YMD. 7

42 6 0
                                    

Reyna termenung di balkon kamarnya menatap bintang yang masih setia menemani bulan, menikmati semilir angin malam yang menembus tulang nya.

Akhir-akhir ini pikirannya selalu diisi oleh seseorang yang tidak lain bukan adalah si ketua OSIS gila. Pria yang beraninya mengatur dan melarang dirinya untuk nonton drakor, pria yang sangat susah untuk ditebak. Kurang lebih lebih hidupnya tidak seperti dulu lagi, dulu kehidupannya sangat damai tanpa ada seorang pria pun yang mengaturnya.

Biasanya jika ada laki-laki yang mendekatinya, setelah tau sifat asli Reyna yang sangat temperatur, kurang dari 3 hari orang tersebut akan menyerah. Tapi beda dengan Gavin, pria itu kurang lebih hampir tiap saat selalu mendekatinya.

Bukannya dia menjauh malahan semakin menjadi hingga akhir-akhir ini dia berani mengatur dirinya.

Tapi ia pun berfikir, kenapa seorang Gavin yang bisa di bilang Anti perempuan mendekatinya dengan cara seperti itu, entah apa alasan pria tersebut melakukan itu. Mungkin karna dia malu mendekati cewek temperatur sepertinya.

Tapi kenapa ia ngotot terus-terusan agar bisa selalu ada di dekatnya. Apa ada rencana lainnya dibalik semua ini, jujur Reyna ini sekali Gavin menjauhinya, Reyna ingin hidupnya tenang lagi seperti dulu, tidak ada yang melarang atau mengatur.

Tak ada yang mengganggu pikirannya. Ia ingin Gavin tak muncul lagi di hadapan nya. Sungguh ia sangat risih melihat kelakuan pria itu yang sangat mengatur dirinya akhir-akhir ini.

"apa iya gue harus pindah keluar kota ataupun keluar negeri lagi?," batin Reyna.

🦋🦋🦋

Gavin melamun di taman belakang sekolahnya. Pikirannya masih terngiang-ngiang dengan kata-kata yang diucapkan oleh Reyna kemarin.

"MULAI HARI INI DETIK INI detik ELO NGGA BERHAK LARANG-LARANG GUE INI ITU. DAN MULAI SAAT INI ELO JANGAN PERNAH DEKET-DEKET GUE LAGI." Kata-kata tersebut terus saja menghantui nya, sampai-sampai 2 malam ia tak bisa tidur karna memikirkannya. Ia sadar, sikapnya ke Reyna terlalu berlebihan. Sampai-sampai membuat gadis tersebut risih dengannya. Matanya slalu saja menatap kosong ke depan dan selalu saja kata-kata itu menghantuinya. Hingga ada seseorang mengagetkannya.

"Lo ngapain disini ngelamun?,"

"Ngga kok."

"Apa nya yang ngga sih Vin, lo dari tadi gue panggil nama lo dan duduk di samping lo, masih aja nggak sadar."

"Gue nggak papa, udah ya gue ke kelas dulu."

Gavin meninggalkan gadis tersebut sendirian, nampaknya gadis itu sangat kesal karna selalu di cueki Gavin. Pria itu masih saja tidak menganggapnya, padahal gadis itu sudah menunjukkan perhatiannya dari dulu. Tapi Gavin sama sekali tidak menggubrisnya. Gadis itu adalah Karina, kakel yang sangat gencar untuk mendapatkan Gavin tapi sifatnya tidak seperti Angel dkk yang slalu MEMAKSA dan SESUKA HATI MEREKA.

🦋🦋🦋

Reyna bersama para sahabatnya berkumpul di kursi kelas nya. Mereka tak mau ke kantin karna ingin menginterogasi Reyna.

"Lo tadi malem kemana, Rey?," tanya Melinda yang duduk di depan Reyna

"Awwww, sakit tauu." ringis Reyna saat pipinya di cubit Melinda

"Udah jawab aja."

"G-gue pulang dulu."

"Beneran lo pulang? Terus naik apa? Mobil lo aja masih ada disana. Jangan bohong sama kita."

You're My Destiny ( SUDAH TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang