S.A.T.U

1.1K 147 27
                                    

"Aduh, sakit Mama/Mommy" pekik Jaemin dan Jisung secara bersamaan, keduanya memegangi telinga mereka yang di tarik oleh kedua ibu mereka.

"Aku hanya menyuruhmu memanggil Jisung ya, tapi kenapa kau malah ingin melakukan hal yang tidak tidak." Ucap Na Yoona kepada putranya, yaitu Jaemin.

"Hal yang tidak-tidak, apanya? aku hanya ingin..."

"Ingin apa hah? Jelas-jelas tadi aku melihat kau menindih Jisung, pasti kau ingin melakukan hal yang tidak tidak kan?" Tuduh Yoona.

"Ada apa ini?" Tanya kedua pria yang baru saja datang ke kamar Jisung karena mendengar keributan.

"Mereka ingin melakukan hal yang tidak senonoh!" Ucap Nara yang merupakan ibunya Jisung. 

"Apakah hal itu benar, Jisung?" Tanya Taesung yang merupakan ayah Jisung.

"TIDAK!" jawab Jisung dan Jaemin secara serentak.

"Tapi kami menemukan Jaemin sedang menindih Jisung," terang Yoona sambil menunjuk Jaemin.

"Hei, itu hanya kecelakaan. Kalian salah paham. Lagipula hal itu sudah sering terjadi." Jaemin berusaha untuk menjelaskan situasi yang sebenarnya.

"Sering terjadi?" Tanya kedua orang tua Jaemin.

"Iya, kami sering kok menindih satu sama lain." Jawab Jisung lugu.

Sebenarnya yang dimaksudkan oleh Jaemin dan Jisung adalah mereka sering berkelahi hingga terjatuh dan berakhir menindih satu sama lain. Tapi pemikiran para orang tua tidak seperti pemikiran mereka berdua, sehingga hal itu disalah pahami. Para orang tua berpikir bahwa Jaemin dan Jisung sering melakukan sex.

"Astaga Jaemin, Mommy dan Daddy mu ini tidak pernah mengajarkan mu sebagai seorang pria brengsek ya!" Ucap Yoona yang semakin menjewer telinga Jaemin.

Sedangkan kedua orang tua Jisung kini menatap putranya dengan tatapan kecewa walaupun ada senyuman di bibir mereka,

"Kami tidak menyangka kau akan melakukan hal gila seperti ini Jisung, kau tahu kan bahwa dirimu itu istimewa Jisung. Kau bisa mengandung, tapi kenapa kau malah melakukan hal seperti itu?" Ucap Nara dengan air mata buaya.

Kedua orang tua Jaemin kini menghela napas, "Maafkan putra kami yang nakal ini. Kami akan memastikan bahwa Jaemin akan bertanggung jawab dengan menikahi Jisung."

Nara mengangguk, mengusap air matanya dan tersenyum, "Anak kalian memang harus bertanggung jawab. Bagaimana jika Jisung kami hamil?"

"Hamil?" Beo Jisung.

"Tunggu tapi kami kan hanya tindihan," ucap Jaemin lugu.

"Tindihan sembari menyentuh kulit satu sama lain kan?" Tanya Yoona.

Jaemin dan Jisung mengangguk, mereka sering tonjok-menonjok satu sama lain, sehingga kulit mereka pasti saling menyentuh. Tapi sekali lagi hal itu disalah artikan oleh para orang tua.

"Kalian melakukan itu tanpa pengaman?" Tanya Siwon, ayah Jaemin.

Keduanya mengangguk, jika ada pengaman sekolah maka mereka tidak bisa berkelahi.

"Astaga! Sudah pasti beberapa bulan lagi Jisung akan mengandung. Jaemin kau harus bertanggung jawab!" Perintah Yoona.

"Benar, Jaemin harus bertanggung jawab." Ucap Nara sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Lagipula kita juga sudah merencanakan hal ini sebelumnya kan?" Tanya Siwon kepada Taesung.

"Iya, kau benar! Baiklah kalau begitu bagaimana jika pernikahannya dilakukan Minggu depan?" Tanya Yoona.

"Terlalu lama, bagaimana jika mereka melakukannya lagi saat kita tidak ada?" Tanya Nara.

"Kalau begitu tiga hari lagi?" Tanya Yoona lagi.

"Ide bagus, tiga hari dari sekarang kalian akan menikah." Final Siwon.

"TIDAK!" teriak Jaemin dan Jisung secara bersamaan, padahal mereka hanya berkelahi masa tiba-tiba Jisung hamil sih.

°°°°
Bersambung...

Spoiler selanjutnya;

"Kenapa aku yang harus membersihkan rumah?" Teriak Jisung tidak terima.

"Karena kau istriku, jadi sebagai istri yang baik kau harus melakukan pekerjaan rumah. Contohnya membersihkan rumah," jawab Jaemin.



Husband? No! We are Enemy! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang