Vee

0 2 2
                                    

Kehidupan Dita yang tentram dengan putri nya kini hancur , dunia kebahagiaan yang Dita ciptakan untuk putrinya kini hancur , tak pernah terpikir kan oleh Dita bahwa hal buruk yang dia alami di masa lalu ternyata bukan apa apa dibanding masa depan yang akan dia hadapi .
Dita tak pernah menyangka dia harus hidup dengan nama orang lain , dengan laki laki yang tidak dia kenal sama sekali , dia yang selalu bersikap baik pada orang lain , selalu memikirkan perasaan orang , berbuat baik dan tidak merugikan orang , memegang prinsip bahwa apa yang dia tabur suatu saat akan dia petik .
Namun dita merasa semuanya sia sia , semua perbuatan nya selama ini ternyata malam membawa malapetaka untuk kehidupan nya , ternyata menjadi baik dan juga cantik tidak selalu menguntung kan .

Dengan gaun putih selutut tanpa lengan tidak lupa sepatu heels berwarna hitam , rambut panjang bergelombang nya diurai begitu saja menutupi punggung indahnya , Dita berjalan memasuki sebuah masion yang sama besar nya seperti kediaman Jimin , namun terlihat hamparan kebun anggur yang luas mengelilingi masion itu , ternyata dugaan Dita benar keluarga Kim sangat kaya raya , mungkin di kehidupan nya saat tinggal di Indonesia dulu Dita orang Ada cukup bisa dibilang kaya , namun dengan melihat masion ini Dita sangat yakin kaya keluarganya itu sama dengan miskin Dimata keluarga Kim ini , apakah ini sebuah anugerah yang harus disyukuri Dita ? Ah ayolah sadar Dita . Dita hanya menjadi boneka yang dibuat Jimin untuk saudaranya Kim Taehyung .
Dita sejak turun dari mobil dia hanya mematung sampai tangan nya dielus lembut oleh sosok yang ada disebelahnya yang tersenyum melihat tingkah lucu Dita .

"Maaf kan aku , ternyata kakek Kim sangat menyukai mu , mungkin akan sangat sulit untuk menghentikan sandiwara ini sekarang." Jimin mengelus punggung tangan Dita dengan lembut .

"Aku tidak apa apa Jim , tapi putri ku?" Dita memandang manik hanzel milik Jimin dengan sayu menandakan dia sangat merindukan putri kecilnya yang kini sedang terbaring di ranjang rumah sakit pikirnya .

"Aku akan memberikan fasilitas terbaik untuk putrimu , jika kamu menurut dan juga patuh" Jimin memandang Vee yang berjalan melewati dirinya tanpa menoleh sedikit pun .
Jimin mengerti saat ini Vee sedang di puncak amarah nya , terlihat dari cara berjalan Vee dan juga tatapan yang sangat tajam yang mampu membunuh siapa pun yang mendekat .

"Tolong jaga putri ku , aku tahu dengan masuk ke dunia kalian , mungkin hidup ku jadi lebih memusingkan , tapi aku akan tetap bertahan untuk janji mu menjaga putri ku."
Manik mata biru milik Dita kini mulai berembun menandakan akan ada tangisan jika Dita tidak menahannya .

"Dita mungkin ini terakhir kalinya aku memanggilmu dengan nama asli mu , mungkin aku akan membantu mu bertemu putrimu secepatnya namun dengan ijin dari Vee , dan Dita kamu harus tahu Vee sangat berbahaya , lebih berbahaya dari aku , tolong jangan buat dia marah , bersikap baik dan menurut , karna ingat kamu punya putri diluar sana." Jimin melepaskan genggaman tangan nya dan mulai mengelus pucuk rambut Dita dengan lembut .

Blushhh

Seketika merah merona terlihat di pipi mungil wanita itu , Jimin hanya tersenyum memperlihatkan deretan gigi nya yang sedikit tidak rapih itu , menenggelamkan manik mata nya dengan pipi mochi nya , mungkin Jimin selalu memandang dan memperlakukan perempuan seperti itu , namun Dita tidak pernah mendapat perlakuan seperti ini , karna memang Dita selalu menjauhi laki laki .

"Terimakasih sarannya Jimin , terimakasih juga bersedia untuk menjaga putri kecilku."

Kini Dita resmi menjadi Nyonya kim Elle di masion milik Kim Taehyung yang kini adalah suaminya . Mungkin .
Setelah Jimin pergi untuk pulang karna harus meeting dan juga mengerjakan ketertundaan proyek perusahaan nya karna menghadiri pernikahan Vee .

Kini Dita hanya duduk diruang tamu yang sangat luas dan disajikan dengan pemandangan taman terbuka yang asri , tidak berani mencari keberadaan Vee sama sekali , dengan beberapa maid dan bodyguard yang berjajar namun tidak ada seorang pun ingin bertanya ataupun sekedar ingin mengajak berbincang Dita , mereka seperti halnya robot yang dipajang tuan nya.
Setelah menunggu beberapa saat , Dita melihat Vee menuruni anak tangga satu persatu dengan wajah datar dan tatapan tajam nya .

Who Is Their Father Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang