Matahari sudah hampir kembali ke persembunyiannya ketika Ruth akhirnya punya waktu luang di sela kesibukannya. Kali ini dia menggunakan waktu tersebut untuk berjalan menyusuri taman bunga milik mendiang ibunya yang masih terawat dengan baik.
Bersama Marie sang pelayan, Ruth melepas jenuh dengan menikmati pemandangan sore yang indah serta angin sepoi yang meniup wajah cantiknya. Keningnya mengerut saat matanya tidak sengaja melihat sebuah buku tergeletak begitu saja di tengah jalan.
"Marie, buku siapa itu?" tanya Ruth
Marie yang sigap langsung bergerak meraih buku tersebut, membersihkan sampulnya dengan kain seragamnya sebelum diberikan pada sang Nona. "Sepertinya ada yang tidak sengaja menjatuhkan buku ini, nona, " ucap Marie
"Siapa yang berkunjung kesini sebelum aku?" Ruth membaca judul di sampul buku tersebut, keningnya reflek berkerut lagi. "... My Beautiful Viona?"
Gadis bersurai hitam itu membalik bukunya, kali ini membaca sinopsis yang tertulis disana. Di sampingnya, Marie melirik ikut membaca
"Hah! Siapa orang tidak waras yang sudah berani menulis buku ini?" Marie bersungut-sungut, dia mengalihkan pandangan menatap ke arah Ruth. "Nona, saya yakin penulis buku ini pasti sedang berusaha untuk menodai nama baik anda! Buku ini diletakkan disini juga pasti disengaja supaya nona melihatnya!"
Sementara sang pelayan terlihat kesal, Ruth tetap bungkam dengan ekspresi datarnya. Dia membawa buku itu ke gazebo dan membaca halaman pertamanya.
Ternyata apa yang dikatakan Marie benar, baru halaman pertama yang dia baca namun Ruth sudah membaca berbagai perbuatan jahat karakter 'Ruth' di buku ini seolah sengaja ditulis untuk membencinya
"... Viona Heart?" gumam Ruth saat membaca halaman lainnya, keningnya sedikit berkerut. Setahu dia tidak ada yang bernama Viona di keluarga Duke Heart, apa ini hanya karakter fiksi yang dibuat penulis berhubung keluarga Heart adalah satu-satunya yang bisa menyaingi keluarga Spade sementara putri dari keluarga itu sudah mati bertahun-tahun lalu?
Tapi apa untungnya melakukan itu? Daripada mengancam posisinya sebagai Putri Mahkota, keluarga Heart sekarang seharusnya sedang sibuk karena tidak ada penerus sah yang akan meneruskan tahta keluarga tersebut
"Anda tidak perlu terus membaca buku tidak berguna seperti itu, nona Ruth. Tolong berikan pada saya, akan saya bakar sampai hangus sekarang juga" ucap Marie, Ruth menutup bukunya lalu menggerakkan tangannya ke samping
Namun sebelum sang pelayan dapat meraihnya, gadis itu menarik kembali tangannya. "... Tidak. Jangan sekarang, Marie, aku masih ingin mengetahui lebih lanjut tujuan buku ini ditulis"
"Anda masih ingin membaca omong kosong yang pastinya ditulis orang tidak waras itu, nona?"
"Untuk sekarang, iya. Kita bisa membakarnya setelah aku mengetahui apa yang harus dilakukan pada penulis buku ini" jawab Ruth, dia lalu berdiri dari kursi. "Waktu istirahat sudah selesai, Marie. Kita kembali ke dalam sekarang sebelum gelap"
"Baik, nona" berjalan di belakang sang nona meninggalkan taman membuat Marie menatap punggung dan surai hitam Ruth dengan lekat. Dia khawatir nonanya yang cantik akan terpengaruh oleh buku tidak jelas itu, apalagi sikap dingin sang Pangeran pada Ruth yang semakin dingin tiap harinya seolah membenarkan apa yang tertulis di buku itu.
*****
Ruth Spade adalah calon Putri Mahkota Kerajaan Clover. Semua tentangnya begitu sempurna seolah dia memang dilahirkan untuk bersanding bersama calon Raja negeri ini
Namun Pangeran Mahkota percaya di balik kesempurnaan sosok Ruth, ada berbagai skema keji yang dirancangnya demi pencitraan sebagai Putri Mahkota yang sempurna. Pria itu bahkan yakin bahwa Ruth tidak akan ragu sama sekali mengorbankan nyawa banyak orang bila dia merasa itu diperlukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Villainess Ruth Spade
Historical FictionRuth selalu mencintainya. Pria itu. Axel. Terlepas dari bagaiamana pun sikap buruknya pada Ruth, Ruth akan tetap berada di sisinya. Dan bahkan jika seluruh orang di dunia membenci Axel, wanita itu akan menjadi satu-satunya yang tetap mencintainya S...