Chapter 12

5 0 0
                                    

Setelah pamitan Rara dan Gantar langsung pulang kerumah, mereka tidak ikut menikmati pesta hingga akhir, mereka memilih untuk pulang saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah pamitan Rara dan Gantar langsung pulang kerumah, mereka tidak ikut menikmati pesta hingga akhir, mereka memilih untuk pulang saja.

Ceklek

"Wah lihat marvel anak kita sudah pulang, apa aku bilang? Mereka aman! Kau saja yang terlalu posesif". Renja

" Bunaaa". Rara memeluk buna nya itu, renja langsung membalas pelukan rara.

"Gantar adik mu kenapa? Apa ada sesuatu??". Renja
" Bun, duduk dulu biar gantar jelaskannya enak". Gantar

"Ah iya benar juga, rara itu duduk dulu buna ambilkan air minum, kamu jangan nangis sayang sebentar ya". Renja

" Ada apa ra? Kamu di godain? Apa ada masalah disana? Atau abangmu nakal? Apakamu terluka nak? Renja sudah ku bilang bukan? Lebih baik kita ikut mereka sajaa". Semua pertanyaan dilontarkan marvel begiu saja.

Jelas dia khawatir, putrinya ini tidak pernah keluar malam, kecuali dengan keluarga. Kalo sesuatu yang tidak diinginkan terjadi bagaimana? Walau jaminanya ada gantar sekalipun.

"Pertanyaanmu terlalu banyak marvel, ra minum dulu ayo". Renja

Setelah rara tenang, gantar mulai bercerita tentang apa yang terjadi di pesta itu, marvel dan renja terkejut.

Marvel menyuruh gantar untuk mengantar rara istirahat dikamarnya.

" Marvel, aku gak mau kehilangan rara! Apa sebaiknya kita pindah saja? Ke Paris lagi? Seperti 10 tahun yang lalu". Renja meyakinkan marvel.

Setelah kejadian yang di alami rara karena selang pernafasannnya di lepas oleh orang yang di duga nenek dari naya itu, marvel membawa keluarganya ke paris dan tinggal disana selama 7 tahun untuk memulihkan kondisi rara, dengan begitu tidak ada orang yang akan melukai anak yang malang itu. Setelah lama disana akhirnya mereka kembali ke korea 3 tahun yang lalu.

"Renja, think about it!! Kita sudah lama menyembunyikan rara, dan walau kita mengadopsi dia secara hukum itu karena neneknya, bukan persetujuan dari ayah kandungnya kau ingat itu kan?".

" Aku ingat"

" saat itu kita menyuruh anak buah ku untuk mencari orang tua rara saat itu, namun saat di mintai persetujuan surat adopsi mereka dengan mudah menyetujui itu, dan bukan mr.jasper melaikan mertuanya yang menyetujui surat itu, jadi surat adopsi itu tidak sepenuhnya sah karena ayah kandung rara tidak tau mengenai hal itu,jika kita terus menyembunyikannya ini tidak benar,kita akan kena tuduhan penculikan".

"Jadi apa yang harus kita lakukan marvel , tolong jangan biarkan anakku pergi".

" Tidak ada cara lain renja, sekarang kakak rara sudah mengetahui identitas rara, mungkin dia akan jujur pada tuan jasper untuk hal ini, namun jika rara ingin tinggal dengan ayah kandungnya, itu hak dia, kita tidak bisa memaksanya"

"Jahat sekali! Kau ingin membuang anak kita? Kau ingin rara tinggal di rumah yang bahkan ingin rara tiada?"

"Bukan seperti itu renja, aku tentu tidak menginginkan rara tinggal disana, kita akan tetap menjaga dan menyayanginya, jika mereka berani melukai rara akan ku hadapi mereka, berikan sedikit waktu agar rara dapat ketenangan, mungkin dengan berdamai dengan masalalunya dia tidak akan kepikiran lagi dan mimpi buruknya bisa cepat hilang".

" Kau benar marvel, baiklah kalo memang begitu, apa kita akan ke rumah mr jasper itu?"

"Tidak , biar mereka yang datang sendiri, dengan begitu kita akan mengetahui bahwa masih ada sedikit rasa kasih sayang mereka untuk rara, dan aku akan suruh rara untuk tidak berdekatan dengan vano biar pihak mereka yang memutuskan".

••

" Ayah". Vano
"Sedang apa kau duduk melamun disini, cuacanya sangat dingin nak, ayo masuk". Ucap jasper

" Apa harapan yang ayah inginkan tapi tak tersampaikan?".
"Hm? Mengapa tiba-tiba kau tanyakan itu?". Jasper yang tadi ingin masuk kedalam, mengurungkan niatnya dan duduk di sebelah vano.

" Aku hanya ingin tau saja".
"Sangat mustahil untuk mewujudkannya vano, Seorang ayah hanya ingin melihat anak-anaknya tumbuh besar dengan kasih sayang yang besar, jika ayah bisa memutar waktu, ayah ingin kau dan naya tumbuh besar tanpa kekerasan dari ego ayah saat itu, ayah banyak melukai hati kalian, maafkan ayah".

"Tidak apa-apa, vano sudah memaafkannya, jika vano bisa membawa naya kembali apa yang akan ayah lakukan untuknya".

" Kau ini konyol sekali, bagaimana bisa adikmu kembali?? Namun jika itu benar² terjadi, ayah tidak akan membiarkan naya pergi kemana² lagi, ayah selalu membayangkan, bagimana naya tumbuh besar, seperti apa dia? Mungkin dia sebesar rara teman mu itu?? Saat ayah melihat rara, ayah merasa melihat naya yang mungkin tumbuh besar dan cantik seperti dia".

"Tentu, naya cantik seperti buna, mata hidung dan bibirnya seperti buna, keras kepala seperti ayah".

" Sudah lupakan, itu hanya hayalan, ayo masuk tidak baik berada diluar". Jasper berdiri dan segera masuk kedalam.

"Ayah saja merasa rara seperti naya, ikatan darah tidak akan terputus, vano janji akan membawa rara kembali". Gumamnya.

•••







Keesokan harinya di kampus..

Gantar , bella dan rara sedang duduk di cafeteria, ia harus mengawasi adeknya itu dari vano.

" Kak? Gak ngumpul sama temen kakak yang lain?". Tanya bella

"Enggak dulu, rara lebih penting". Gantar

" Gak usah lebay, ada bella rara aman".
"Aman apa nya sih ra nanti kalo vano dateng lo di culik dia gimana?". Gantar

" Ra.. Gue mau ngomong". Vano
"GK ADA.. RARA SIBUK SM GW". Gantar

" Please lo jangan ikut campur dulu". Vano
"Rara adek gue juga, gue berhak tau siapa aja yang adek gue temuin".gantar

" Terserah lo".

"Ada apa si ra?".Bella
" Gak ada kok udah lo makan aja gue mau ngobrol sama kak vano dulu". Rara

"Ra gue ikut". Gantar
" Gak usah bang, gue bisa". Rara
"Nanti klo lo di apa-apain gimana?".
" Pikiran lo harus di cuci, gak mungkin gue ngelakuin hal buruk ke adek gue, ra ikut gue sebentar". Vano

Rara pun mengekori vano ke parkiran dan duduk di dalam mobil milik vano.
"Nay? Ra". Vano
" Terserah abang aja". Rara masih terdiam.
"Yaudah ra, hm ra lo masih inget ayah , gue dan yang lain kan?". Vano
" Iya masih".

"Syukurlah lo gak amnesia, gimana kabar lo?". Vano
" Baik".
" Sekarang lo udah besar, mirip buna, cantik haha". Rara masih terdiam.

"Lo pasti canggung ya? Maafin gue ra, gue abang yang jahat, gue ngerasa bersalah udah sering bentak lo pas kecil". Vano

" Gak papa, rara udah lupa".rara

"Lo gak kangen ayah?". Vano
" Kangen.. Tapi mereka jahat, jika abang memaksa rara untuk kembali, rara tidak mau".
"Abang gak akan maksa kamu, abang janji akan bebasin kamu, dan membiarkan kamu hidup dengan pilihanmu sendiri, abang gak bisa ngatur kamu karena abang sadar saat dulu abang dan ayah banyak menekan kehidupanmu". Vano

".."

"Tapi gue mohon ra, biarin ayah tau, dan temui ayah, ayah banyak menderita saat lo pergi, ayah sampai buatkan kamar khusus buat mengenang lo, gak ada yang boleh masuk kecuali ayah dan gue ra". Jelas vano

" Ayah selalu menangis setiap malam sudah 10 tahun, ayah gak pernah lupa sama lo ra, bahkan tante zea lelah menasehati ayah tapi ayah tetap bersi keras dengan pikirannya, ayah bisa gila ra, tolong temui ayah".

•••
TBC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BROKEN WINGS :the beginning of the journeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang