Prolog

1.6K 160 18
                                    

Byur!

"YAK! NA JAEMIN! KENAPA KAU MENYIRAM BAJUKU?" teriak seorang pemuda manis kepada musuh bebuyutannya.

"Kau yang mulai duluan Park Jisung! Aku hanya membalas perbuatan mu padaku." ucap Jaemin dengan menjulurkan lidahnya, guna mengejek Jisung.

Saat ini Jaemin dan Jisung sedang berada di taman rumah milik Jisung, perlu di ketahui kedua orang tua mereka itu bersahabat tidak seperti anak mereka yang selalu bertengkar.

"Ada apa ini? Astaga Jisung kenapa bajumu basah?" Tanya mama Park yang baru saja kembali dari dapur.

"Dia habis menyiram dirinya sendiri Tante" jawab Jaemin.

Mama Park langsung melotot, "Ganti bajumu sekarang"

Jisung menatap Jaemin dengan tajam, jika saja dirinya sedang tidak bersama kedua orang tuanya maka Jaemin sudah habis di tangan Jisung sekarang.

"Kenapa hanya diam? Cepat ganti bajumu" perintah mama Park.

Jisung langsung melangkahkan kakinya menuju kamar miliknya namun sebelum itu dia memberikan jari tengah kepada Jaemin.

Jaemin yang melihat itu tertawa senang karena berhasil mengusili Jisung yang galak.

"Awas saja kau, Na sialan!" Gumam Jisung penuh dendam.

°°°°°

Jisung merebahkan dirinya dikamar miliknya setelah dia berganti pakaian Jisung tidak kembali menuju taman. Anak keluarga Park malah asik rebahan sembari memainkan ponselnya.

Clek!

Pintu kamar Jisung terbuka menampilkan Jaemin yang menatap Jisung dengan tatapan tidak percaya.

"Yak, pemalas! Kenapa kau masih disini?" Tanya Jaemin yang baru saja masuk kedalam kamar Jisung.

"Seharusnya aku yang bertanya Na sialan, kenapa kau ke kamarku?" Tanya Jisung galak.

Jaemin tidak menjawab dan lebih memilih berjalan menuju ranjang Jisung. Pemuda Na itu langsung merebahkan dirinya di kasur Jisung yang empuk.

"Hei! Pergi dari kamarku!" Usir Jisung, pemuda itu mendorong Jaemin agar bangkit dari kasur miliknya.

"Tidak mau," balas Jaemin keras kepala.

"Pergi sana!" Perintah Jisung. Kali ini Jisung mendorong Jaemin lebih kuat lagi.

Jaemin yang kesal akhirnya bangkit dan menindih Jisung, keduanya kini saling menatap. Posisi mereka terlihat ambigu apalagi Jaemin semakin mendekatkan wajahnya ke muka Jisung.

Jisung memejamkan matanya takut dengan apa yang akan Jaemin lakukan kepada dirinya. "Lepaskan aku, Na!"

Jaemin tidak menjawab kemudian menyusupkan wajahnya di daerah leher Jisung, "Berusahalah untuk melepaskan dirimu dari ku, Park"

"ASTAGA! Apa yang sedang kalian lakukan?" Teriak kedua wanita secara bersamaan.

°°°°

Lanjut?

Atau gak usah?

Husband? No! We are Enemy! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang