YMD. 40

17 2 0
                                    

Malam ini, yang seharusnya menjadi malam bahagia pun telah sirna. Menjadi malam yang kelabu. Hatinya sungguh tak bisa merelakan Gavin, tapi jika gadis itu masih saja bersama Gavin, Dia akan kembali tersiksa seperti ini.

"Udah ya Rey, acaranya udah dimulai tuh. Jangan sedih lagi, tunjukkan jiwa lo yang berani dan bodoamatan." kata Keysa menyemangati Reyna.

"Gue bener-bener berterimakasih untuk kalian, kalian selalu ada buat gue di kala gue sedih maupun senang," ucapnya tersenyum

"Apa gunanya sahabat kalau tak saling membutuhkan?" tanya Della.

Semuanya tersenyum mendengar penuturan dari Della dan mereka pun berpelukan bersama.

"Terimakasih Tuhan, Kau telah hadirkan sahabat yang stalu ada untuk hamba mu ini." batin Reyna tersenyum.

🦋🦋🦋

"Gimana Vin? 1-0 kan?." ucap Melinda tersenyum.

Gadis itu masih berada di depan ruang OSIS bersama Gavin, Vena, Raka dan trio sableng.

"Apa maksud lo?."

"Tujuan pertama gue udah berhasil bikin lo putus sama Reyna."

"Dan tujuan kedua gue buat bikin lo nyesel akan datang sebentar lagi. Tunggu episode berikutnya." tambahnya, gadis itu menampilkan senyum bahagia di bibirnya.

"Apa maksud lo? Kenapa lo hancurin hubungan gue sama Reyna? Ini salah lo. Lo yang ngancurin hubungan gue sama Reyna, LO UDAH NGANCURIN SEMUANYA MELIN." teriaknya di saat kalimat terakhirnya.

"Hahahahaha, gue udah bilang sama lo beberapa kali."

"Kalo sahabat lo itu bukan orang baik. Lo bodoh, seharusnya lo nggak nuduh Reyna kalo dia yang ngelakuin itu."

"Jelas-jelas dia yang ngelakuin ini Melinda."

"Hahaha, lo udah tertipu Alvaro. Dengan gampangnya lo percaya sama gadis ini." tunjukknya ke Vena.

"GUE PERCAYA SAMA DIA, KARNA DIA SAHABAT GUE MEL."

"APA? HAH? SAHABAT LO BILANG? SAHABAT? LO EMANG NGANGGAP KALAU DIA HANYA SEBATAS SAHABAT LO. TAPI DIA?. Bentak Melinda tak kalah keras.

"Gue juga nganggap dia sahabat gue Mel, nggak lebih. Gue yang slalu ada buat dia, selalu perhatian sama dia, slalu dengerin curhat dia. Nggak kayak Reyna cuma mainin hati Gavin." ucap Vena.

"Hahaha, apa lo bilang? Beneran lo nganggap dia cuma sahabat? Tau apa lo?"

"UDAH MENDING LO PERGI DARI SINI MEL." bentak Gavin.

"Nggak usah lo suruh juga gue akan pergi sendiri." ucap nya, gadis itu melangkahkan kaki nya, bukan untuk pergi tapi mendekat ke Gavin.

"Tunggu waktu yang tepat untuk membongkar semua nya. Dan disitu lo akan mengalami penyesalan yang nggak ada duanya." bisik nya ke Gavin, dan gadis itu pun melangkahkan kaki nya meninggalkan mereka.

"Apa yang lo lakuin? Gue nggak nyangka sama lo." ucap Farhan yang tidak menyangka atas tindakan yang sudah Gavin perbuat.

"Ini bukan urusan kalian."

"APA? BUKAN URUSAN KITA? HAH? LO LUPA KALO DISAAT LO SUSAH LO SELALU DATANG KE KITA?" teriak Marcel.

"TAPI SEKARANG PERCUMA, GUE CERITAIN KE KALIAN. KALO KALIAN JUSTRU BELA REYNA. Teriak nya tak kalah keras.

"SELAGI ITU EMANG YANG BENER REYNA, KITA AKAN BELAIN REYNA. TAPI KALO NGGAK KITA AKAN BELAIN LO VIN TAPI APA INI? APA YANG UDAH LO LAKUIN? LO UDAH KASAR SAMA REYNA, VIN. LO UDAH KASAR, GUE NGGAK PERNAH NGELIAT LO SEKARANG INI, JUJUR GUE EMANG SERING NYAKITIN PERASAAN CEWEK TAPI GUE NGGAK SEKARANG LO. GUE NGGAK NYANGKA SAMA LO. GUE NGGAK NYANGKA." Teriaknya Marcel.

You're My Destiny ( SUDAH TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang