4

1K 144 21
                                    

Jihoon menatap sendu wajah cantik Yoshi yang kini berada di hadapannya. Jihoon benar-benar merindukan pria manis itu. Namun sayangnya, tatapan lembut dan hangat itu sudah tidak bisa Jihoon dapatkan lagi setelah kesalahan yang ia lakukan. Hanya ada tatapan benci di manik cantik itu.

"Aku minta maaf Ci, maaf aku udah nyakitin kamu" lirih Jihoon.

"Gue udah bilang, gue gak mau lagi berurusan sama lo! Kita udah selesai Ji!"

"Aku gak mau Ci. Aku sayang sama kamu"

"Sayang? Hahaha bullshit! Salah gue apa sama lo hah?! Kalo bosen harusnya lo bilang dari awal Ji. Lo gak cuma nyakitin hati gue, tapi lo juga tega buat nampar gue di depan selingkuhan lo seakan gue ini cuma sampah!"

"Ci gak gitu.... Please maafin aku. Aku salah Ci, kamu boleh pukul aku, kamu boleh hukum aku asal kamu jangan pergi Ci aku mohon..."

Yoshi hanya tersenyum miring, matanya sudah basah dan memerah.

"Lo pikir dengan gue bales mukul, rasa sakit hati gue hilang? Engga Ji dan ini hukuman gue buat lo.. gue pergi, gue gak mau berhubungan lagi sama bajingan kayak lo!" Ucap Yoshi kemudian memilih pergi meninggalkan Jihoon. Niatnya ke taman hari ini untuk menikmati udara pagi, tapi malah bertemu dengan sang mantan. Yoshi tidak menampik jika ia masih cinta dengan laki-laki itu, tapi rasa kecewanya jauh lebih besar sehingga Yoshi bisa dengan mudah benci padanya.



Yoshi menghentak kakinya kesal sambil menggerutu sendiri. Tanpa disadari sosok Jeongwoo sedari tadi mengikutinya. Karena khawatir, Jeongwoo menarik tangan Yoshi dan membuat pemuda cantik itu terkejut.

"Lepasin gue Jihoon!" Bentaknya dan hendak mendorong laki-laki yang ia kira Jihoon ternyata adalah Jeongwoo.

"L-lo???" Jeongwoo tersenyum manis membuat Yoshi sedikit salah tingkah. Buru-buru ia menyentak tangan Jeongwoo yang masih memegang pergelangan tangan mungilnya.

"Kasian kakinya dihentak gitu, gak sakit apa?" Tanya Jeongwoo.

"Gak ada urusannya sama lo!"

"Jangan galak-galak"

"Suka-suka gue!"

"Nanti gue jatuh cinta"

"Gak usah ngomong cinta!"

"Marah-marah mulu deh, ikut gue yuk?"

"Gak mau! Gue mau pulang!"

"Ikut dulu sih, gue yakin lo suka tempatnya" ucap Jeongwoo.

















"Orang gila.... ngomong sendiri sambil marah-marah" ucap seseorang yang sejak tadi memperhatikan Yoshi.

"Tapi dia cantik.." ucapnya lagi.








****

Yoshi dibuat terpana dengan pemandangan indah dan sejuk yang ada dihadapannya. Ia menikmati detik demi detik yang berlalu dengan menatap hamparan bunga-bunga daisy di tempat itu. Sementara Jeongwoo lebih fokus menatap dan mengagumi sosok cantik di sebelahnya itu.

"Lo suka?" Tanya Jeongwoo dibalas anggukan antusias oleh Yoshi. Kaki yang berbalut sepatu putih itu melangkah maju, tangannya terulur menyentuh bunga-bunga mekar nan indah.

"Waktu kecil kakak sering ajak gue kesini.." ucap Yoshi mulai bercerita dan Jeongwoo setia menjadi pendengar. Jeongwoo sendiri sejak awal sudah yakin bahwa Yoshi adalah sosok yang manja dan lembut meski sikap galak serta keras kepala lebih sering ia tunjukkan.

"Tapi semuanya berubah.. gue gak ngerti kenapa mereka tega ngelakuin ini ke gue. Gue gak suka orang lain bilang kakak gue jahat, tapi dia beneran jahat. Gue benci kak Hyun disakitin, tapi kenapa dia malah nyakitin gue?" Jeongwoo mendekat dan meraih tangan Yoshi yang saat ini sedang meremat bunga tanpa sadar.

"Lo tau yang lebih sakit? Di saat orang yang gue sayang, gue percaya gak cuma nyakitin perasaan gue. Dia juga nampar gue untuk pertama kalinya cuma karena ngebela selingkuhannya, salah gue bilang kakak sendiri kayak jalang, tapi gue juga emosi.."

Yoshi menangis membuat Jeongwoo lantas menangkup wajah kecil itu. Sementara Yoshi tertegun menatap wajah Jeongwoo yang ternyata sangat tampan. Garis rahangnya juga tegas, sungguh pahatan yang sempurna. Keduanya saling mengagumi wajah satu sama lain hingga kedua ibu jari milik Jeongwoo bergerak untuk menghapus air mata Yoshi.

Lalu matanya beralih ke arah sudut bibir Yoshi yang masih berbekas luka. Pemuda itu baru menyadari hal ini. Sekali usapan jari, bekas luka itu sembuh tanpa Yoshi sadari, sedangkan Jeongwoo tersenyum.

"Kenapa? Gue ganteng ya?" Tanya Jeongwoo membuat Yoshi tersadar dan menepis tangan Jeongwoo.

"Gak sopan lo sentuh-sentuh!" Yoshi memukul-mukul lengan Jeongwoo dengan kencang.

"Iyaa ampun maaf galak banget sih" ucap Jeongwoo padahal ia tak merasakan sakit. Tapi apa salahnya ia mengalah pada pemuda cantik incarannya itu?







"Beneran cantik ternyata" ucap Jaehyuk yang sejak tadi mengintip bersama Haruto dan Asahi.

"Secantik itu diselingkuhin?" Tanya Haruto heran.

"Manusia gak akan pernah puas" saut Asahi. "Lo kan manusia juga ege" ucap Jaehyuk.

"Gue berbeda" saut Asahi. Lalu setelah itu mereka pergi sebelum ketahuan oleh Jeongwoo.




****

Dear YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang