1

1.7K 145 12
                                    

"Jihoon..." Suaranya melemah ketika melihat sosok kekasihnya kini sedang memeluk orang lain.

Jihoon tak menyadari kedatangan Yoshi karena Ia masih asik memeluk tubuh kecil itu sambil bercanda dan mendusel manja.

"Brengsek!" Suara dan aura kemarahan Yoshi membuat keduanya terkejut. Jihoon bahkan langsung mendorong tubuh kecil di pelukannya tadi hingga terbentur meja.

Matanya membulat mendapati sosok Yoshi yang kini menatapnya dengan penuh kekecewaan. Yoshi beralih menatap orang yang berdiri sembari menunduk. Tatapan yang sama Yoshi berikan padanya.

"Kak... Gue kecewa sama lo.." ucap Yoshi. "Lo kakak gue! Kenapa lo nyakitin gue kak?! Gue adik lo! Gue adik kandung lo Choi Hyunsuk!" Teriak Yoshi.

"Ci-"

"Lo diem bajingan! Mau lo apa sih Ji? Kalo lo udah bosen sama gue tuh bilang! Jangan kayak gini caranya! Lo pikir gue gak punya hati ya Ji? Bisa-bisanya lo selingkuh sama kakak gue sendiri. Wahh udah berapa lama lo berdua main di belakang gue? Dan lo kak, sejak kapan sih lo jadi kayak jalang?!" Hyunsuk membulatkan matanya kemudian menatap Yoshi.

"Yoshi!" Bentak Jihoon membuat Yoshi terkejut. "Lo bentak gue?" Tanya Yoshi.

"Kamu keterlaluan. Kamu gak sopan ngomong kayak gitu ke Hyunsuk"

"Lo bela dia? Oh pantes sih karena kalian sama. Selama gue di Jepang pantesan lo agak aneh ya Ji, udah dapet tidur lo berdua?" Jihoon yang semakin tidak bisa mengontrol emosinya tanpa berpikir panjang menghampiri Yoshi dan menampar pipi pemuda manis itu hingga Yoshi terhuyung. Tentu saja Yoshi terkejut bahkan Hyunsuk ikut memekik.

Yoshi merasakan pening di kepalanya karena baru kali ini Yoshi menerima tamparan dari orang yang begitu ia cintai. Bahkan tamparan itu sangat keras. Yoshi merasakan perih di pipi juga sudut bibirnya yang berdarah.

"Ci.. kamu gapapa?" Tanya Hyunsuk hendak memegang tangan sang adik namun ditepis. Hyunsuk terkejut saat tatapan benci itu Yoshi berikan padanya.

Sementara Jihoon yang langsung merasa bersalah juga ingin meminta maaf namun lagi-lagi Yoshi menepis kasar tangannya kemudian memundurkan dirinya untuk memberi jarak. Yoshi memegang pipi kanannya yang berbekas tamparan dan memerah.

"Lo menang kak.. dan kita selesai Ji. Lo udah dapetin apa yang lo mau" ucap Yoshi kemudian berbalik dan melangkah pergi meninggalkan mereka. Jihoon yang khawatir lantas menyusul Yoshi dengan rasa sesalnya setelah menampar pemuda itu untuk pertama kalinya.

"Ci, tunggu.. Ci aku minta maaf" Jihoon berusaha meraih tangan putih dan mungil itu namun Yoshi tak peduli. Ia menepis tangan Jihoon.

"Gak usah kejar gue!"

"Ci please aku minta maaf, aku gak sengaja Ci"

Yoshi berhenti, nafasnya memburu, matanya memerah dan berair. Tatapan tajam ia berikan pada pemuda Park itu.

"Gak sengaja tapi lo udah niat! Lo brengsek! Lo bajingan! Jangan ganggu gue lagi, oh gue lupa lo gak pernah mau tau tentang gue karena udah ada yang baru kan? Gue gak akan ganggu lo lagi Ji, terserah lo mau ngapain sama dia gue gak peduli. Gue benci sama lo, benci banget Ji." Ucap Yoshi kemudian dengan cepat masuk ke dalam lift sebelum Jihoon mengejarnya lagi.


























***



"Loh loh, ini anak mama kenapa hm?" Tanya sang ibu begitu Yoshi memasuki rumahnya dalam keadaan yang kacau. Yoshi menatap sang ibu sebelum memeluknya erat dan menumpahkan tangisannya.

"Kenapa sayang? Baru pulang dari Jepang kok nangis? Oh mama tau kamu kangen Ji-" Yoshi menggeleng kuat sebelum sang ibu menyebut nama Jihoon. Kemudian Yoshi melepas pelukannya lalu mengusap kasar air matanya.

"Ma.. hiks hiks aku mau batalin pertunangan aku sama Jihoon" ucap Yoshi membuat Jennie terkejut akan permintaan putra manisnya itu.

"Loh kenapa sayang-" Yoshi menunjukkan pipinya yang masih memerah dan sudut bibirnya yang terluka membuat Jennie terkejut melihat itu.

"Kenapa ini? Kamu dipukul siapa sayang??" Jennie segera memeriksa seluruh tubuh anaknya.

"Sakit mah, hati, pikiran sama fisik aku sakit. Jihoon selingkuh ma.."

"S-selingkuh?"

"Mama tau sama siapa?" Jennie menggelengkan kepalanya. Ia tidak menyangka jika kekasih anaknya itu akan menyakiti Yoshi.

"Kak Hyunsuk ma, Jihoon selingkuh sama kak Hyunsuk. Bahkan Jihoon bentak aku dan dia nampar aku kenceng banget karena aku marah mah, aku bilang kak Hyunsuk kayak jalang... hiks hiks maaf ma"

Jennie kembali terkejut dengan pernyataan anak bungsunya itu. Tanpa banyak bertanya lagi, Jennie memeluk Yoshi dan menenangkannya.

"Gak sayang, kamu gak salah. Udah ya jangan minta maaf. Jihoon udah berani main tangan, mama gak akan biarin dia deketin kamu lagi" ucap Jennie. Yoshi masuk terisak sambil memeluk Jennie. Ibu mana yang hatinya tidak sakit ketika mendengar anak kesayangannya disakiti bahkan ditampar oleh orang lain.

"Ada apa ini? Kenapa Yoshi nangis Jen?" Tanya seorang pria yang tak lain adalah kepala keluarga Choi. Yoshi mencengkram ujung baju Jennie agar ibunya tak mengatakan apapun pada sang ayah. Terlebih lagi jika sang ayah tau kalau anaknya disakiti.

"Dia kan baru pulang pah, rindu rumah nih anaknya" ucap Jennie yang paham kode dari Yoshi.

"Astaga, kamu bikin khawatir aja Ci" ucap sang ayah kemudian duduk di sebelah Yoshi.

"Hiks hiks Oci cuma kangen mama sama papa kok" ucapnya tak sepenuhnya berbohong.

"Iyaiya, papa ngerti. Udah ah jelek tuh nangisnya nanti diketawain Jihoon" ucap sang ayah membuat Yoshi merengut. Jennie menatap Mino seakan mengatakan untuk jangan membahas Jihoon. Mino yang bingung hanya mengerutkan alisnya.

"Papa, Oci gak mau tunangan ya?" Pinta Yoshi namun masih menyembunyikan wajahnya di lengan Jennie.

"Hah? Jangan becanda Ci. Kamu sama Jihoon kan udah lama pacaran, kalian udah sepakat mau tunangan setelah kamu menyelesaikan pendidikan di Jepang, kenapa tiba-tiba minta batal?" Tanya Mino. Yoshi tidak menjawab pertanyaan sang ayah.

"Oci capek kan nak? Kamu ke kamar ya istirahat. Biar mama yang bicara sama papa" ucap Jennie lembut. Yoshi hanya mengangguk dan mungkin setelah ini Mino akan mengamuk.





****

Tbc~

Dear YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang