Chapter 4 - 사

74 12 7
                                    

Jangan lupa meninggalkan jejak untuk penulis dengan cara voment.

⚠Ff ini berisi konten sara'.
Bagi yang tidak nyaman, silahkan mundur teratur ya.

Selamat membaca...

Karena ff ini up nya baru aja setelah sekian abad. Kalian bisa balik ke chapter sebelumnya, mungkin ada yang udah lupa ceritanya.

Sebelumnya...

Setelah melihat video dari Hoseok yang ada di ponselnya, Jihan lantas bergumam pelan "ini- aneh."

Tidak, gumamannya bukan ditujukan untuk pria yang lebih sering tersenyum itu, melainkan pada jantungnya yang tiba-tiba saja berdegub kencang tak normal.

"Iya, memang ANEH adalah nama tengah kalian berdua." Sahut Bia tiba-tiba sambil melipat tangannya di depan dada, disertai tatapan tajam.

"Aku hanya punya nama depan." Sahut Jihan polos, karena ia memang tak mengerti arti sindiran halus Bia.

"Baiklah, untukmu itu jadi nama belakang! Jihan aneh dan Jung aneh Hoseok." Celetuk Bia semakin gemas.

"Kenapa aku dibawa-bawa. Yang memulai drama hape tertukar ini kan dia!"  Sahut Jihan membela diri.

Gadis bernama Bia itu mendengus panjang lantas menatap penuh selidik "Coba ceritakan padaku, sebenarnya apa yang terjadi dengan kalian berdua di waiting room saat hari pertama konser? Maksudku- obrolan kalian."

Jihan mendadak bungkam kehilangan kata-kata padahal kemarin malam tak ada hal aneh yang terjadi, kecuali ia yang malu karena insiden shirtless, mungkin? Tapi bisa jadi Bia juga melihatnya kan?

"Apa maksudnya kau diam seperti ini? Dia menggodamu?" Cerocos Bia menebak.

"Tidak kok, tidak!" Sahut Jihan cepat cendrung gelagapan.

"Lalu apa? Ah~ wajahmu itu benar-benar mencurigakan dan semakin aneh karena kau juga meminta tukar posisi untuk hari kedua. Coba ceritakan."

"Tidak ada yang aneh, hanya waktu itu- dia sering menyapa dan mengobrol sedikit tentang pekerjaanku jika ada waktu lengang. Ya, hanya itu." Jawab Jihan penuh keyakinan.

"Wow benarkah? Sepertinya aku menuruni ilmu cenayang dari Suga. Aku ralat ucapanku saat di backstage tadi, sapaan Hoseok bukan hanya basa-basi, kurasa dia memang tertarik padamu." Oceh Bia yakin.

"Tidak mungkin, ilmu cenayangmu meleset, tapi-" Jedanya menatap Bia balik "tunggu sebentar. Kau terus saja membahas Suga. Kau suka dia?"

Bia sontak mengangguk brutal disertai senyum yang agak menggelikan.

"Sejak kapan kau suka dengan member yang warna kulitnya tak jauh beda dengan salju itu?"

"Sejak-  hm tadi?" Sahut Bia lagi, ia menyengir lucu seraya berbalik berniat pergi lebih dulu lantas berceletuk. "Ayo pulang, kita sambung ceritanya di rumah."

✈𝐀𝐢𝐫𝐩𝐥𝐚𝐧𝐞

Di tempat lain, lebih tepatnya dalam kabin pesawat. Jimin menaikan sebelah alisnya saat melihat sosok di hadapannya itu tak seperti biasa.

"Apa ada sesuatu yang lucu di handphone itu Hyung?" Tanyanya yang tak bisa menahan rasa penasarannya lagi sejak tadi, karena melihat Hoseok terus saja tersenyum.

Pria yang ditanya lantas menggeleng pelan.

"Bukan sesuatu yang lucu tapi seseorang yang menggemaskan mungkin?" Ucap Yoongi menimpali karena ia juga turut memperhatikan sejak tadi.

Hoseok seketika menoleh keduanya disusul mengangguk dengan senyum yang hampir melenyapkan bola matanya.

Yoongi dan Jimin total mendengus "kekacauan apa yang kau lakukan kali ini?"

𝐀𝐢𝐫𝐩𝐥𝐚𝐧𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang