D.U.A

1.1K 144 13
                                    

"Kenapa tidak? Bukannya kalian sudah melakukan hal yang tidak-tidak?" Tanya Siwon.

"Tapi kan kami tidak melakukan...."

"Sudah jangan membantah!" Ucap Yoona dan Nara disaat bersamaan membuat Jaemin serta Jisung diam tidak berani membantah.

"Sudahlah mari kita keluar, ayo kita bahas persiapan pernikahan mereka. Biarkan mereka berdua menyesali perbuatan yang mereka lakukan," ucap Taesung.

Akhirnya seluruh orang tua pergi meninggalkan kedua pasangan remaja yang hobi bertengkar itu. Keduanya saling bertatapan dengan wajah kebingungan.

"Kenapa ini semua terjadi?" Tanya Jisung dengan wajah hampa.

"Mungkin jawaban yang kita berikan tadi terlalu ambigu. Sehingga mereka mengganggap kita sudah sering melakukan sex?" Ucap Jaemin yang baru saja menyadari seluruh kejadian.

Jisung dan Jaemin kini melotot, "ASTAGA! KENAPA KITA BODOH SEKALI!" teriak keduanya frustasi.

Jisung berpura-pura menangis, tangannya mengusap matanya seakan-akan keluar air mata, "Hiks, masa aku harus menikah dengan orang sinting. Hiks...."

Jaemin memasang wajah sinis, "Seharusnya aku yang menangis bodoh! Aku mendapatkan pasangan yang sangat-sangat absurd, bodoh, sinting, dramatis, hobi kdrt juga." Eluh Jaemin.

"Hei! Aku ini orang yang baik, pintar, dan rajin menabung ya!" Seru Jisung tidak terima dengan fakta yang Jaemin katakan.

"Sangat sulit di percaya, semoga harimu Senin terus." Balas Jaemin.

Setelah perdebatan tidak berguna itu, keduanya kembali terdiam menatap atap kabar Jisung.

"Sekarang kita akan serumah, apakah rumah itu akan bertahan?" Gumam Jisung khawatir.

"Tentu saja akan bertahan, asalkan kau membersihkan rumah dan mengurusnya dengan baik."

"Kenapa aku yang harus membersihkan rumah?" Teriak Jisung tidak terima.

"Karena kau istriku, jadi sebagai istri yang baik kau harus melakukan pekerjaan rumah. Contohnya membersihkan rumah," jawab Jaemin.

"Hei, kita belum menikah! Lagipula siapa yang mau menjadi istrimu hah?" Tanya Jisung yang kini memasang wajah julid.

"Tapi kan sebentar lagi kita menikah, dan kalau bukan kau yang menjadi istri, siapa lagi? Aku? Yang bisa mengandung kan kau bukan aku!" Bantah Jaemin memberikan alasan yang menurutnya tepat kepada Jisung.

"Eh? Tidak semudah itu! Aku tidak mau menjadi istr...."

"JISUNG! JAEMIN! AYO TURUN KE BAWAH!" teriak Yoona dari lantai bawah.

Jaemin dan Jisung langsung turun kebawah, mereka tidak ingin kesalahpahaman ini terus berlanjut. Lagipula kemarahan ibu mereka cukup mengerikan sehingga keduanya tidak mau memancing emosi sang ibu.

Hush! Hush! Hush!

Jaemin dan Jisung mengatur napas mereka, wajah keduanya nampak memerah karena langsung lari dari lantai atas ke bawah.

"Ada apa?" Tanya Jaemin.

"Duduklah disini." Seru Nara menunjuk sofa yang kosong.

Jaemin dan Jisung langsung duduk, mengambil gelas yang berisikan air mineral tanpa tahu itu milik siapa. Mereka langsung meminumnya, kedua orang tua hanya menatap heran dengan tingkah laku kedua anak mereka yang aneh itu.

Setelah mengatur napas, keduanya menatap orang tua mereka dengan tatapan penuh tanya,

"Ada apa Ma?" Tanya Jisung mewakilkan Jaemin.

"Jadi Mama dan Papa sudah memutuskan bahwa mulai besok kau akan tinggal bersama Jaemin di apartemen milik Jaemin. Hal itu agar kalian semakin dekat lagi kedepannya," terang Nara.

"Lalu untuk Jaemin, mulai besok kau lah yang memegang otoritas keuangan sebagai kepala keluarga. Kami sebagai orang tua hanya akan mengirimkan kau uang setiap bulannya. Jadi aku harap kau mengurus semuanya dengan cermat karena jika kau melakukan kesalahan maka kau dan istrimu akan menderita selama beberapa hari." Terang Siwon.

Jisung langsung melotot, "Ma! Pasti ini akal-akalan mama kan? Sebenarnya mama ingin mengusir Jisung dari rumah kan?" Tuduh Jisung.

"Benar! Mommy dan Daddy juga sebenarnya ingin mengusir aku kan, agar bisa membuat adik baru untuk ku?" Tuding Jaemin.

•••••
Bersambung...

Husband? No! We are Enemy! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang