04

1.2K 134 25
                                    

Jangan lupa untuk selalu meninggalkan jejak, Jangan silent reader Please give me feedback 😌🙏🏿





















Happy Reading
..












Haechan yang ada di kamar berniat tidur segera kembali beranjak saat mendengar suara bell apartemennya, siapa yang bertamu pukul dua belas malam? Jika itu mark tak mungkin ia mengetuk atau menyalakan bell, karna mark tau pasti sandi apartementnya.

"Mark?" Tapi nyatanya itu memanglah mark, pria itu terlihat kacau. Pakaian yang berantakan dan bau alkohol yang menyengat.

"Mark, kau mabuk?" Tanyanya yang tak di gubris oleh mark, pria itu langsung masuk dan memojokkan tubuhnya dan tanpa aba-aba langsung mencium bibirnya dengan kasar san tergesa-gesa.

"Mphh.. lepas" haechan berontak ia tak mau melakukan hal itu, apalagi mengingat pertemuannya dengan jeno dan juga suasana hatinya yang buruk, bertambah Mark yang mabuk pastinya pria itu akan bermain kasar.

Haechan mendorong mark dengan kasar namun nihil, mark mencekram lengannya di atas kepalanya. Ia mencium bibirnya dan menelesakkan lidahnya masuk ke dalam mulutnya.

"Ahk!"

Mark melepaskan ciumannya saat lidahnya digigit oleh haechan. Pria itu menatap haechan dengan tajam.

"Kau_"

Plak!

Baru saja mark akan maju dan menarik haechan namun segera haechan menampar mark membuat pria itu tertegun.

"Haechan, kau menolakku?"

"Aku muak mark, kau hanya datang untuk bersetubuh setelah itu kembali ke rumah mu bersama istrimu. Bertindak bahwa aku ini benar-benar hanyalah seorang jalang bagimu" Meledak sudah amarah haechan, Teriakannya mengisi seluruh ruangan.

"Kenapa kau berkata seperti itu?" Tanya mark yang kian mulai sadar dari pengaruh alkoholnya.

"Memang faktanya seperti itu, kau hanya menganggap aku sebagai jalangmu. Kau akan datang saat kau butuh dan pergi setelah merasa puas_"

"TUTUP MULUTMU!" Bentak mark membuat haechan terkejut mendengar bentakan Mark.

"Kau bertingkah seperti ini karna kedatangan mantan mu itukan? Aku sungguh tak mengerti, kita sudah hampir delapan tahun berhubungan dan kau mengatakan hal itu? Apakah semua ini belum cukup untuk mu?"

"Apa yang menurutmu cukup? Kau pecundang, kau bahkan tak bisa mengatakan yang sebenarnya kepada renjun dan malah memintaku untuk memberikan anakku kepada istrimu itu. Sampai kapanpun kau akan tetap memilih Renjun, karna aku hanyalah opsi kedua. Disaat kau butuh seseorang untuk memuaskan nafsumu, maka kau akan datang kepadaku"

"Kau tak mengerti_"

"Apa yang tak aku mengerti? Aku sudah lelah dengan hubungan ini, delapan tahun aku hanya dipermainkan oleh janji palsumu. Aku yang naif memilih tetap percaya padamu meski aku tau bahwa itu semua hanyalah omong kosong belaka, harusnya hubungan ini berakhir sejak dulu" ujarnya terdengar begitu putus asa, ia menatap mark dengan tatapan penuh luka.

Mark menggelengkan kepalanya, ia meraih lengan haechan namun pemuda itu menepisnya kuat. "Aku menyayangimu, aku sungguh menyayangimu haechan"

Marriage StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang