Jangan lupa untuk selalu meninggalkan jejak ya, tolong berikan aku feedback.
Happy Reading
..'kamu adalah satu-satunya luka yang tidak bisa aku lupa'
..Dokter memberikan kabar bahwa Renjun hanya mengalami shock dan luka kecil di pelipis karna benturan, luka yang ia alami tak serius. Membuat seluruh anggota keluarga mampu menghela nafas lega saat mendengar kabar itu.
"Dimana haechan?" Tanya Renjun kepada mark yang tengah duduk di kursi dekat dengan bangsalnya.
Tak ada jawaban dari Mark membuat Renjun mengernyit, "aku bertanya dimana haechan" tekannya
"Tak perlu membicarakan orang lain, sekarang fokus dulu pada kesembuhan kamu" Ucap Mark yang kini hendak menyuapi Renjun, namun Renjun menolaknya.
"Jangan bilang kamu menyalahkan haechan atas kecelakaan ini?" Mark menghela nafas kasar, ia menyimpan piring di atas meja.
"Kalau iya memangnya kenapa?" Ujarnya dengan santai seolah tak merasa bersalah sedikitpun.
"Kamu gila? Haechan tidak salah, yang salah itu aku karna sudah ceroboh menyebrang begitu saja tanpa melihat jalanan. Cepat telpon haechan dan suruh dia kemari" titah Renjun
"Tidak mau, sudah kukatakan jangan pikirkan orang lain_"
"Haechan bukan orang lain Mark. Haechan adalah sahabat kita berdua, dia bukanlah orang lain"
"Kenapa kamu sangat perduli kepada dia?"
"Karna aku tau kalau kamu dan dia adalah sepasang kekasih, dan dia adalah ibu biologis Chenle!"
Perkataan Renjun membuat Mark terkejut, ia menatap Renjun tak percaya namun juga kaget. Apa maksudnya, jadi Renjun sudah mengetahui semuanya. Bagaikan tersambar petir, Mark merasakan ketakutan dalam dirinya.
"Aku sudah tau semuanya, Bahkan sejak empat tahun lalu. Tapi aku memilih diam, aku mencoba egois karna aku mencintai mu. Aku ingin kita menikah, Tapi apa? Tetap saja aku gagal, Aku mengalami keguguran dan kamu memberikan anak dari haechan kepada ku. Hatiku sangat hancur saat itu, Tapi aku tak bisa bohong jika aku sangat menyayangi chenle. Aku selalu bisa melihat bagaimana tatapan lembut haechan kepada chenle. Tatapan seorang ibu yang merindukan anaknya, Aku tau mark, aku tau semuanya hikss aku sudah tau sejak lama..." Mark segera menarik Renjun kedalam pelukannya, ia mendekap erat tubuh bergetar itu. Tangis Renjun mengisi seluruh ruangan yang awalnya hening.
"Maaf, maaf karna sudah menyakitimu. Sekarang semuanya sudah berakhir, aku dan haechan sudah berakhir" tangis Renjun seketika terhenti, ia melepaskan pelukan Mark. Menatap Mark, mencari kebenaran pada mata kelam suaminya itu.
"Kamu sungguh bodoh, tidak seharusnya kamu melakukan ini kepada Haechan. Dia sedang hamil anak kedua dari mu"
Kejutan apalagi kali ini, bagaimana bisa Renjun mengatakan bahwa haechan sedang hamil dan bagaimana Renjun tau sedangkan ia sendiri tak tahu apapun.
"Bagaimana bisa kamu tau?"
"Aku tau semuanya, Kamu mungkin tidak tau karna haechan sengaja menyembunyikan itu darimu. Mark, kamu tak hanya menyakiti diriku. Tapi juga sudah menyakiti Haechan, dan disini haechanlah yang lebih menderita dari pada aku. dia hanya mendapatkan sakitnya saja selama delapan tahun ini, dan aku rasa jika dia pergi itu sangat wajar. Haechan pantas mendapatkan kebahagiaannya, tapi tidak dengan kamu Mark. Karna denganmu haechan hanya kesakitan, aku bersyukur karna kamu membuat haechan pergi karna kini ia tak lagi terjerat janji palsu mu"

KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Story
Romantika"aku menyayangi renjun, tapi aku juga mencintaimu mu haechan"-Mark