GKL - Extra Move 1 - Menundukan Seorang Top Hyper (11)

2K 15 1
                                    

Extra Move 1 - Menundukan Seorang Top Hyper (11)


Kembali pada Ramli yang kini telah mencapai kepuasannya. Seluruh orang yang berada di rumah ini, di kosan ini telah berubah menjadi sesama penikmat pria. Meski masih tersisa tiga orang yang belum sempat ia coba, dan dua orang di antaranya yang notabene merupakan pesaing terbesarnya disini karena sama-sama gila dan liar dalam melakukan hubungan sex terhadap pria-pria disini. Kedua orang itu adalah Miki dan Herman.

Tenaganya yang tak kalah hebat dengan milik Ramli membuat Miki dan Herman seperti menguasai badan dari penghuni kosan lain karena secara bergilir mereka seolah terus mendapatkan kesempatan ketika pria-pria lain di kosan ini dalam keadaan prima untuk menikmati mereka. Hal ini lah yang membuat Ramli seolah mendapatkan sisa-sisa saja, ia tak suka dengan kondisi ini. Belum lagi keinginannya untuk menikmati Miki dan Herman masih belum bisa tersalurkan.
Sampai sekarang ini, ia ingin agar Miki dan Herman juga merasakan betapa nagihnya merasakan kontol pada lobang pantatnya. Dan berbekal hal ini, ia sedang mencari cara agar bisa mendapatkan apa yang ia mau itu.

.........

Yosua merasakan penuh pada lobangnya akibat besarnya kontol Ramli yang sedang bergerak pelan di dalam pantatnya. Kontol Ramli terasa sangat hangat, sesekali berkedut saat kontol Ramli terus menerjang tiada henti. Sengaja Ramli masih mengentotinya pelan, ia ingin menikmati lobang baru yang nikmatnya terasa berbeda karena ia tahu jika Yosua baru beberapa kali dientot oleh Miki dan Herman.

"Aarrghhh maass... Maass Ramlii oouuhh." Erang Yosua saat gerakannya kini mulai dipercepat oleh Ramli.
"Saakiitt maass!! Oougghhh... Fuuckk!! Aaahh uuugghh mass.. Enaaak oouggh..." Meskipun terasa sakit, namun Yosua sangat menikmati lobangnya kembali terisi oleh kontol, apalagi ini kontol berbeda dari apa yang pernah ia rasakan.

Ramli benar-benar terbakar nafsu karena sensasi yang begitu membuatnya merasakan kenikmatan tiada tara. Berada di atas Yosua dalam posisi misionaris, tangan Ramli sekarang mencengkram keras dada Yosua. Pantatnya berayun maju mundur, menggempur lobang Yosua.
Mudahnya menghasut Yosua, hanya dengan menggoda memakai cara menunjukan kontol ngacengnya saja sudah membuat Yosua bertekuk lutut sekarang, menyerahkan pantatnya untuk merasakan betapa jantannya Ramli saat di kasur.

Ramli menarik kontolnya keluar perlahan, lalu dengan cepat ia dorongkan kembali. Begitu terus secara berulang-ulang hingga Yosua berteriak sangat kencang tak kuat menahan gejolak sakit bercampur kenikmatan. Erangan Yosua yang semakin menjadi-jadi membuat Ramli semakin terbawa suasana. Ia sangat suka melihat lawannya terkapar tak berdaya, meneriakan betapa rasa sakit entah nikmat. Bagi Ramli, ini merupakan sebuah pertanda bahwa dirinya adalah seorang predator yang berhasil menangkap mangsanya. Semakin membabi-buta kontol Ramli bergerak menghajar lobang Yosua.

"Ooghhh enaaak maas... Entoot teruss maas yaang kenceeng!" Erangnya terus menerus tanpa henti.

"Enaak manaa samaa kontoll Mikii?? Kontool Hermaan haah?!!" Nafas Ramli sudah menderu-deru. Gerakan kontolnya begitu cepat membuat dirinya terbakar, bercucuran keringat.

"Enaagghh.. Uuughhh punyaa mas Ramliii.." Sambil tersenyum, kontol Ramli terus menerus memompa lobang Yosua bagaikan piston yang bergerak tanpa henti.

.........

Di suatu malam beberapa hari kemudian, Ramli yang berada di dalam terdengar suara riuh dari luar, lebih tepatnya pada area komunal yang letaknya tak jauh dari kamar Ramli. Ada dua orang yang sedang mengobrol, Ramli tahu benar siapa kedua orang tersebut. Itu adalah suara Miki dan Herman.
Ramli melihat handphonenya, jam telah menunjukan pukul 1 dini hari. Ia berpikir jika Miki dan Herman baru saja selesai menggarap salah satu dari penghuni kosan disini. Idenya seketika muncul, jika kemarin dengan rencana yang sama ia bisa menggoda Johnny, siapa tahu rencana ini pun bisa berhasil ia lancarkan pada salah satu dari mereka di depan ini. Maka dengan semangat Ramli segera keluar dari kamar, melaksanakan rencananya ini.

Gairah Kosan LelakiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang