Pagi yang cerah dihari pertama masuk sekolah, Gaf sudah bersiap - siap sejak pukul 5 pagi. Ia sangat bersemangat untuk datang ke sekolah. Ia pun keluar dari kamarnya dan menghampiri meja makan untuk sarapan bersama.
"oke udah siap semua, sekarang sarapan dulu deh biar makin semangat" Gaf berbicara sendiri
Setelah sarapan Gaf bergegas berangkat ke sekolah karena takut terlambat, ia diantar oleh ayahnya menggunakan sepeda motor.
Sesampainya di depan gerbang, Gaf turun dari sepeda motor dan berpamitan kepada ayahnya.
"nanti jemput ya pa, jam 3 an kayanya" pinta Gaf kepada ayahnya.
"iya nanti kabarin aja ya" jawab ayah nya.
"oke pa"
Gaf pun melangkah masuk ke gerbang sekolah, dan mulai mencari ruang kelas yang akan ia tempati. Tak berselang lama ia pun berhasil menemukan ruang kelasnya, di dalam ruang kelas tersebut sudah ada beberapa siswa yang duduk dan salah satunya adalah Yasya.
"ternyata ini aslinya, lebih cantik dari yg gue kira" ucap Gaf didalam hati
Gaf mengambil bangku di pojok belakang. Ia melamun memperhatikan Yasya dari belakang sambil tersenyum tipis, tiba - tiba seseorang datang menghampiri Gaf yang sedang melamun. Orang itu adalah Lita , teman pertama di sekolahnya.
"OIII.. ngelamun aja lu ngeliatin apaan dah" orang itu mengagetkan Gaf yang sedang melamun.
"hah? apaan anjer, sotau lu" jawab Gaf dengan nada sedikit kesal.
"hehehe yamaap, btw kenalin gue Lita. Lu Gaf kan?" tanya Lita
"iya gue Gaf, salken yak " balas Gaf
Beberapa teman Gaf saling berkenalan satu sama lain, Gaf mencoba memberanikan diri berkenalan dengan Yasya. Gaf berjalan ke arah meja Yasya, lalu mulai menyapanya.
"hai" Gaf menyapa
"eh hai" sahut Yasya
"ohh jadii ini yang namanya Yasya, salken yaa kenalin gue Gafna tapi panggil aja Gaf" ucap Gaf seraya mengajak Yasya untuk berjabat tangan.
"iyaaa salken jugaa yaa Gaf" Yasya tersenyum sambil berjabat tangan dengan Gaf
"astagaa.. senyumnya manis banget, anjir meleyot sialan" Gaf berbicara dalam hati
Jam pembelajaran pun dimulai, bu Yera walikelas Gaf memasuki ruangan dan menemui anak muridnya.
[kringgg]
Bel pun berbunyi menandakan jam istirahat, semua siswa keluar dari kelas dan bergegas pergi menuju kantin sekolah. Di saat yang sama Gaf berencana mengajak Yasya untuk pergi ke kantin bersama, namun rencananya gagal karena Yasya lebih dulu diajak ke kantin oleh teman - temannya.
"yahh.. gagal nih rencana gue, berarti gue harus cari cara lain biar bisa akrab sama Yasya" ucap Gaf dalam hati.
Tidak lama beberapa teman nya mengajak pergi ke kantin. Di meja kantin duduklah beberapa temannya Gaf, diantaranya Lita, Maudi, Siti dan Mawar. Mereka makan sambil mengobrol bersama.
"eh kita ga gabung sama mereka?" Gaf menunjuk ke arah meja Yasya dan teman - temannya.
"mereka? maksud lu gengan anak ambis?" jawab Maudi.
"hah? emang mereka anak ambis?" tanya Gaf kebingungan.
"iya anjir selama MPLS juga kan mereka selalu cepet ngerjain tugas" balas Lita.
"ditambah pada pelit ngasih jawaban, beuuhh anak ambis banget cok" sahut Mawar.
"jadi kalo anak ambis, gabisa gabung sama kita gitu?" tanya Gaf.
"ga, beda sirkel" jawab Maudi dengan ketus.
Jam istirahat pun selesai, semua siswa masuk ke dalam kelas dan melanjutkan pembelajaran. Tak terasa bel pertanda jam pulang pun berbunyi.
[kriiinggggg]
"baik anak - anak sampai disini dulu pembelajaran hari ini, dilanjut lagi besok ya" ucap bu Yera.
"baik ibu, terimakasih" jawab semua siswa.
Semua siswa pulang kerumah masing - masing. Gaf menunggu ayahnya di depan gerbang sekolah, di waktu yang sama Yasya keluar dari gerbang.
"Yasya pulang naik apa ya? jadi penasaran, gue intip aja deh" Gaf berbicara dalam hati.
"ohh naik ojol, semoga dia selamat sampe rumahnya" sambil tersenyum kecil.
Ayah Gaf sampai didepan sekolah, gaf pun pulang kerumah. Sesampainya dirumah, ia bergegas bersih - bersih lalu istirahat di kamarnya.
"hari pertama sekolah ternyata lumayan juga" Gaf berbicara sendiri.
"ditambah ketemu Yasya, HEHEHEHEHEHE SENENGG BANGET"
"gue penasaran banget njir sama dia, sebenernya gue kenapa ya?"
"tau ah mendingan gue turu, biar cepet - cepet pagi"
Gaf pun tertidur. (∪.∪ )...zzz
KAMU SEDANG MEMBACA
dia?
RomansaNamaku Gafna Dzahira, aku baru memasuki usia 17 tahun saat aku bertemu dengannya. Jatuh cinta pada seorang yang bukan seharusnya bukanlah keinginanku, tapi apa yang bisa aku lakukan kalau aku memang benar-benar jatuh cinta padanya. Apakah aku bisa m...