Dikala sore yang mendung, seorang remaja duduk melamun menanti pengumuman penerimaan siswa baru di sebuah SMK favorit di kotanya. Remaja itu bernama Gafna Dzahira, ia dikenal dengan panggilan Gaf.
Tiba - tiba..
[tingg]
Ponsel Gaf berbunyi, ia pun buru - buru mengambil ponselnya. Ternyata itu adalah hasil pengumuman sekolah. Tangannya gemetar dan tubuhnya keringat dingin.
"anjir pengumumannya udah keluar, duh takut banget mau liat hasilnya"
Ia diam sejenak berusaha menenangkan diri, tidak lama ia membuka hasil pengumuman tersebut.
"yuk bisa yuk.. jangan tegang gaf tenang.. kalem aja.." berbicara dalam hati menenangkan diri.
Akhirnya ia membuka hasil pengumuman tersebut.
"AAAAAAAAAAAAAAA" Gaf berteriak.
Mendengar suara teriakan tersebut ibu Gaf terkejut dan bergegas mendatangi kamar nya.
"KENAPAA TERIAK DEK? KAGET MAMA" tanya ibu Gaf seraya mengusap dada
"a-anu ma.. hasil pengumumannya udah adek liat"
"trus hasilnya gimana? ga diterima ya? udah mama duga pasti ke swasta lagi" ucap ibunya yang terlihat ragu.
"ih kok gitu sih ma ngeraguin banget" jawab Gaf dengan nada sedikit kesal
"adek keterima, nih liat aja sendiri hasil pengumumannya"
"WAAHHH... alhamdulillah kalo gitu, lega mama jadinya" ucap ibunya dengan perasaan bangga
Ibu gaf langsung memeluk Gaf sambil menangis bahagia.
"selamaat yaa dek.. mama bangga banget sama adek"
"makasii banyak ya ma, ini semua berkat doa mama hehehe"
"mama lanjut masak ya, malem ini harus dirayain"
"oke ma siaap"
Pada waktu makan malam, semua anggota keluarga Gaf berkumpul merayakan keberhasilannya. Keesokan harinya ia mulai melaksanakan masa perkenalan lingkungan sekolah atau MPLS secara online. Setelah ia sudah siap, tak lama zoom pun dimulai.
"semua kamera peserta dinyalakan ya" ucap panitia zoom tersebut
"ihh kenapa harus on cam sih.. kalo pada liat muka gue yang cakep begini, nanti banyak yang naksir gue jadinya" Gaf bergumam dalam hati .
Ia pun mengikuti perintah panitia walaupun dengan perasaan yang agak kesal. Gaf memperhatikan wajah peserta peserta lain, tiba - tiba ia berhenti di salah satu peserta.
"loh siapa nih?" tanya Gaf penasaran.
"anjir.. cantik banget, jurusan apa ya dia?"
"nanti ah gue cari tau tentang ni orang, pokoknya harus cari info sebanyak mungkin"
Zoom hari pertama MPLS gaf pun telah selesai, MPLS akan berlanjut di ke esokkan harinya. Gaf masih penasaran dengan peserta yang ia temui tadi di zoom.
"yang tadi namanya siapa ya? trus jurusan apa dia?"
"kenapa gue penasaran banget sama tu orang dah"
"semoga aja besok gue nemu dia lagi di zoom"
Keesokan harinya Gaf sangat bersemangat untuk memulai MPLS hari kedua, dan juga ia ingin mencari peserta yang kemarin ia temui di zoom. Zoom pun dimulai beberapa guru jurusan memberikan penjelasan singkat tentang sekolah, namun Gaf sibuk mencari peserta itu.
"mana ya dia, kok gaada sih.. gue udah bolak balik nyari tapi gaada"
"atau dia ga ikut mpls hari kedua ya? eh gamungkin sih" Gaf nampak kebingungan
Ia mulai lelah mencari peserta itu, kepalanya menjadi pusing karena melihat kearah laptop secara terus menerus. Dari ratusan peserta ia belum juga menemukannya, Gaf mulai menyerah. Namun dihalaman terakhir zoom, muncul peserta yang ia cari.
"NAHHH.. KETEMU JUGA LO" gaf kegirangan
"cape anjir, tapi gapapa deh hehehe yang penting gue berhasil ketemu lagi sama dia"
Gaf terus memandangi wajah peserta tersebut dari layar laptop, tak terasa zoom pun sudah hampir selesai.
"baik anak - anak sampai disini dulu untuk MPLS hari ini, dilanjutkan lagi besok pagi dan juga besok akan ada informasi pembagian kelas beserta walikelasnya" ucap guru jurusan
Semua peserta pun akhirnya keluar dari zoom tersebut termasuk Gaf.
"asiiikk besok pembagian kelas nih, berarti gue bisa cari besti deh" ucap Gaf dengan nada gembira
"jadi gasabar pengen cepet - cepet besok pagi"
Keesokan paginya, seperti biasa Gaf bersiap - siap mengikuti zoom MPLS sekolah nya. Akhirnya zoom pun dimulai, lalu panitia memberitahu pembagian kelas.
"widiiihh 10 tkj 1 nih gue? keren juga lumayan" ucap Gaf dengan nada bangga.
Ia mengecek daftar nama - nama peserta yang sekelas dengan nya, ia masih belum tahu wajah - wajah teman sekelasnya. Tidak lama panitia mpls memberi tahu walikelas disetiap kelas masing - masing dan peserta akan melanjutkan zoom dengan teman sekelas dan walikelasnya.
"yahh zoomnya udahan nih? gabakal bisa ngeliat dia lagi dong" keluh Gaf dengan nada sedih
Akhirnya zoom antar kelas dimulai, Gaf mulai melihat - lihat 35 siswa yang sekelas dengannya. Tak lama walikelas Gaf mulai memperkenalkan diri.
"selamat pagi anak - anak, perkenalkan saya ibu Yera Riyanti. Saya adalah walikelas kalian mulai hari ini, salam kenal semuanyaa" ucap walikelas menyapa semua siswa
"salam kenal juga ibu.." balas semua siswa
"nah sekarang ibu ingin mengenal kalian satu persatu, yg ibu sebutkan namanya langsung perkenalan diri yaa"
"waduh.. anjir kalo disuruh perkenalan diri gini, gue ga pernah pd njir.." Gaf berbicara sendiri
Beberapa siswa telah memperkenalkan diri, tiba - tiba walikelas Gaf menyebutkan 1 nama yaitu Yasya Azalia. Gaf terdiam melihat ke layar laptop, ternyata Yasya adalah orang yang ia cari dizoom selama MPLS berlangsung.
"HAH? d-dia sekelas sama gue? s-seriusan?" ucap Gaf tidak percaya
Yasya mulai memperkenalkan diri, dan Gaf sangat fokus memperhatikan.
"selamat pagi, perkenalkan nama saya Yasya Azalia. Saya biasa dipanggil Yasya, salam kenal semuanya" ucap Yasya dengan nada ramah
"Yasya? oh ternyata itu namanya, cantik.. kaya orangnya" Gaf tersenyum kecil
Karena melamun, Gaf tidak sadar bahwa namanya telah disebut oleh walikelasnya.
"Gafna Dzahirah? mana ya yang namanya Gafna?" tanya bu Yera kebingungan.
"eh iya hadir bu hehehe, maap bu tadi anu sinyalnya jelek" jawab Gaf .
"tidak apa - apa, ayo silahkan memperkenalkan diri" bu Yera mempersilahkan Gaf untuk melakukan perkenalan.
"baik bu. Selamat pagi semuanya, perkenalkan nama saya Gafna Dzahira. Teman - teman bisa panggil Gaf aja, salam kenal."
Setelah sesi perkenalan, bu Yera membagikan jadwal masuk sekolah.
"anak - anak ini jadwal sekolah ya, pembelajaran dimulai pada hari senin. Diusahakan datang tepat waktu ya anak - anak" ucap bu Yera mengingatkan.
"baik bu, terimakasih" jawab semua murid.
"sama - sama semuanya, zoom kali ini sampai sini dulu ya. Sampai ketemu nanti di sekolah semuanya"
Zoom pun berakhir, Gaf masih tidak menyangka ternyata Yasya menjadi teman sekelasnya.
"ini seriusan sekelas? gue jadi penasaran gimana aslinya, jadi gasabar buat masuk sekolah" ucap Gaf berbicara sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
dia?
RomanceNamaku Gafna Dzahira, aku baru memasuki usia 17 tahun saat aku bertemu dengannya. Jatuh cinta pada seorang yang bukan seharusnya bukanlah keinginanku, tapi apa yang bisa aku lakukan kalau aku memang benar-benar jatuh cinta padanya. Apakah aku bisa m...