"Jangan tenggelam dalam perasaan, ya?"
Kisah 3 lelaki remaja yang ingin melawan norma dunia, namun hanya akan berakhir sia sia. Pada awalnya, mereka memang tidak ingin mengambil jalan ini, mereka tahu bahwa mereka salah.
"Perasaan ga ada yang tau...
Bel istirahat berbunyi, kali ini Juan memutuskan untuk diam di kelas karena ia sangat malas mengantri. Ia sangat mengantuk setelah pelajaran sejarah, ditambah lagi dengan gurunya yang sangat galak. Juan melipat kedua tangannya diatas meja dan meletakkan kepalanya. Ia mulai memejamkan matanya.
Samudra memperhatikan Juan dengan tatapan yang sangat lembut. Ia tersenyum tipis, sangat tipis. Senyuman itu hanya dapat dirasakan oleh dirinya sendiri. Tak lama kemudian, Juan terlelap. Samudra memutuskan untuk menyudahi perhatiannya untuk sementara dan pergi ke kantin.
Kini Juan sendirian di ruangan itu. Sepi, hening, dingin. Hanya ada suara jarum jam yang terus berputar. Juan masih berada di alam mimpinya. Tiba-tiba, Juan terbangun akibat mendengar sebuah pemberitahuan yang disampaikan kepada seluruh anggota OSIS.
"Perhatian ditujukan kepada seluruh anggota inti OSIS diharapkan untuk segera menuju ke ruang OSIS. Sekali lagi, seluruh anggota inti OSIS diharapkan untuk segera menuju ke ruang OSIS. Terimakasih."
Juan adalah salah satu anggota inti OSIS. Profesinya sebagai wakil. Juan yang tadinya masih sangat lemas kini bergegas menuju ruangan OSIS.
Sesampainya disana, ia disambut oleh kehadiran seorang siswa yang sangat membuatnya terkejut. Begitu juga dengan anggota anggota lainnya yang baru datang. Ilustrasi ruangannya nanti diakhir ya.
"Loh, Ju? Kok dia disini?" Ucap salah satu teman baiknya sekaligus sekertaris OSIS.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sabomi Pradipta, Siswa kelas XII IPS 1 yang memiliki jabatan sebagai Sekertaris 2 OSIS. Juan sangat dekat dengannya. Banyak yang menyukai dirinya karena ia sangat asik, tidak ada kata canggung saat berteman dengannya.
"Gue.. gue juga gatau. Udah mending kita langsung kesana" Juan dan Bomi pun menghampiri segerombolan manusia yang ada ditengah ruangan itu.
"Oke, pak, mending dia bapak bawa ke ruang BK dulu aja. Soal yang tadi biar saya yang sampaikan ke mereka" ucap sang ketua OSIS. Kini semua anggota inti OSIS sedang duduk di bangku yang disediakan. Mereka semua tidak ada yang tahu alasan mereka dipanggil kesini kecuali ketua OSIS.
"Jadi gini, kalian liat siswa tadi? Kenal kan? Kenal dong, gaada yang ga kenal. Mumpung ini guru guru udah pada pergi, jadi kita pake bahasa santai aja ya, walaupun situasinya ga santai" Ketua OSIS yang terlihat tegas namun sebenarnya ia sangat ramah, Diego Ganendra, membuka topik hari ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.