YMD. 21

19 2 0
                                    

Suara gebrakan dari pintu tiba-tiba saja terdengar begitu kencang. Membuat semua murid yang sedang berada di dalam kelas menoleh. Melihat sosok Angel yang masuk ke dalam kelas mereka bersama ke empat temannya.

Perempuan itu berjalan mendekat ke arah salah satu meja yang berada di barisan paling depan. Membuat siswi yang sedang duduk santai di sana memilih untuk segera pindah ke tempat lain.

"Ngapain dia ke sini?" tanya Bimo memperhatikan Angel yang sedangberdiri menatap mereka  dengan kedua tangannya yang bertumpu di atas meja.

"Gue yakin ada yang nggak beres disini," ujar Bimo seraya bangkit dari posisi duduknya. Membuat teman-temannya yang berada di sekitarnya menoleh dan menatapnya bingung.

"Bim, lo mau ngapain?" bisik Gibran  memperhatikan Ezran yang sedang berjalan mendekat ke arah Angel dengan kedua tangannya yang berada di dalam saku celana.

"Ada perlu apaan lo datang ke sini?" tanya Bimo setelah menghentikan langkah kakinya.

"Lo siapa?" Angel melipat kedua tangannya di depan dada. Memperhatikan penampilan Bimo dari atas sampai bawah. Penampilan laki-laki itu terlihat berantakan dengan baju seragamnya yang sengaja tidak dia masukkan ke dalam celana.

"Gue ketua kelas di sini," jawab Bimo tanpa ragu.

Gibran, Candra dan Erzan yang mendengar ucapan itu seketika saja tertawa begitu pula beberapa murid yang berada di dalam kelas mereka. Sejak kapan seorang Bimo bisa menjabat sebagai ketua kelas? Jika selama ini saja ia sering membolos sekolah dan jarang sekali mengerjakan tugas. Terlebih lagi penampilannya yang tidak pernah rapih.

"Zra jangan lupa kasih tahu pak Guntur. Kalau si Bimo mau jadi ketua kelas."

"Siap. Nanti gue kasih tahu," balas Erzan di sela-sela tawanya.

Tanpa mereka sadari Bimo sejak tadi sudah mengatai mereka dengan sumpah sarapah di dalam hatinya. Mereka semua memang tidak bisa di ajak kompromi.

"Gue datang ke sini buat cari Reyna," ucap Angel.

"Mau ngapain lo cari dia?"

"Itu bukan urusan lo! Sekarang kasih tahu gue di mana Reyna?" tanya Angel melangkahkan kakinya lebih dekat ke arah Bimo.

"Kalo pun gue tahu keberadaan dia. Apa untungnya buat gue kasih tahu ke lo?" Bimo memperhatikan kedua tangan Angel yang sudah terkepal kuat di sisi kanan serta kiri tubuhnya. Wajah perempuan itu pun kini terlihat begitu menyeramkan.

"Lo berani main-main sama gue."

Erzan akhirnya bangkit dari tempat duduk nya, lalu menghampiri Bimo dan Angel yang dari tadi adu bacot.

"Lo kalo mau nyari masalah jangan kesini!" kata Erzan sambil memasukkan kedua tangan nya di dalam saku celana nya.

"Zra, Kasih tau gue dimana anak baru itu."

"Ini ada apa?"

Reyna tiba-tiba saja masuk ke dalam kelas bersama Aqilla, Vania, dan juga Davira. Mereka berempat tadi sempat melihat ada beberapa murid yang sedang berkumpul di depan pintu kelas. Dan itu membuat ia dan teman-temannya penasaran dengan apa yang sedang terjadi di dalam kelas mereka.

Reyna yang mendengar suara itu langsung menoleh ke belakang, Melihat sosok Reyna yang sedang berdiri tidak jauh dari tempatnya. Erzan yang juga melihat kedatangan Reyna segera memberi kode untuk menyuruh perempuan itu pergi dari sana. Tapi sayangnya Angel sudah terlebih dahulu mengetahui keberadaannya di dalam kelas itu.

"Oh, lo yang ada di dalam foto itu?" tanya Angel memastikan.

Reyna tanpa sadar mengangguk. Pandangannya tidak pernah lepas dari sosok Angel yang sedang berjalan mendekat ke arahnya. Dan saat Angel sudah berdiri tepat di hadapannya. Perempuan itu tiba-tiba saja mencengkram erat kedua pipinya. Membuat Reyna mundur
beberapa langkah hingga tubuhnya menempel pada dinding yang berada di belakangnya.

You're My Destiny ( SUDAH TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang