9. Laut

864 85 7
                                    

Laut mendongak memandang langit, sekiranya langit yang mengabu akan berubah menjadi biru. Sepertinya hujan tidak akan berhenti secepat itu, mengharuskan laki-laki itu untuk berteduh di halte bus.

Pagi ini awan mengabu menggantung di langit, rintik kecil kini mulai terlihat berjatuhan, awalnya hanya setetes demi setetes, namun kian lama semakin semarak.

Di tengah derasnya hujan, Laut menerka-nerka apa yang akan terjadi selanjutnya. Nyatanya semesta selalu jahat kepadanya.

"Masalah hidup seperti ombak di tepi pantai. Dia akan datang, tapi pada saatnya, dia akan pergi," ucap Laut.

Lalu alih-alih tentang hujan, mengingatkannya tentang ucapan dokter Erina kala itu.

'Kanker paru-paru stadium 4 sudah tidak bisa di sembuhkan.'

'Minggu depan kamu akan menjadi operasi, kemungkinan kamu tidak akan seperti sekarang ini."

Laut menghela nafas panjang.
"Ada banyak orang yang harus gua bahagiakan sebelum pergi."

"Jika di beri kesempatan untuk hidup kembali di dunia ini. Gua hanya ingin bertemu dengan kedua bunda dan ayah." gumam Laut.

****


Kanara yang sangat kesal karna Dino menendang bola kearahnya dan membuat bajunya basah akibat genangan air lumpur. Sedari tadi kanara tak berhenti mengoceh, ocehannya itu mampu didengar oleh laut.

"Kanara itu lo," ujar laut, dari dalam sana mereka hanya dipisahkan oleh dinding. Kanara menautkan alisnya Ia seperti kenal dengan suara itu tetapi siapa.

"Iya kenapa emangnya" kanara semakin penasaran dan mencari letak suara tersebut ternyata dibalik kamar mandi di sebelahnya.

"Ini gua laut, gua boleh minta tolong ambilin tas gua di kelas plis soalnya gua butuh banget." Pinta laut. Kanara bisa mendengar suara rintihan itu hal itu membuat kanara palik.

"I-iya sebenar gua ambilin" ucapnya lalu berlari menuju kelas laut. Tidak membutuhkan waktu lama akhirnya Ia telah sampai di kelas laut, yaitu kelas seni .

Sedari kanara memasuki kelas seni, dirinya sudah dipandang sebelah mata. banyak yang memandangnya dengan pandangan tidak suka. Namun, Ia tidak kanara tetap memasuki kelas tersebut dan dengan segera mengambil tas milik laut. Kemudian Ia beranjak pergi dari kelas tersebut.

Sesampainya di kamar mandi umum kanara langsung menggendor pintu kamar mandi yang laut masukin.

"Wehh culun nih tas lo, lain kali jangan nyusahin gua lo dasar beban" ucap kanara sembari ngos-ngosan. Sebenarnya Ia sangat tidak enak hati berucap seperti itu kepada laut. Ia tidak ingin Tian cemburu kepada dirinya.

Laut beranjak membuka pintu dan mengambil tas miliknya, kanara yang melihat itu repleks menutup mulutnya syok dengan keadaan laut baju cowok itu banyak darah dan hidung laut tak berhenti berdarah. Laut sudah menduganya ini semua pasti akan terjadi hanya perlu bumbu kebohongan agar tidak ada yang mengetahui yang sebenarnya. Dengan cepat laut mengambil obat dan meminum obatnya walaupun Ia menggunakan air yang tidak higienis yaitu air keran sekolah.

"Lo nggak apa-apa kan lun" kanara semakin dibuat panik Ia tidak ingin terjadi hal yang tidak diinginkan kepada laut. Laut tidak merespon. Laut membuka pintu kamar mandi dan menampilkan Ia dengan rambut acak-acakan dan baju yang penuh dengan darah.

"Lo tuhh kenapa sih!!, apa yang udah lo lakuin sampe segini banyak nya darah. kalo lo biarin nih baju, bisa merah Karna darah. sini biar gua bersihin." Dengan talenta kanara membersihkan baju putih milik cowok didepannya itu, Ia tidak perduli dengan darah laut toh ini juga darah sesama manusia. Laut terpaku dengan sikap kanara Ia hanya terdiam seolah-olah mulutnya tidak bisa berbicara Ia tidak berdaya dalam keadaan seperti ini.

Setelah dilihatnya baju milik laut bersih, kanara kemudian menarik tangan laut dan mengajak cowok tersebut duduk di kursi yang tidak jauh dari kelasnya.

Kanara menyuruh laut untuk duduk disini sembari menunggu dirinya dari kantin, untuk membelikan laut nasi.

"Lo udah makan?" Tanya kanara, laut hanya menggeleng jujur uang laut sudah habis jadi dirinya tidak makan dulu untuk satu hari.

"Tolol, tungguin gua disini biar gua beliin" ujar kanara lalu berjalan kearah kantin, laut ingin menolak namun seolah-olah dirinya tak berdaya untuk berbicara ketika Ia berbicara tenggorokannya terasa sakit. Laut hanya terdiam, sesekali Ia menoleh ke samping dan belakang banyak sorot mata memandangnya. Atra entah kemana cowok itu. Yang Ia tahu sekarang Atra sibuk dengan gang motornya beberapa minggu terakhir Atra sudah resmi menjadi salah anggota gang motor di kota Mataram.

Dari kejauhan laut melihat kanara yang tengah membawa nasi goreng kesukaannya, dengan dua botol air mineral. laut tersenyum melihat perhatian kenara kepada dirinya. Apakah salah jika Ia mencintai kanara. Tidak mungkin Ia bisa memiliki kanara, Karna kanara sendiri yang berbicara bahkan dia tidak mencintai dirinya.

Kanara menyondorkan botol mineral dan nasi goreng kepada laut, namun Ia takut laut tidak menghabiskan nasi goreng yang susah payah Ia beli Ia sampai rela menerobos antrian siswa-siswi yang tengah ngantri sampai panjang hanya untuk mendapatkan nasi goreng terenak di sma SMAN 1 IC.

Laut mengambil nasi goreng tersebut dan hendak ingin memasukkannya kedalam mulutnya, namun di tahan oleh kanara.

"Sini biar gua suapin aja lo pasti lemes kan" titah kanara kemudian mengambil sendok tersebut dan memasukkan ke mulut laut. Laut tersenyum, setidaknya jika memang kanara tidak mencintainya lalu kenapa gadis itu memberikan perhatian lebih.

"Makanya Lo nggak usah sakit kayak gini, cowok kok penyakitan!!" Omel kanara.

"Lo tuh ya nyusahin banget kenapa lo nggak mati aja" laut tersentak dengan ucapan kanara, Ia ingin sekali menangis namun, tidak mungkin laut menangis depan perempuan.

Itu yang gua tunggu ra, gua pengen mati aja biar semua orang senang. Gua semakin ingin mati setelah lo ngomong gitu Ra. Mungkin kalian akan bahagia jika aku mati.

Mereka tidak perduli air matamu, rusaknya mentalmu, kacaunya perasaanmu, yang mereka tahu hanya letak kesalahanmu. Ditengah itu kamu harus kuat dan menahan dirimu.















HAPPY READING

JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN YAHH ANAK-ANAKNYA BUNLA 😤😤 LIAT DOANG KAGAK VOTE. SEMOGA KALIAN SUKA YAH SAMA CERITA INI. WALAUPUN AKU TAHU CERITA INI BANYAK KEKURANGANNYA.

DIA LAUTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang