Jangan pada jadi pembaca Ghaib, Tinggalkan jejak ya. Komen dan vote☺️
Happy Reading
••Sudah tiga hari. dua pasangan itu berada di jeju,Mark dan haechan menghabiskan waktunya berduaan di Jeju. kedunya menikmati liburan ini dengan bahagia tanpa peduli ada orang yang tengah khawatir.
Namun nyatanya keindahan itu tak berlangsung lama, karna di hari ke-empat mark mendapatkan telepon dari renjun yang memberitahu bahwa anaknya tengah sakit. Membuat mark kini tengah berkemas tak perduli dengan tatapan haechan yang menatapnya sebal.
"Haechan, mengertilah. Anakku sakit"
"Yah, terserah" balasnya berjalan keluar dari kamar membuat mark menghela nafasnya kasar namun ia tetap melanjutkan acara berkemasnya hingga selesai.
Mark melihat haechan yang tengah duduk di sofa sembari memainkan ponselnya, ia menghampiri pemuda itu. Lengannya terangkat mengusap surai Haechan.
"Nanti aku akan pesankan tiket untuk mu pulang, kabari saja aku" Haechan tak menjawab, mark kembali menghela nafasnya. Ia mengecup puncak kepala dan bibir haechan.
"Aku pergi ya" mark membawa kopernya meninggalkan haechan di jeju seorang diri.
..
Sesampainya di rumah mark segera masuk ke dalam kamar chenle mendapati anaknya yang tengah berbaring dengan baby faver di keningnya, Juga renjun yang mengusapi surai putranya itu dengan penuh kasih. Melihat kedatangan mark membuat renjun tersenyum dan lega.
Mark mendekat, ia mengusap surai renjun dan duduk di samping ranjang chenle.
"Apa kata dokter?"
"Katanya Chenle hanya demam, semalam demamnya naik itu sebabnya aku menelponmu, maaf" menatap chenle yang masih tertidur karna pengaruh dari obat.
"Tidak apa-apa sayang, emang sudah seharusnya kamu kabari aku jika terjadi sesuatu kepada chenle"
Ting
Mark melirik ponselnya yang memperlihatkan pesan atas nama haechan, mark hanya melihatnya tanpa berniat membalas.
"Kamu pasti lelah karna sudah semalaman menjaga chenle, sekarang kamu istirahat biar aku saja yang jaga chenle" mengusap surai renjun lembut, Renjun tersenyum mendengarnya. Ia mengusap lengan mark.
"Aku beruntung sekali menikah dengan pria yang mengerti dan sangat menyayangi keluarganya" Mark tersenyum, ia mengecup kening renjun.
"Istirahat ya sayang" Renjun mengangguk, ia berjalan keluar kamar dan pergi menuju kamar dirinya dan Mark.
Selepas perginya Renjun, mark melihat kembali ponselnya melihat banyak sekali yang haechan kirimkan. Ia memijit plipisnya pelan, melirik chenle yang masih tertidur.
..
"Mama cudahh lele tidak mawuu mam, paittt" Rengeknya karena Renjun terus berusaha menyuapi Chenle, meski anak itu terus saja menolak beberapakali.
Ding dong...
Renjun meletakkan mangkuk berisi makanan milik chenle, ia bergegas membuka pintu dan ternyata disana ada Haechan yang membawa beberapa berkas dan sebuah paperbag.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Story
Romance"aku menyayangi renjun, tapi aku juga mencintaimu mu haechan"-Mark