak jefrii, jangan ngebut"
Jefri mengangguk sebagai jawaban. Setelah itu mobil jefri lama kelamaan menghilang dari pandangan tian.
TBC
Serius yaa otak aku tuh ga bisa mikir panjang, jadi ya segini doang. Maaf yaaa:(
Taeyong di chapter ini bengong Mulu, tapi yaa yang di otak aku emang itu aja😭😭
Yaudah, jangan lupa votement yaa💚
See you again 👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Kak jeje!!
Fanfic"shit! kau menggemaskan, sayang" "Jeje, jangan di unyel unyel terus pipi iyannnn:(" Nico jefrian laskara, ia adalah pecandu namun bukan pecandu narkoba atau minuman keras, ia adalah pecandu sosok lelaki manis yang bernama tian abimanyu. ini adalah...