3. Iblis Tampan 🔞

2.2K 150 2
                                    

*Build POV*

"Cu..kup Hen..ti..kan aku.. Aku sudah sangat lelah"

Setan itu seakan semakin menunjukan seringainya mendengarkan racauan ku yg terus memohon padanya.

"Ini hukuman karna kau membiarkan aku bangun lebih dulu" Sudah sejak pagi buta tadi dia terus terusan mengerjai tubuhku tanpa henti. Iblis ini sepertinya tidak memiliki rasa lelah dan empati sedikitpun. Padahal aku sudah hampir mati di buatnya.

"Aku mohon hentikan" Bukannya menghentikan apa yg dia lakukan, dia menjadi semakin menggila.

"Bukan..kah kau... Kau harus meeting satu jam lagi"

Sangat sulit rasanya mengeluarkan kalimat sependek itu disaat seperti ini, pria ini benar benar ingin membunuhku secara perlahan. Tapi aku tetap berusaha untuk tidak terlihat menikmati permainannya, bisa bisa dia semakin tidak mau berhenti kalau melihat aku pasrah.

"Satu jam?... Sepertinya itu akan menjadi waktu yg panjang untukmu. Dan akan ku buat kau tidak bisa berjalan ke kamar mandi setelah ini"

Ah... Aku benci senyum licik itu, senyum itu aarrrgght persetan untuk senyuman iblis tampan itu.

Aku sudah lelah untuk memohon agar dia memberi ku sedikit kebebasan. Bahkan rasanya mata ku sangat sulit untuk kubuka, alhasil ku biarkan saja dia berbuat sesuka hati padaku. Ku lihat dia melirik ke arah jam dinding yg tergantung di tembok kamar yg super mewah itu, aku juga mengikuti arah pandangannya.

Astaga... Sudah jam 8 pagi!

Jam 8? Itu artinya sudah 4 jam lamanya dia menyiksa ku.

Tapi selama itu aku belum merasakan sesuatu yg hangat merasuki tubuh ku seperti semalam. Apa dia belum mengeluarkannya? Apa dia belum terpuaskan pagi ini?

Ah sudah dapat ku pastikan dia tidak akan berhenti sampai disini. Hanya tinggal menunggu waktu sebelum dia memperbudak diriku lagi.

Perlahan dia mulai menuruni tubuhku, membiarkan ku terbaring lemah di atas ranjang besar itu. Ku rasakan sebuah kecupan lembut di kening ku sebelum benar benar merasakan kalau dia sudah turun dari atas ku. Aku menghela nafas menghirup oksigen sebanyak banyaknya, mengatur setiap nafas yg keluar dari hidung dan mulut ku, sungguh pagi yg sangat melelahkan.

Tapi... Hey kenapa dia tetap membiarkan ku seperti ini? Dgn santainya dia duduk di tepi ranjang, menyulut api di ujung rokoknya dan menghisapnya dalam dalam. Sementara aku... Aku masih dalam keadaan mengenaskan dgn pakaian tidur ku yg ehm sudah tidak bisa di pakai lagi. Aku sudah seperti seorang  anak kecil yg telah di perkosa, tapi bedanya ini suamiku sendiri yg melakukannya. Dia sungguh menyebalkan... Sudah lah lupakan pria tidak berhati itu. Ku pejamkan mataku untuk beristirahat sejenak agar energi ku pulih kembali karena jadwal pekerjaan sudah menunggu ku.

Baru beberapa saat aku tenggelam dalam tidurku, kurasakan ikatan di kedua pergelangan tanganku mulai mengendor. Dan ternyata benar, kedua tangan ku yg dia ikat ke kedua tiang penyangga tempat tidur itu perlahan dia lepaskan. Ku usap usap pergelangan tanganku yg memerah itu, bahkan bekas ikatan itu terlihat sangat jelas. Iblis itu sudah rapi dgn jas hitam serta dasi biru yg sudah terikat di leher menawannya itu.

"Ku beri kau waktu 30 menit untuk bersiap siap, kalau kau terlambat akan ku hukum"

Perintah itu seperti pemaksaan, bagaimana mungkin aku bisa selesai dalam waktu sesingkat itu. Apa dia lupa kalau aku ini seorang istri dari direktur muda, aku perlu memperindah diriku, kalau aku menawan kan dia juga yg senang.

"Hey cepat lah, aku tidak mau terlambat meeting gara gara kau hanya berdiam diri seperti itu"

Kali ini dia membentakku cukup keras. Kalau saja aku tidak memiliki rasa hormat pada suamiku, sudah pasti mulut manisnya itu sekarang membiru karena tamparanku.

Aku sudah bisa menebak apa yg akan dia lakukan padaku kalau membuat dia terlambat. Tunggu... Apa yg terjadi, kenapa rasanya kaki ini sulit sekali ku gerakan? Sakit... Pria itu sungguh keterlaluan, dia benar benar membuat ku kesulitan untuk merapatkan kaki dan berjalan. Sial!

Aku keluar dari kamar lengkap dgn seragam kerja ku. Seragam? Bukan... Itu hanya pakaian yg memang harus aku kenakan untuk bekerja. Kemeja abu muda dgn dua kancing atas yg terbuka serta anting kecil pada telingaku. Risih sebenarnya harus berpenampilan seperti itu, tapi mau bagaimana lagi, aku harus tetap memakainya, kalau tidak boss gila itu akan mengocehi ku seharian. Tidak akan ada gunanya juga jika aku memperdebatkan hal ini, sudah pasti aku akan kalah.

"Kau terlambat dua menit" Suara berat itu membuat ku berhenti memunguti berkas berkas di meja.

"Dua menit? Astaga itu hanya sebentar" Protes ku tidak terima.

"Dua menit waktu yg sangat berharga"

Oh tidak... Dia mulai mendekati ku dgn senyum iblisnya lagi. Sudah lah biarkan saja dia memperlakukan ku sesuka hatinya, aku ingin hari ini cepat berlalu.

"Kau harus ku hukum" Senyum miring itu sungguh menjijikan untuk ku lihat.

"Apa yg kau ingin kan?" Aku terlihat seperti orang yg tidak sabaran menunggu sesuatu untuk terjadi.

"Aku ingin membuatmu kembali ke kamar mandi setelah ini"

Syal yg ku gunakan untuk menutupi bekas hisapan nyamuk tak bersayap yg cukup banyak mengitari leher ku itu pun kini sudah berpindah dari leher ku ke tangannya.

"Jangan terlalu percaya diri tuan direktur" Ku tarik sedikit jasnya agar dia semakin mendekat.

"Jangan terlalu sombong nyonya"

Di singkirkannya berkas berkas yg ku dekap di dadaku, tangan kekarnya menarik pinggangku dan dia mulai mengerjai bibir ku. Di lumat, dihisap, di gigit, terserah dia ingin memainkan bibir ku seperti apa aku hanya mengikuti saja.

Oh Tuhan... Nyamuk itu berulah lagi, apa dia tidak bosan meninggalkan tanda di sekitar bawah dagu ku. Apa dia sengaja ingin membuat ku malu kalau ada orang yg melihat itu!

10 menit dia bermain main dgn bibir dan leher mulus ku, sampai dia sendiri yg mengakhirinya karena beberapa menit lagi meeting akan di mulai.

"Kali ini kau selamat nyonya muda" Ucapnya sembari menyerahkan syal itu pada ku lagi.

Aku hanya mendengus kesal dan kemudian memunguti berkas berkas ku lagi, sementara laki laki itu..... Dia berjalan meninggalkan ku begitu saja.

Hey bisa kah kau berjalan di samping ku dan menggandeng tangan ku selayaknya suami istri?. Mustahil..... iblis tampan itu tidak akan melakukan hal sesimple itu. Sudahlah Build, jangan berkhayal yang tidak tidak. Pergi ke kantor menggunakan satu mobil yg sama saja sudah cukup berarti. Bergenggaman tangan? Mungkin itu hanya akan terjadi saat aku mulai melirik pria lain yg lebih tampan darinya.






I Hate My Lovely Boss (𝓑𝓲𝓫𝓵𝓮𝓑𝓾𝓲𝓵𝓭) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang